"Nih ayo makan" ujar Chenle yang usai menghidangkan sepiring nasi goreng dihadapan Jisung yang kini sudah duduk dimeja makan hadapannya.
Sementara itu Jisung hanya melihat dengan lekat nasi goreng yang ada dihadapannya itu.
"Kenapa? Kau tidak mau makan?" tanya Chenle yang sambil memakan masakannya.
"Aku akan memakannya" jawab Jisung dengan cepat dan kemudian malah membuat Chenle membelalakkan kedua matanya melihat apa yang Jisung lakukan.
"Yak makannya bukan seperti itu!" ujar Chenle yang dengan cepat mengambil piring dihadapan Jisung.
Ya bagaimana tidak kaget, kalau Jisung memakan makanan nya itu dengan wajah yang menunduk kearah piring nasi yang ada di meja, seperti layaknya ayam yang tengah menyantap makanan nya.
Jisung menatap kearah Chenle dengan bingung, biasanya juga dirinya makan seperti itu.
"Makanlah dengan memakai sendok dan garpu, kalau tidak dengan tangan mu bukan makan layaknya ayam seperti tadi" kata Jisung sembari mengembalikkan piring berisi nasi kearah Jisung.
"Aku tidak pernah makan memakai garpu dan sendok itu" kata Jisung.
"Kau tidak pernah memakai sendok dan garpu sebelumnya?"
"Tidak, dulu aku hanya menggunakan tangan ku untuk memakan sesuatu" jawab Jisung lagi
"Lalu? Kalau begitu pakailah tangan mu" balas Chenle kembali
"Tapi lihatlah tangan ku sekarang ada sisik ular nya yang tetap melekat.. takutnya kau merasa jijik dan takut, jadi aku makan menggunakan mulut saja seperti aku sedang menjadi seekor ular" jawab Jisung dengan menjelaskan.
Chenle melirik kearah tangan Jisung yang memang masih ada tanda sisik ular di sekitar jemari tangan serta punggung tangannya.
"Tangan mu sekarang ada sisiknya? Dulu emang tidak ada? Maksudku sebelum aku yang menjadi pengikut mu, kau tidak punya sisik?" tanya Chenle yang merasa bingung
"Kau orang pertama yang menjadi pendamping ku Chenle, aku belum pernah menyentuh siapapun kecuali dirimu" jawab Jisung dengan tersenyum
"Lalu sisik itu tiba-tiba muncul begitu?" tanya Chenle yang masih bingung
Jisung terdiam sesaat, senyumannya pun luntur sekejap,
"Sudahlah tidak ada gunanya membicarakan hal itu, lebih baik kau lanjut makan. Biarkan aku memakan seperti tadi" kata Jisung yang malah mengalihkan pembicaraan.Chenle langsung menggelengkan kepalanya, "Kalau begitu, kau harus belajar makan dengan menggunakan sendok dan garpu" kata Chenle yang langsung mengambil sendok dan garpu di sebelah piring Jisung
"Bagaimana caranya? Aku tidak paham dan mengerti" geleng Jisung dengan raut wajah yang bingung dan cemberut.
"Biar aku ajarkan, sini" ujar Chenle yang kemudian berdiri dari kursinya menuju kursi disamping Jisung.
"Begini, sendok disebelah tangan kanan mu dan garpu di sebelah kiri. Caranya seperti ini" kata Chenle yang langsung mengajarkan Jisung dan meletakkan garpu sendok itu dikedua tangan Jisung dengan cara Chenle seperti merangkul Jisung dari belakang.
Sementara itu Jisung hanya diam sembari mengikuti cara Chenle untuk mengajarinya.
"Nah sudah seperti ini, masukkan sendok yang sudah diisi makanan itu kedalam mulut mu, nah seperti ini sudah deh lalu kunyah" jelas Chenle dan Jisung mengikuti sampai ke tahap akhir.
"Sekarang sudah paham?" tanya Chenle kembali
Jisung menganggukkan kepalanya dengan kaku, "Aku sudah mengerti, sekarang kau juga harus makan makanan mu" kata Jisung yang tersenyum hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Snake Ritual || JICHEN🔞 (END) ✔️
FanfictionZhong Chenle, pemuda yang dulunya sangat miskin namun tiba tiba mendadak menjadi kaya raya atas usulan salah satu sahabat nya untuk mendatangi dukun pintar langganan nya dengan kata lain PESUGIHAN ULAR. Walau dirinya sudah menjadi kaya, namun ada p...