BAB 24

471 33 2
                                    

Plakkk

Suara tamparan yang bergema di ruangan itu. Seluruh atensi beralih pada sosok prince yang menunduk setelah mendapat tamparan dari queenze yang murka.

"Mah sudah!" King melerai queenze yang sebentar lagi akan melakukan tindakan lebih dari sekedar tamparan untuk anak keduanya. Prince.

Semuanya bermula dari queenze dan king yang ingin kembali ke Indonesia setelah mendapat kabar tentang prince yang di rawat di rumah sakit tapi queenze bertemu dengan pria yang dia pikir sudah meninggal frinzy di pesawat dan berhasil membuat queenze memekik senang tapi tak selang beberapa lama kebahagiaan itu lenyap mengingat bagaiamana kabar frinzy meninggal dan yang menyampaikannya adalah prince sendiri.

Merasa terbohongi queenze segara menghampiri prince saat pesawat mendarat dan langsung menampar prince di depan banyak orang tanpa rasa malu sedikitpun.

"Kak!" Frinzy beralih memegang tangan prince lalu menatap tajam ke arah ayah dan ibunya dengan tatapan permusuhan.

Queenze yang melihat itu hampir saja menangis, anaknya membencinya gara gara kelakuan prince.

"Kalian kenapa memukul kak prince! Dia tidak salah. Lagi pula aku tidak mengenal kalian!!" Frinzy berkata tegas tapi ucapannya seakan tidak di hiraukan queenze .

"Frinzy! Ini mamah sayang..." Wanita itu ingin menghampiri frinzy tapi frinzy keburu membentak nya hingga membuat queenze tersentak kaget dengan langkahnya yang mundur.

"Aku tidak mengenal kalian!!"

Prince melepas genggaman tangan frinzy pada lengannya lalu menatap queenze. "Dia menang frinzy"

"KAK!!"

"Kamu!!" Queenze sudah ancang ancang ingin menampar prince tapi ucapan prince berhasil menghentikan queenze.

"Karena aku benci saat kamu membanggakan nya."

"Apa maksudmu nak?" Kali ini king yang berbicara.

"Tidak kah kalian ingat perbuatan kalian padaku. Apa kah kalian harus membedakan ku!. Aku juga putra kalian, aku sudah berusaha sebisa ku dan bekerja sangat keras tapi bahkan kalian tidak melirik ku menganggap ku ada saja tidak." Ujar prince mengeluarkan segala kegelisahan hatinya.

"Aku anak kalian!, apa aku begitu tidak berguna di mata kalian cuman karena frinzy lebih jenius. Bahkan kalian tidak memberikan kak frinse kesempatan untuk memilih jalan hidupnya."

"Aku melakukan itu agar kalian memperhatikan ku. Aku sengaja merencanakan penculikan frinzy dan mengurung nya bertahun tahun hanya untuk mendapat perhatian kecil dari kalian." Ungkap prince sakit. Hatinya begitu sakit hingga ia berhasil menunjukkan sisi rapuhnya.

"Aku berfikir jika frinzy tidak ada kalian akan mengandalkan ku, nyatanya tidak. Baik ada dan tidaknya frinzy kalian tetap akan memikirkannya. Harapan mamah satu satunya."

Frinzy menatap benci kedua orang tuanya lalu memeluk prince dengan perasaan bersalahnya. Karena kehadiran frinzy, prince jadi menderita seperti sekarang ini.

"Maaf nak!" King burujar sambil menatap prince dengan wajah hangatnya. Berbeda dengan queenze yang terlanjur marah dan memilih pergi.

"Maaf kak gara gara aku pulang" Lirih frinzy yang masih dalam pelukan prince.

Prince mengusap kepala frinzy lembut. "Tidak papa. Maaf karena keegoisan kakak" Jawab prince.

"Kakak tidak salah"

"Aku sayang sama kak prince, tolong jangan membenci ku lagi, aku akan menjauhi keluarga ini asalkan kakak tidak membenciku" Ujar frinzy polos.

"Tidak perlu. Kamu berhak atas kasih sayang ayah dan mamah" Balas prince membuat frinzy menggeleng heboh.

transmigrasi altezza BL (END✅) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang