#14

61 4 1
                                    

...Happy reading...
.
.
.

"Woyy res bangun solat subuh" ujar Sekala sambil menggoyangkan badan Fares " iya nanti 5 menit lagi kal"

"Ayo cepat keburu abis waktunya"

"Si Atlas bangunin, suruh tobat"

"Setres" ujar Sekala

"ayo res"

"duluan aja wudhu"

"Udah gw mah, tinggal lo aja"

"iya-iya gw ambil wudhu dulu tungguin jangan di tinggalin"

"iya"

Setelah itu mereka menunaikan ibadah solat subuh

tanpa mereka sadari Atlas memperhatikan mereka berdua yang sedang solat, sebari tersenyum

"Assalamualaikum warahmatullah"

"Assalamualaikum warahmatullah"

Fares dan Sekala membaca do'a setelah sholat

"Ehhh anak opet udah bangun"

"Nyenyak tidurnya" tanya Sekala

"Nyenyak meski agak gimana gitu, kan gw peluk lo"

Faresh dan Sekala hanya bergidik ngeri.

"Mandi sana"

"Baru juga jam 5 res"

"Sehat loh mandi pagi"

"Dingin res dingin"

"yaudah terserah Lo aja"

"Ehh si kala kampret kemana" tanya Faresh

"tuhh" tunjuk Sekala ke arah balkon

Faresh melihat arah yang di tunjuk oleh Atlas, dia melihat Sekala yang tengah melamun sambil melihat bintang yang mulai menghilang satu persatu, tapi tidak dengan bulan.
Fares pun berjalan ke arah Sekala dan di ikuti oleh Atlas.

Sekala yang menyadari kehadiran merekapun menoleh sembari melihatkan senyum manisnya

"Kal" panggil Atlas

Sekala menoleh dan mengangkat alisnya pertanda 'apa'

"Are you okay?"

"Nggak, gw lagi nggak baik-baik aja tlas gw kangen mamah"

"liat bintang yang paling bersinar
itu tlas" Atlas dan Faresh pun melihat kearah bintang yang di tunjuk sekala
"Kenapa dengan bintang itu" tanya Atlas

"Kalo kata orang-orang, kalo kita kangen sama orang yang udah nggak ada, dan kita melihat bintang yang paling bersinar itu orang yang kita kangenin"

"Jadi" tanya Fares

"itu mamah gw lagi liatin gw di atas"

'Damn it'

Faresh dan Atlas saling tatap

"Lo bisa anggap mamih gw mamah Lo juga ko kal" ujar Atlas

"Anggap mamah gw juga mamah Lo" timpal Faresh

"Lo aja kehilangan perannya" kata Sekala sembari melirik ke arah Faresh

Faresh hanya tersenyum mendengar balasan dari Sekala

"Andai aja papah gw nggak selingkuh mungkin mamah gw nggak akan meninggal"

"Jangan ngomong gitu, nanti mamah Lo sedih" kata Atlas

FARESH ADHIKARA ANTARIKSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang