21

1.9K 101 14
                                    

"nih mayat" ucap reyna

Mengalihkan perhatian,Delfi menatap Reyna dalam,dan bertanya

"Dapet dimana?" Tanyanya

"Club malam" jawabnya santai

"Yaudah,taro aja di sono,paling juga nanti asya masukin" ucap Delfi,Reyna pun langsung menyeret mayat tersebut laku menaruhnya di tempat yang di tunjuk Delfi

Mereka pun mulai merencanakan rencana balas dendam mereka dan dari belakang dapat di dengar suara

Mereka yang mendengar itu hanya diam dan menatap ke arah tempat Matt tersebut

Dan dapat kita lihat,mayat yang tadinya tergeletak tak bernyawa, sekarang berdiri menatap mereka dingin

"Yoo~" sapa Delfi

"Gercep juga, biasanya beberapa jam kemudian" ucap Nersy

"Lagi pengen" jawabnya

"Oh iya sya,Lo yang maju duluan terus Delfi di belakang lu,dan si Nersy retas cctv yang ada. Dan gw,gw yang bakal rakit senjata nya,dan bakal nyusul kalo situasi dah aman"jelas Reyna

Dan hanya di angguki oleh mereka bertiga

Fyi: asya itu bukan alter ego, lebih tepatnya arwah penasaran yang bisa memasuki raga yang kosong, seperti mayat atau apapun yang mati. dan omong omong soal asya,asya itu sudah ada di dalam tubuh Delfi dari lahir,atau lebih ke arah jiwa mereka yang menyatu yang mengakibatkan asya juga ikut bertransmigrasi tapi tidak memiliki raga seperti Delfi, hanya bisa merasuki saja atau berkomunikasi lewat pikiran. Kalian ngerti?

Back to topik..

Setelah merencanakan rencana, mereka pun mengangguk dan setuju untuk pergi,pada hari dan tempat yang di rencanakan

Delfi pun kembali pulang ke Mansion, sedangkan ke Tiga temannya menetap di tempat tersebut sampai rencana di jalan kan

Di Mansion...

Sesampainya di mansion, Delfi berdiri sejenak lalu menatap gagang pintu itu lama, menyakinkan diri untuk masuk

Membuka pintu tersebut,dan-

PLAK!!

Suara tamparan bergema di mansion tersebut. Delfi hanya diam dengan pipi yang merah kebas dan wajah yang tertoleh ke samping

"DARI MANA SAJA KAMU ANAK SIALAN!!" bentak Rafael. Sekali lagi ruangan itu bergema kärn bentakan tersebut

Delfi yang di bentak hanya diam dengan mata yang berkaca-kaca, menatap Rafael lama, dengan tatapan kosong tak memiliki emosi apapun,lalu menatap ke arah ruang tamu,dan dapat di lihatnya semuanya berkumpul,dan ada Cia,dan Savian dkk

Melihat tatapan itu, mereka yang ada di saya terdiam dengan dengan perasaan aneh di hati mereka,namun karna ego dan gengsi,mereka menepis perasaan tersebut

Delfi yang melihat ke terdiam mereka pun, membuka suara dan menyebut satu kata yang membuat mereka kembali merasakan perasaan tersebut

"Benci" ucapnya

Rafael yang mendengar itu, mengerutkan alisnya dan Delfi yang melihat itu pun melanjutkan kembali perkataan nya

"Benci,mulai sekarang Lo semua gk usah nemuin gw lagi,gk usah nunjukin muka Lo,gw muak, gw muak anjing" ucapnya menatap mereka dingin

"Dan untuk Lo" menunjuk Rafael

"Lo yang seharusnya melindungi,dan menjaga keluarga Lo, tapi Lo malah ngelakuin yang sebaliknya,Lo malah menyakiti dan membentak,bukan melindungi dan menjaga, Lo gk becus jadi kepala keluar,Lo gk berguna,Lo tolol" makinya kepada Rafael yang di depannya

"Dan untuk Lo" menunjuk Freya

"Lo yang harus nya, merawat anak Lo,Lo yang seharusnya menyayangi anak Lo, Lo malah melakukan sebaliknya,Lo malah membuang anak Lo,Lo malah memberi kebencian kepada anak Lo,Lo ibu yang gk berguna, Lo gk becus,kalo gk siap jadi orang tua gk usah nikah,jangan jadiin anak kalian buat menjadi batu loncatan untuk bisnis kalian yang gk berguna itu. Gw ingetin sekali lagi, Lo semua tolol,gk berguna" ucapnya menatap Rafael dan Freya.

Bukan sembarang Delfi mengatakan itu,sejak Fidelis lahir,ia selalu kekurangan kasih sayang dan perhatian, dan dari situlah muncul akan rasa ambis dan rasa perhatian. Yang membuatmu selalu mencari perhatian,namun di salah artikan oleh mereka

"Dan untuk Lo berdua" menunjuk Astra dan astro

"Lo berdua gk berguna. Lo yang seharusnya melindungi adek Lo, menyayangi nya, menjaganya,yang seharusnya menjadi panutan. Tapi Lo malah melakukan sebaliknya,Lo menjauhi dia,Lo maki dia,Lo rendahin dia,Lo bully dia. Lo gk pantes di sebut Abang,Lo tuh kalo gk bisa menjadi panutan,gk usah sok perhatian anjing, gw yang kena imbasnya bangsat" ucapnya dan di akhiri makian

Setelah mengatakan itu Delfi berjalan dan mendekati Lucia, lalu mendekatkan wajahnya di samping telinga Lucia

"Tunggu tanggal mainnya"

Setelah mengatakan itu,baru lah Delfi benar benar pergi ke kamarnya meninggalkan mereka yang termenung

TBC

Sorry Guys kalo jelek,lagi gk fit dan banyak acara jadi bikinnya buru²

Vote~ comment ~ share

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GW JADI ANTAGONIS?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang