"baik,biar mama memperkenalkan diri.....
Perkenalkan nama mama 'aura valenria Bimantara' adek dari ayah kamu" aura memperkenalkan diri"Dan ini papa kamu 'alkana Ferry Celine' kamu bisa panggil dia papa,dan mereka adalah Abang sepupu kamu,dia 'vandro Alfedri Celine' anak pertama mama,dan dia 'arfa kenjiro Celine' anak kedua mama,dan dia 'valencia lovely Celine' anak perempuan terakhir mama" aura memperkenalkan suami dan anaknya
Delfi yang mendengar itu melihat ke arah sepupunya yang juga menatapnya
"Apa?" Delfi menatap sepupunya, setelah itu ia pun pamit dan pergi ke kamarnya
Melihat ponakan/sepupu mereka sudah pergi mereka pun menatap Rafael
Rafael yang mengerti tatapan panas dari ponakan dan adiknya pun menjelaskan apa yang terjadi
"Dia mengalami kecelakaan yang membuat dirinya terbentur cukup kencang,dan itu membuat mengalami amnesia ringan" jelas Rafael
"Lalu? Kenapa sifatnya berubah drastis?" Ferry menatap kakak iparnya itu
"Entah, sekarang dia lebih terbuka dan juga lebih aktif" ucap Rafael menatap ponakan,ipar dan adiknya serius
"Entah saya harus senang atau tidak atas perubahan itu yang pasti itu sangat aneh" jelas Rafael
Mereka yang mendengar penjelasan Rafael hanya menatap pintu kamar tersebut dengan pikiran yang terbang entah kemana
Di sisi lain~
" Ada apa?" Tanya Delfi pada seseorang di depannya
"M-mereka.... Mereka....." Sosok itu memegang pundak Delfi dan di remas olehnya
Melihat itu seketika wajah Delfi menjadi datar dan menatap sosok di depannya
"Gw bilang SADAR FIDELIS!" Delfi menatap Fidelis dengan menaikan oktaf nadanya,dan menepis tangan Fidelis yang berada di pundak
Fidelis yang mendengar bentakan dan juga pergerakan dari sosok di depannya, pun sadar dari lamunannya
Melihat Fidelis yang sudah sadar dengan cepat Delfi membuka suara
"Jelasin" dingin Delfi menatap Fidelis yang gugup
"M-mereka.... Mereka....." Gugup Fidelis menatap Delfi yang menatapnya dingin
Merasa suhu yang semakin turun, Fidelis pun akhirnya menjelaskan
"Mereka..... Datang" ucap Fidelis
"Siapa?" Delfi bertanya, pasalnya ia hanya menjelaskan setengah setengah
"Keluarga Daddy, mereka yang pernah mencaci ku dan juga membela kedua Abang ku yang memfitnah ku" murung Fidelis sambil menjelaskan
"Terus? Apa hubungannya?" Tanyanya
"Aku takut,mereka menakutkan dan juga mereka sangat menyukai Lucia" jelas Fidelis yang membuat Delfi semakin kesal
"Kok bisa?" Tanya Delfi yang sekarang menatap tajam Fidelis
"Si kembar yang membawanya,dan memperkenalkan Lucia pada mereka" ucap Fidelis yang semakin gugup
Menghembuskan nafas kasar,Delfi pun menatap Fidelis dan memegang pundaknya
"Liat mana gw" pinta nya menatap Fidelis yang menundukkan kepalanya
Mendengar ucapan itu Fidelis menatap mata Hazel tersebut yang membuat suasana hatinya menghangat
"Gk perlu lu takut,lu cuma perlu ngasih gw ingatan lu dan juga info tentang mereka,ku gk perlu takut gw kenapa-napa,ku tenangin hati lu dan bantu gw" ucapnya Delfi menjelaskan sekaligus menenangkan nya
"Dan,Lo juga harus ngasih info tentang keluarga asli gw" lanjutnya lagi
Dan setelah itu mereka hanya mengobrol dan juga menikmati waktu dan keindahan taman tersebut
Sebelum Cahaya putih menarik Delfi dan membuat Delfi tersadar dari mimpinya
"Huh.... Mereka... Apa benar mereka yang membela Lucia?" Gumamnya menatap tangannya dan beralih menatap jam yang berada di atas nakasnya
"Jam 17:30, sebentar lagi makan malem"gumamnya lalu bangkit dari duduknya dan pergi membersihkan diri
••°••
Skip...
Selesai mandi Delfi mengganti pakaiannya menjadi pakaian santai,ia hanya memakai kaos oversize dan celana training
Turun kebawah,dan dapat ia lihat semuanya sudah berkumpul,karna sekarang sudah menunjukkan pukul 18:25
Yang menandakan bahwa jam makan malam akan segera di mulai
"Dah bangun?" Tanya freya menatap anak perempuannya
Menatap Freya,Delfi hanya mengangguk dan melanjutkan langkahnya menuju meja makan
Sampai di meja makan Delfi yang tadinya moodnya bagus, mendadak turun drastis,saat melihat manusia yang paling dia benci sekarang sedang berbincang dengan sepupu perempuannya
"Haiii Delfi" sapa sosok itu dengan melambaikan tangannya
Melihat sebentar,Delfi kembali melanjutkan langkahnya dan duduk di sebelah dua sosok yang ia benci, siapa lagi kalo bukan dua kakak adik tersebut
"Ngapain sih Lo pada di sini?" Tanya Delfi menatap dua orang tersebut yang berada di sampingnya,lebih tepatnya Savian yang berada di sisi kanannya dan Evan yang berada di sisi kirinya
"Gk punya rumah lu berdua?" Kali ini dia serius bertanya
"Delfi, jaga ucapan mu" ucap Rafael,yang membuka suaranya saat mendengar penuturan anaknya
"Biarin, lagian kek apaan, situ juga tuh yang lagi duduh natep gw kek apaan" ucap Delfi dengan nada menyindir nya
"Kamu nyindir Cia?" Tunjuk cia pada dirinya sendiri
"Kenapa? Berasa ke sindir? Padahal gw gk nyebut nama loh" Delfi menatap sinis pada Lucia yang sekarang berkaca kaca
"Heh! Lu kalo mau nyari masalah mending pergi deh,eneg gw liatnya"ucap perempuan di sebelah cia, yang notabene nya adalah sepupu perempuannya yaitu Valencia
Delfi menatap sepupunya sinis,dan mulai berbicara
"Dih, emang situ diajak? Perasaan kagak deh, udah gitu gw gk nyari masalah kok cuma ngomong sebuah FAKTA" ucap Delfi sinis dengan menekan kata 'fakta'
"Lo-"
"Sudah, sekarang makan"
Ucapan itu terpotong dengan ucapan Rafael yang menyuruh mereka untuk makan
Mereka pun memakan makanan mereka dengan tenang
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
GW JADI ANTAGONIS?!
Ficção Adolescentegimana jadinya,cegil+tantrum masuk ke tubuh anak, yang gk di anggap oleh kedua Abangnya? FILADELFIA ANASTASIA DIRGANTARA cwe tantrum yang masuk ke tubuh FIDELIS NATASHA BIMANTARA