10

101 10 0
                                    

Seokjin membuka pintu apartemennya dan mempersilahkan Jisoo masuk. Jisoo membuka sepatu high heels nya dan menggantinya dengan sepasang sendal rumah berwarna hitam. Dia memberikan mantelnya pada Seokjin untuk di gantung di sebuah tiang yang letaknya tidak jauh dari pintu masuk.

Jisoo meneliti setiap sudut apartemen mewah ini, sangat jauh dengan flat dia yang sederhana. Apartemen ini di dominasi dengan warna putih dan barang-barang mewah yang bisa dia lihat di setiap sudutnya. Memang tak banyak barang tapi cukup membuat Jisoo terpukau. Untuk ukuran apartemen yang di tempati seorang laki-laki single apartemen cukup rapi dan bersih.

"Aku kira design apartemennya akan bernuansa gelap, seperti ruang kerjamu."
"Aku ingin suasana berbeda saja. Kau menyukainya?"
"Umm aku suka, kau pandai merapikan dan menatanya Oppa. Kau membersihkan sendiri?"
"Tidak, setiap akhir pekan ada pelayan dari rumah orangtuaku yang akan kesini untuk membersihkan."

Seokjin menuangkan air ke dalam gelas, lalu meletakkannya di atas meja bar yang ada disana

"Minumlah dulu."

Jisoo mendekat ke arah pantry dan duduk di kursi depan meja bar, dia mengambil gelas itu kemudian meneguk isinya.

"Kalau kau mau, kau bisa tinggal disini." Ucap Seokjin tiba-tiba, dia turut mendudukan diri di samping Jisoo
"Tidak.. terimakasih tawarannya, aku masih punya rumah."
"Yah sayang sekali, padahal aku ingin tinggal bersamamu." Balas Seokjin dengan nada sedih yang di buat-buat dan mempoutkan bibirnya

Jisoo yang melihatnya terkekeh geli, dia masih tidak menyangka dengan sikap kekasihnya yang terkadang sangat manja berbeda sekali dengan sikapnya di kantor.

"Sebentar aku akan memasakan sesuatu untukmu, kau pasti lapar."

Seokjin membuka jas nya dan menyampirkannya di sofa ruang tengah, dan membuka ikatan dasinya. Kancing kemejanya dia buka 2 lalu lengan kemeja nya dia gulung sampai sikut. Jisoo menghampir Seokjin yang sudah memakai apron dan sedang mengeluarkan bahan untuk dia olah menjadi makanan.

"Oppa betul-betul akan memasak?"
"Lalu kau pikir aku becanda? Aku serius sayang, aku sudah terbiasa memasak. Nanti kau akan tau bagaimana kemampuan memasakku setelah mencicipi masakannya."
"Oppa ingin memasak apa?"
"Aku memiliki bahan-bahan untuk membuat sundubu jigae, aku juga masih memiliki kimchi  apa tidak keberatan kita makan itu?"
"Tidak sama sekali Oppa."

Selama Seokjin memasak, Jisoo turut membantu melakukan hal kecil seperti mencuci sayuran atau memotongnya. Mereka juga menyisipkan obrolan ringan selama memasak bersama, bercerita tentang banyak hal hingga akhirnya makanan siap di sajikan di atas meja makan.

Keduanya duduk bersebelahan, menyendok nasi ke atas piring masing-masing dan mulai menikmati hidangan yang tersaji. Mata Jisoo berbinar saat lidah nya mulai merasakan makanan yang sudah Seokjin buat.

"Bagaimana rasanya??"
"Daebak... Oppa ini benar-benar enak." Ucap Jisoo antusias.

Kepalanya bergoyang ke kanan dan kiri pertanda dia sangat menikmati makananya, matanya berbinar dan mulutnya yang kecil itu terus mengunyah lucu hingga pipinya menggembung.
Seokjin yang melihatnya terkekeh, melihat tingkah Jisoo yang menggemaskan membuatnya ingin menciumi pipinya berulang kali.

Seluruh hidangan selesai di habiskan, Jisoo membantu Seokjin membereskan bekas makan mereka.

"Sudah sayang biarkan saja jangan di cuci simpan saja."
"Tidak apa-apa Oppa, Oppa sudah membuatkanku makanan enak, sekarang biar aku yang mencuci piring kotornya."
"Hmm ya sudah kalau itu maumu, aku akan pergi mandi lalu setelah itu aku akan mengantarkanmu pulang."
"Umm."

Seokjin berlalu ke kamarnya untuk mandi dan berganti pakaian, sebelum itu dia sempat mencuri kecupan di pipi Jisoo, membuat pipi Jisoo merona dengan perlakuan tiba-tiba Seokjin.    

Jamsi Anyeongchorom (Hanya perpisahan sesaat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang