19

2.1K 116 6
                                    

Keesokan harinya......

Malam berganti dengan siang,bulan berganti dengan matahari, sekarang sudah waktunya untuk bangun dan beraktivitas

Begitu juga dengan tokoh utama kita,yang sekarang sedang memandang kaca full body,dengan seragam yang sudah terapik di tubuhnya

Memandang dirinya sebentar,ia pun mengambilnya tasnya dan turun kebawah untuk sarapan

Menuruni tangga dengan santai,dapat ia lihat semua anggota keluarga sudah berkumpul,tidak terkecuali

Lalu duduk di meja makan dengan santai, menghiraukan tatapan panas dari mereka yang di meja makan

Melihat semua anggota keluarga yang sudah berkumpul,kepala keluarga pun menyuruh mereka untuk makan

Mengambil makanan, Asya pun memakan makanan tersebut dengan tenang.

Ya benar,yang kembali ke tubuh tersebut adalah Asya, seperti yang di janjikan mereka kemarin malam, mereka akan bergantian setiap dua hari

Dan sekarang asya lah yang memasuki tubuh tersebut.

Setelah makanannya habis,asya pun bangkit dari duduknya,yang membuat atensi menatapnya

Masih menghiraukan tatapan panas mereka,asya berdiri dan hendak pergi sebelum suara kepala keluarga menghentikan nya

"Mau kemana kamu? Duduk" ucap kepala keluarga menghentikan nya

Menatap kearah Rafael sebentar,asya pun melanjutkan langkahnya,tidak peduli dengan panggilan dari dalam

Asya pun pergi ke garasi dan menaiki motor dengan asal,tidak peduli itu punya siapa.

Asya pun mengendarai motor nya dengan kecepatan sedang,dan membelah jalan yang ramai akan kendaraan berlalu lalang

Menatap kearah depan, Asya yang pikiran nya terbang entah kemana melamun sebelum Suara membuyarkan lamunan nya

Cit!!

Bruk!!

Dhuag!!

Suara tabrakan bergema di ruangan itu,lama kelamaan asya yang tadinya sadar pun mulai pingsan saat kegelapan menguasai tubuh nya

••°••

Di sebuah ruangan serban putih,dapat kita lihat sesosok perempuan terbaring di atas ranjang rumah sakit itu

Lama kelamaan,dapat kita lihat pergerakan kecil dari sosok itu,dan terdengar lenguhan tipis dari bilah bibir itu

"Eengh"

Mendengar suara lenguhan, semua orang yang berada di ruangan itu menatap ke arah ranjang rumah sakit tersebut

Perlahan lahan mata itu terbuka dan menampakkan mata merah menyala

Membuat pergerakan,sosok itu pun ingin bangkit dari tidurnya sebelum suara berat menghentikan nya

"Jangan banyak bergerak,nanti luka mu terbuka" ucap sosok tersebut

Mendengar suara tersebut asya menatap ke arah di mana suara itu berasal

Dan dapat ia lihat banyak anggota keluarganya yang berkumpul,dan ada juga teman-teman abangnya termasuk Lucia yang di dekat Alvian

Melihat tatapan dingin dan gelap yang terpancar, membuat mereka bingung menatap asya

Menatap mereka dingin asya pun membuka mulutnya bersuara

"Keluar" ucap asya dingin menatap mereka dengan dingin dan aura gelap yang terpancar dari nya

Perkataan Asya itu, dapat membuat mereka yang berada di sana menatap asya bingung dan khawatir

Melihat mereka yang tetap diam membuat pandang asya semakin dingin

"Keluar" ucap asya sekali lagi dengan penekanan didalamnya

Melihat mata dingin asya,mereka pun bergidik ngeri melihat nya

"Tidak,kita ingin menjaga mu" ucap Vandro menatap adik sepupunya khawatir

Tanpa sadar, mereka yang mendengar ucapan Vandro mengangguk

"Iya,cia mau jaga Delfi juga" dapat kalian tau ini suara siapa?,ya benar ini suara si lucianjing

Mendengar suara dari orang yang ia benci membuat asya menatap Lucia dingin bercampur benci

Melihat tatapan dingin asya membuat Lucia dan lainnya bergidik ngeri.namun,itu tidak akan menghentikan nya untuk melancarkan aksinya

"Delfi jangan usir Kita yah,kita mau jaga Delfi biar cepet sembuh" ucapnya dengan Sura di lembut lembut kan

Mendengar itu mereka mengangguk mengiyakan ucapan Lucia tersebut

"Keluar!" Titahnya dengan penekanan

Namun, seolah tuli Mereka tetap diam yang membuat asya geram

"KELUAR!! ATAU KALIAN AKAN MENYESAL"bentak nya menatap mereka dingin,dengan jari yang menunjuk ke arah pintu yang tertutup, menyuruh mereka pergi

"Tidak!!" Tolak Savian, menatap Delfi khawatir dan dingin

Mendengar itu membuat asya geram dan menunjuk selang infusnya dan berkata

"Keluar atau infus ini tercabut dari tempat nya" ucap Delfi menunjuk pintu lalu menunjuk selang infus di tangannya

Mendengar ancaman itu membuat mereka khawatir lalu keluar, namun tidak lupa juga mereka pamit

"Yaudah kita pamit,kamu jangan ngelakuin aneh aneh" nasihat Freya menatap anaknya lembut lalu pergi

Di ikuti Mereka di belakangnya, dengan tatapan menatap Delfi khawatir

TBC

GES AUTHOR GK BISA UP SATU MINGGU,JADI MAAF YAH

VOTE ~ COMMENT ~ SHARE

GW JADI ANTAGONIS?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang