#2

28 10 1
                                    

Happy reading.....

Di tempat lain yang di huni oleh
Faresh dan teman-temannya
Sedang riuh oleh Candaan garing
yang mereka lakukan.

"Uhhhh adem banget di sini
jadi nggak mau ke kelas gw"
ucap atlas

"Baru juga selesai di hukum udah
Mau bikin ulah aja Lo, gak kapok-kapok ni orang heran gw sama ni anak" ujar Varen sok bener padahalmah sebelas duabelas

tuk••• batu kerikil melesat ke tangan Varen, yaa itu benar pelakunya adalah Atlas.

"Sok banget ya lo padahalmah
Lo juga kalo gw sama yang lain
Bolos Lo juga pasti ikutan" saut Atlas
tak terima.

"yaa itukan sebagai teman sehati, seginjal, sejantung, separu-paru"
Ucap Varen nyeleneh.

"Ogah banget gw punya temen
Kaya monyet" sarkas Atlas

"Gak sadar diri banget lo, harusnya gw yang ngomong kaya gitu ke Lo yang sebelas duabelas kaya pantat babi"

"Berantem aja terus enek gw denger suara Lo berdua yang kaya tikus ke jepit" saut Faresh yang sedari tadi menyaksikan perdebatan merekapun akhirnya berkomentar.

"Sekata-kata Lo res dasar rese, gini-gini juga gw kalo lomba
nyanyi gw bakal juara" sarkas Varen yang diam-diam di setujui oleh Atlas.

"iya juara, juara terakhir" ucap Aska

"Sok iya jadi juara dapatin hati Vanya aja Lo gak juara-juara" timpal Bhaskara.

ya benar Varen suka sama Vanya dari kelas sebelas sampai sekarang sudah kelas duabelaspun cintanya masih
Bertepuk sebelah tangan.

"ya itukan beda lagi ceritanya dodol"
Balas Varen dengan muka melas.

"Muka udah kaya monyet gak
Usah di jelek-jelekin nanti Vanya tambah gak suka liat muka Lo"

Peringat Niscala yang ikut-ikutan meledek Varen jarang sekali cowok itu mau berbicara panjang kali lebar.

"Cala kalo ngomong suka bener"
timpal Sekala sambil merangkul bahu Niscala.

"Sabar-sabar emang gini kalo punya temen kaya setan semua" ujar Varen

"Capek gw dari tadi ketawa Mulu
Ke kelas yukk" ajak Aska

"Kenapa Lo ketawa kerasukan setan
Penunggu pohon mangga?" tanya Bhaskara.

"Setan² mata Lo tuh setan orang Lo yang sering duduk di bawah pohon mangga berarti Lo setannya dong"
jawab Aska yang sudah di ketawi
Oleh mereka semua.

Peletak

"Sakit bangsat" ujar Aska, Bhaskara hanya tertawa tanpa dosa.

"Ke kelas kuy" ajak Faresh yang sudah pergi duluan, mereka hanya mengikuti Faresh dari belakang.

Sesampainya di depan kelas Bhaskara melihat Azelia yang sedang marah²
Karena Azelia yang menjabat sebagai bendahara di kelas. 12 IPS 1

"Azelia kalo marah cantik juga yaa"
Gumam Bhaskara yang sayangnya
Di dengar oleh Aska.

Aska yang mendengar itu seketika ingin tertawa "hahh apa gw gak salah denger kan Lo muji cewek galak"

Satu detik kemudian Bhaskara langsung menutup mulutnya menggunakan kedua tangannya
"Hahh apa gw gak denger"

"Lo tadi muji Azelia cantik, gw gak salah denger kan" tanya Aska sekali lagi memastikan.

"Gak gw gak ngomong kaya gitu" elaknya gak tau aja padahalmah hatinya sedang dag,dig,dug, seerrr.

Kenapa cuma Aska yang denger
Bhaskara ngomong Azelia cantik,
Karena jawabannya Mereka sudah dulu masuk.

"Ehh Faresh,Sekala,Varen,Atlas, bayar uang khas"

Azelia celingak-celinguk sedari tadi mencari keberadaan Bhaskara dan Aska "emmm itu Bhaskara sama
Aska kemana"

"Masih di depan mungkin" jawab Atlas.

Azelia yang melihat Bhaskara dan Aska yang memasuki kelaspun langsung berlari ke arah mereka

Bhaskara yang menyadari Azelia menghampirinya pun jadi kalang kabut "Duh ko jantung gw jadi berdisko gini yaa" batinnya

"Bhaskara, Aska bayar uang khas sekarang" ucapnya masih santai

Aska tiba-tiba menggaruk kepalanya yang tidak gatal "aduh gimana ya zel
Bukannya gak mau bayar tapi-"

"tapi apa haah" tanya Azelia yang
langsung memotong ucapan Aska.

"tapi uang gw abis" ucapnya
Berbohong padahal mah uangnya sih masih banyak, dasar lelaki musuhan ko sama uang khas gak gentleman banget.

"Okeee kalo itu mau kalian biar
Gw sebut satu persatu nama yang belum bayar uang khas di depan mata kepala kalian sendiri, dengerin gw jangan ada yang pura² tuli awas aja gw sumpahin tuli beneran tu telinga"

Faresh : 100
Bhaskara : 100
Sekala : 50
Aska : 80
Varen : 80
Atlas : 90

Ucap Azelia lantang, yang merasa namanya gw sebutkan Maju sini
Bayar uang khas.

"Ko gw baru sadar ya namanya Niscala ko nggak ada" tanya Aska
Penasaran.

yang lainnya pun mengangguk setuju

"Ohh itu cala udah bayar" jawab Azelia santai.

"HAAH UDAH BAYAR" ucap mereka bersamaan.

"Berisik" kata Niscala

"Cala ko Lo gak bayarin punya gw juga sihhh" ucap Aska nyeleneh

"Punya uang kan" jawab Niscala

"ihhh gak asik Lo mah cal gak
Bisa di ajak bejanda"

"BECANDA BUKAN BEJANDA DODOL"
Sarkas Varen sambil menoyor kepala Aska.

"CEPAT BAYAR" ucap Azelia yang sudah menggebu-gebu

"iya² zel berapa tadi punya gw" ujar bhaskara.

Azelia menatap Bhaskara dengan geram "tadi juga gw bilang dengerin
Gw ngomong baik-baik"

"iya-iya nanti di dengerin" ucap Bhaskara sambil tersenyum manis.

"Ehhh tumben tu anak ngomongnya Alus bener" tanya Atlas pada Varen

"Gak tau ke tempelan setan penunggu pohon mangga kali" celutuk Varen

"Bhaskara memberikan uang sebesar Rp 100 ini ya zel"

"iya nantima kalo di suruh bayar uang khas tuh jangan susah-susah
Amat kan cuma 10 ribu seminggu"
Ujar Azelia

"iya-iya janji" kata Bhaskara

Mereka yang melihat Bhaskara berbeda 180 derajat berbeda pada biasanya pun bergidik ngeri.

"Sumpah gw ngeri liat si Bhaskara
jadi kalem" gumam Atlas

"Bukannya kalem tapi jadinya kaya monyet" timpal Aska

Mereka akhirnya mau tidak mau membayar uang khas karena di ancam oleh Azelia, kalo tidak bayar uang khas bakal di laporin ke wali kelas yang pada akhirnya mereka pasti akan berurusan sama ruang BK.

Sampai di sini dulu ya part 2 nya
Biasa otaknya lagi nggak bisa
Di ajak kerja sama hehe.

Bantu promosiin donggg guys.

Vote end komen.... karena vote dan komen kalian sangat berharga.

Bayyyyy...

FARESH ADHIKARA ANTARIKSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang