13

2.5K 119 1
                                    

"tes....tes..baik......,di panggil siswi yang bernama Fidelis Natasha Bimantara untuk segera keruang kepala sekolah......" Suara pemberitahuan bergema di kantin

Delfi yang di panggil,pun mengerutkan alisnya heran

' perasaan gw gk ngelakuin kesalahan dah' batinnya heran,saat mendengar pemberitahuan tersebut

"Lo ngapain Ampe di panggil?" Tanya Akela penasaran,karna sedari tadi menurut-nya temannya ini tidak melakukan kesalahan sama sekali

"Iya, perasaan lu nggak ngapa ngapain,kok di panggil" tanya Akila dengan tatapan menyelidik

"Entah,gw dari tadi kan Ama lu pada,itu pun kita cuman ke kelas Ama kantin" ucapnya pada kedua temannya tersebut

"Yaudah mau di anter kagak?" Tanya Akela pada temannya tersebut

"Gk usah,kalau gitu gw duluan" pamitnya lalu pergi meninggalkan kedua temannya menuju ruang kepala sekolah

••°••

Ruang kepala sekolah

"Ada apa yah pak?" Tanya Delfi pada kepala sekolah,yang berada di depannya

"Baik,nak Fidelis,kamu bapak panggil karna ada sesuatu yang ingin bapak beritahu"jelas sang kepala sekolah

"Kamu bapak panggil,karna bapak ingin kamu,ikut olimpiade matematika"ucap sang kepala sekolah sambil menunjuk Delfi

"Pak? Saya IPS loh, kan yang ikut olimpiade IPA kok IPS?" Tanyanya

"Bapak tidak mau menerima penolakan, pokoknya kamu ikut olimpiade matematika,dan kamu akan bersama mereka saat olimpiade"jelas sang kepala sekolah lalu memberikan biodata murid

"Baik,itu saja yang ingin saya beritahu,kamu boleh pergi"ucap kepala sekolah

"Baik pak kalo begitu,saya pamit undur diri"pamitnya lalu pergi meninggalkan ruang kepala sekolah

••°••

Koridor

'ribet banget anj tuh kepsek,minta gw gorok tapi takut dosa,memang anj hukum alam itu' umpat nya di dalam hatinya

Saat berjalan Melawati koridor,ia melihat banyak murid yang sedang berkumpul

Karna penasaran ia pun menghampiri mereka,dan dapat ia lihat, seorang perempuan yang terduduk di lantai,dengan baju dan rambut acak-acakan

Dan di depan wanita itu,dapat ia lihat beberapa perempuan yang sedang menatap gadis yang duduk di lantai tadi

"Hikss.....hiks.....hiksss...... maafin cia...cia gk sengaja...." Ucap perempuan itu,siapa lagi kalo bukan lucianjing

"Jangan pukul cia.......hikss......hiks..... cia gk sengaja......"nangis nya

"CIA!!!" Terdapat suara dari belakangnya
Dan dapat dilihat itu para babunya Lucia

Melihat ada nya para most wanted sekolah
Mereka yang berkerumun pun mem beri jalan pada mereka

Mana berani mereka menghalangi jalan most wanted sekaligus ana donatur sekolah

Delfi yang melihat itu pun ikut menyingkir, memberi jalan pada mereka

Dan dapat dia lihat di situ sudah ada kedua abangnya dan teman temannya

"Kamu gk papa?" Tanya Alvian sambil memeluk Lucia di dalam dekapannya

"Apa yang kau lakukan?" Evan menatap dingin pada ke empat orang itu

"Kita gk ngapa ngapain" jawab Selvia

"Lalu? Kenapa dia menangis?" Sekarang Astra yang bertanya

"Dia yang jalan gk liat liat,terus nabrak Clara,yang membuat es jeruk yang di pegang dia tumpah"tunjuk Elsa kepada Lucia lalu menunjuk Clara yang terkena tumpahan

"Apa itu benar cia?" Tanya Evan kepada Lucia yang berada di pelukan Alvian

"G-gk,cia gk s-sengaja" gugup Lucia saat Evan menatapnya

"Gk sengaja Mulu perasaan,bosen denger nya,gk ada bahasa lain gitu?atau kata lain?"  Celetuk delfi dari arah belakang kerumunan tersebut

Mereka yang mendengar itu pun melihat ke sumber suara tak terkecuali, mendapatkan tatapan dari mereka ia pun menatap balik

"Apa? Bener kan?" Tanyanya sambil menatap kerumunan tersebut

"Kek gk pernah belajar b.indo
Kata katanya paling 'm-maaf cia gk sengaja' atau gk 'c-cia minta maaf,cia gk sengaja' itu doang" lanjutnya sambil menirukan gaya bicara Lucia

"Dah males mau turu, bay!" Ucapnya lalu pergi meninggalkan kerumunan tersebut

Melihat Delfi yang pergi meninggalkan kerumunan, dengan Savian mengejar nya

"Siapa seh? Main narik narik aja,ngepens ya?" Delfi menengok belakang dan dapat ia lihat Savian mencengkeram tangan nya erat

"Mau kemana?" Savian yang masih mencengkeram tangan nya erat

Tak menjawab pertanyaan Savian,ia masih menatap tangan Savian yang masih mencengkeram tangan nya

"Lepas" ucap Delfi menatap dingin ke arah tangan Savian yang mencengkram erat tangannya

Delfi sangat tidak suka orang yang menyentuh nya sembarangan,apa lagi orang yang ia Hindari

Melepaskan cengkraman tersebut, Savian menatap Delfi yang menatap dingin dirinya

Merasa tangannya sudah tidak di pegang lagi,ia pun pergi meninggalkan Savian yang masih menatap nya

_____________________________________________________TBC________________

Vote~coment~share~

GW JADI ANTAGONIS?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang