#13

33 5 0
                                    

Happy reading....

Setelah melakukan kegiatan make up seperti orang gila, mereka mencuci muka dan merapihkan rambut seperti semula.

"Haha tadi lucu banget muka si Atlas" ucap Varen

"Heh Lo kira cuma gw doang yang kaya orang gila lo juga kali" balas Atlas tak terima

"emang pada dasarnya muka kalian berdua kaya orang gila" celutuk Aska

"Enak aja Lo monyet" sarkas Varen dan Atlas

"Tlas gw pamit pulang ya" ujar Sekala

"Emang gak mau nginep aja" tanya Atlas

"Enggak nanti aja"

"Kalian juga" tanya Atlas pada mereka semua

"Iyaa tlas nanti aja gw nginep nya" balas Bhaskara

"Yaudah kita pamit pulang ya"

"iya hati-hati Lo pada"

"Ciee khawatir" goda Faresh

"Dih pede, gw cuma gak mau aja denger kabar kalian meninggoy kan nggak lucu, nanti ada berita seorang siswa SMA ANTARIKSA telah berpulang karena kecelakaan"

"Cocotnya minta di gampar" kata Sekala

"Kan cuma perumpamaan doang kala

"Yaudah gw pulang"

Mereka semua pergi membawa motor kebesaran mereka masing-masing dari rumah Atlas
   
                            ****

Sesampainya di rumah Sekala, melihat perempuan yang lagi duduk di sofa bersama ayahnya. Sekala hanya tersenyum getir melihat dua orang tersebut.

"Kala dari mana aja kamu" tanya Rigel ayah dari Sekala

Sekala hanya acuh tidak menjawab pertanyaan dari ayahnya

"Sekala kalau papa tanya jawab jangan diam aja kamu"

"luar" jawab Sekala singkat

"Papa tau kamu dari luar, maksud papa kamu dari mana aja pulang malam hah" tanya Rigel

"Penting" tanya Sekala balik

"Kala udah makan" tanya felin

"Mau saya udah makan atau belum bukan urusan anda" jawab Sekala

"tapi mamah udah masakin kesukaan kamu, makan ya" ujar felin

"Maaf masakan mamah saya lebih enak daripada masakan anda"

"SEKALA NAKULA WIRATAMA" bentak Rigel

"Apa, jangan manggil nama saya selengkap itu, saya tidak suka"

"Dia juga ibu kamu, jaga sopan santun kamu dalam bicara"

"ibu saya cuma satu yaitu
'Eylana Eartha Grizela', apa
maksud anda menyebut dia
sebagai ibu saya" tunjuk Sekala
pada felin

"tapi Eylana udah mati kala, sekarang ibu kamu itu felin"

"Karena ibu saya mati gara-gara anda dan dia" tunjuk Sekala pada felin

Plak

Rigel menampar pipi mulus Sekala, sedangkan Sekala hanya tertawa kecil.

"Anda menampar anak anda sendiri gara-gara jalang ini"

Rigel sudah mengakat tangannya ke udara untuk kembali menampar wajah Sekala, sebelum dia urungkan kembali.

"Kenapa tampar lagi nggak sakit ko, lebih sakitan liat anda sama jalang ini" kata Sekala dan pergi menaiki anak tangga

FARESH ADHIKARA ANTARIKSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang