#6

27 7 0
                                    

Happy reading...

Keesokan harinya mereka menjalankan tugas upacara yang sangat di benci oleh Faresh end' the gang.

Karena apa? Karena panas selain panas juga lelah mendengarkan ocehan dari pak botak yang kalo ngomong nggak ngotak haha.

Bukannya Fares end' the gang nggak menghormati para leluhur yang sudah tumpah darah untuk mengibarkan bendera merah putih, tapi karena Faresh end' the gang sangat ogah mendengarkan ocehan dari pak botak yang kalo ngomong sampai berbelok ke kanan dan kiri lurus belok lagi.

Dan inilah saatnya siraman rohani yang di lakukan oleh pak Harto.

Assalamualaikum anak-anak  saya di sini tidak akan panjang lebar saya di sini hanya akan menyampaikan nananana..................dan
kalo lagi upacara jangan ada yang berisik, saat itu juga Faresh dan Atlas yang sedang mengetawai kepala pak Harto karena tersorot matahari jadi mengkilap mereka pun  tertawa, bukan hanya Faresh dan Atlas tapi ada Bhaskara,Aska,Sekala, dan Varen yang cekikikan, Niscala sudah pasti mendengarkan walupun mendengarkan dari telinga kanan keluar lagi dari telinga kiri.

"itu di belakang siapa yang ketawa²" tanya pak Harto

Mereka nggak ada yang berani menjawab karena dapat pelototan dari Faresh selaku anak pemilik sekolah sudah pastinya di segani
oleh murid lain tapi tidak dengan teman-temannya, yang selalu seenak jidat.

"Aliza Bara  cek siapa aja tadi yang ketawa barisin di depan" suruh pak Harto

"iya pak" ujar Aliza memaksakan senyumnya berbeda dengan tangannya yang terkepal sedangkan Bara hanya mengangguk saja.

"Siapa tadi saat guru menyampaikan amanah malah ketawa² hah" tanya Aliza

"apa kalian nggak niat sekolah? bukannya sudah di kasih tau ya pakai dasi yang benar baju di masukin" kata
bara , 'Bara Giovinco Sebastian'

Atlas hanya menatap bara "Ehh si bara malah ikut-ikutan"

"Gw ketua OSIS sudah sepantasnya gw ikut menegur kalian" ucap bara tegas

"YANG TADI KETAWA² SINI MAJU" ucap pak Harto

Dan akhirnya Faresh maju di ikuti oleh Bhaskara, Sekala, Aska, Varen, Atlas, dan Niscala.

"Ehh Niscala kenapa kamu ikut-ikutan" tanya pak Harto

"teman saya kan di suruh ke sini jadi saya juga ikut" jawabnya enteng

"Emang gak usah di tanya lagi ke soliberaderan Niscala mah" kata Atlas sambil mengkaitkan tangannya ke pundak Niscala.

"jangan geer gw cuma panas di lapangan" ucap Niscala becanda tapi raut wajahnya tetep lempeng.

"Kalian baris aja dulu bikin barisan baru kita selesaikan upacara dulu,
Dan jangan lupa baju kalian rapihin" ucap Bu Dea

"iya Bu" ucap mereka secara bersamaan.

Sedangkan Aliza dan bara sudah memasuki barisan mereka lagi setelah mengamankan siswa nakal.

                             ****

"Kalian lagi kalian lagi bosen saya liat muka kalian terus" ujar pak Harto

"Bapak lagi bapak lagi sama pak kita juga bosen" kata Atlas.

"ya kalo kalian bosen liat saya, kalian jangan buat salah aja doang"

"Emang tadi kita buat salah?, nggak kan" tanya Atlas

"Nggak mata kamu" geram pak Harto

"Kita cuma kertawa itu juga nggak berisik, bapak aja sensian orang ketawa ko di larang emang ada UUD nya nggak kan" tanya Atlas

FARESH ADHIKARA ANTARIKSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang