🐍4🐍

10.6K 687 202
                                    

"Bagaimana menurutmu?" tanya Chenle kepada Jisung dengan memperlihatkan celana yang baru ia beli tadi

"Bagus" jawab Jisung singkat jelas dan padat.

Chenle memandang Jisung dengan wajah datar, namun terkesan lucu bukan menyeramkan.

"Kenapa?"

"Kau memang ular yang tidak peka, jawabnya singkat banget." Kata Chenle dengan cemberut.

"Lalu?"
saut Jisung lagi yang masih tampang datarnya itu menatap Chenle yang seperti nya sudah semakin kesal dengan raut wajah Jisung yang sangat datar.

"Coba lah celana nyaaa, muat atau tidak. Kalau tidak muat bisa di tukar" kata Chenle yang sedikit berteriak dan memberikan celana itu ke hadapan Jisung.

Jisung pun mengambil alih celana tersebut dan kemudian segera berdiri, namun

"HEH KAU MAU NGAPAIN?! KENAPA DIBUKAA?" teriak Chenle seketika saat Jisung ingin membuka celana yang tengah ia pakai dihadapan Chenle.

"Mau nyobain celana lah, kalau tidak dibuka bagaimana aku ingin mencoba nya?" Saut Jisung dan bertanya balik.

"YA GAK DIHADAPAN KU JUGAAA, DIKAMAR MANDI SANA NYOBA NYAAA, MATA SUCI KU NANTI TERNODAIII" teriak Chenle lagi

"Ngapain? Kan sudah pernah juga, bahkan sudah pernah melihat dan merasakan juga, jadi tidak apa dong kalau aku tukar nya disini saja" kata Jisung yang tanpa sadar sudah merubah ekspresi datarnya menjadi ekspresi usilnya dengan memiringkan sebelah bibirnya dihadapan Chenle dengan tatapan yang jahil.

"YAAKKK!!"
Teriak Chenle lagi yang kini kedua pipinya bersemu merah.

Jisung terkekeh dan kemudian berjalan menuju ke kamar mandi untuk mencoba celana rumahan yang dibeli oleh Chenle.

Sementara itu Chenle berkedip beberapa kali, "Dia tertawa?!" kejut Chenle yang baru menyadari sesuatu.

Yaps Jisung tertawa, walau bisa dibilang hanya kekehan, tapi itu sudah sangat limited edition bagi Chenle.

.
.

Tak berapa lama Jisung keluar dari dalam kamar mandi dengan menggunakan boxer yang diberikan oleh Chenle.

"Bagaimana? Pas tidak? Atau kesesakan?" tanya Chenle dengan sedikit kikuk karena bagian selatan Jisung yang memang besar itu kelihatan jelas saat ia memakai boxer selutut yang dibelikan tadi.

Apalagi kini Jisung hanya menggunakan boxer saja tidak dengan baju atasannya, yaps ABS nya terpampang jelas dihadapan Chenle saat ini.

"Pas pas saja" jawab Jisung dengan enteng.

"B-baguslah"

"Kenapa pipi mu menjadi memerah seperti tomat seperti itu?" tanya Jisung yang bingung saat melihat kedua pipi Chenle yang memerah.

"Tidak, aku tidak-

Jisung mengikuti arah bola mata Chenle yang melihat kemana, ia pun lalu menunduk dan tau kenapa pemuda manis itu memerah. Diam-diam Jisung pun menyunggingkan bibirnya, lalu berjalan mendekat.

"Mau apa kau mengukungku?" tanya Chenle yang terlonjak saat Jisung tiba jatuh diatas nya, sehingga kini Chenle terbaring di kasur dengan ditindih oleh Jisung diatasnya.

"Ritual ke dua" ucap Jisung dengan berbisik ditelinga Chenle sembari menghirup aroma yang seperti bayi itu.

"H-hah?"

"Ini malam Kliwon jika kau lupa" kata Jisung lagi

Chenle cengo, ia lupa kalau hari ini adalah malam Kliwon dan itu tanda nya ia harus melayani pangeran ular jelmaan satu ini sesuai persyaratan.

Snake Ritual || JICHEN🔞 (END) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang