🐍8🐍

8.4K 655 143
                                    

Ucapan Jisung sebelumnya malah membuat kepala Chenle sedikit pusing karena dirinya tidak bisa mencerna maksud dan tujuan pemuda ular itu.

"Jisung.. katanya aku ini milikmu, tapi rahasia mu banyak sekali yang belum aku mengerti, aku tidak paham apa maksud perkataan mu" kata Chenle yang berusaha balik menatap Jisung dengan dalam.

"Suatu saat nanti kau akan mengerti dan tau sendiri Chenle, dah sekarang kau mandilah aku ingin pergi sebentar" balas Jisung sembari menyuruh Chenle untuk segera mandi.

"Mau kemana?" Ujar Chenle yang tiba-tiba langsung bertanya.

"Rahasia, aku ingin menyelesaikan misi ku sebentar. Nanti akan langsung pulang" jawab Jisung dengan santai.

Chenle mengernyitkan dahinya, lalu menatap Jisung dengan pandangan curiga.

"Kau tidak berniat untuk mendatangi Sungchan dan melakukan yang tidak tidak ke dia kan?!" tebak Chenle sembari menunjuk wajah Jisung dengan telunjuknya seakan akan menuduh pemuda itu akan melakukan sesuatu terhadap Sungchan.

Sementara itu Jisung tidak menjawab ia hanya membalas ucapan Chenle yang seolah menuduhnya itu dengan senyuman, serta bola matanya yang tiba-tiba memancarkan warna hijau disana.

"Jisung jangan main main.."

Jisung lagi-lagi tidak menjawab, tiba-tiba saja dirinya berubah menjadi seekor ular hitam dan pergi berlalu dari hadapan Chenle yang menatap kaget karena Jisung yang tiba tiba berubah.

"YAKKK JISUNGGG!!" teriak Chenle yang ingin menghentikan Jisung namun percuma, oh ayolah dirinya tidak ingin beberapa jam lagi mendengar kabar kalau sahabat kampusnya itu meninggal dunia.

"A-apa aku harus bilang kepada Sungchan supaya dia harus waspada? Yaa, Sungchan harus pergi dari rumahnyaa pergi yang jauh kalau bisaa" ujar Chenle yang langsung mengambil handphone nya yang tak jauh dari nakas tempat tidur.

Buru-buru Chenle mengetik nama Sungchan di kontak aplikasi hijau nya, lalu menelfon pemuda itu.

Namun sayangnya panggilan Chenle tidak terjawab satu pun dengan Sungchan, Chenle pun langsung mengirim pesan ke pemuda itu namun malah ceklis satu.

"Ah sial jangan-jangan dia masih tidur lagii" gumam Chenle dengan menggusar rambutnya frustasi.

Dirinya sangat-sangat mengkhawatirkan pemuda tiang itu saat ini, manalagi senyuman Jisung terlihat sangat menakutkan tadinya.

Chenle yang makin pusing pun memilih untuk mandi saja supaya otak dan kepalanya segar.

.
.
.

***

Setelah mandi, Chenle dikagetkan dengan kedatangan seseorang pemuda yang tidak tau siapa, pemuda manis itu tadi memencet bel rumah Chenle karena Chenle pikir ada tamu jadinya dirinya sopan untuk bertanya ada apa dan cari siapa.

Namun pemuda itu malah menyelonong masuk kedalam rumah Chenle.

"Maaf anda cari siapa ya?" tanya Chenle yang kembali bertanya karena terlihat pemuda manis yang kelihatan nya lebih tua darinya itu hanya melongo saja melihat atap rumah Chenle.

Pemuda itu menoleh kearah Chenle dan malah tersenyum manis.

"Haechi pasti senang melihat anaknya sudah besar seperti ini, ibu mu pasti sangat senang" ucap pemuda manis itu dengan menatap Chenle serta mengelus pipi tembam Chenle.

"Maaf siapa Haechi? Saya bukan anak Haechi, saya anak dari mendiang nyonya Irene dan tuan S-

"Tidak, kau itu anak Haechi, sahabat ku!" ucap pemuda itu lagi yang langsung memotong ucapan Chenle

Snake Ritual || JICHEN🔞 (END) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang