BAB 25

512 24 0
                                    

FRINZY berhasil membuat suasana dalam ruangan minimalis itu sedikit mencengkram lantaran kedatangan frinzy berhasil membuat bendera peperangan ariga berkibar, bukan hanya itu bahkan altera yang tipikal cwok good looking and the best atitud harus menerima kenyataan bahwa pria yang seusia adiknya itu memiliki kelakuan persis seperti bocah 9 tahun yang tidak mau lepas kalau tidak di beri permen.

Entah frinzy dasarnya polos atau sok polos tapi yakinlah sih kembar ingin sekali mengisi frinzy ke karung terus mereka buang ke sungai amozon.

Bucin tidak tahu tempat

"Masih ada yah..penghuni bumi modelan gini!" Gerutu valen sambil melipat kedua tanganya di dada. Matanya tak luput dari sosok frinzy yang tengah memeluk altezza dari belakang, bahkan tidak membiarkan altezza untuk memeriksa pasien secara leluasa.

"Dah kek benalu sumpah!" Greget vines sambil menggeretakkan giginya, marah.

"Kita tumbalin aja buat kejayaan rumah sakit!" Timpal altera ikut ikutan.

"DOSA!!" mereka bertiga serentak mengatakan dosa yang berhasil mengundang etensi orang orang.

Tapi setelah di tatap balik sama ariga orang orang langsung tidak berani komplen.

"Apasih!" Dengus ariga kesal lalu mengarahkan bolpen nya siap siap menyerang frinzy saat altezza hendak keluar.

Plakk

Keempatnya langsung mematung lantaran serangan ariga bukan mengenai frinzy malah mengenai kening mulus altezza yang berhasil membuat altezza mengeluarkan asap dari hidungnya.

"Al kamu ngak papa?" Tanya frinzy khawatir sambil meniup kening altezza, polos.

Altezza yang mau ngamuk langsung nggak jadi ngamuk.

Mereka ber4 menghela nafas lega karena frinzy telah menyelamatkan mereka dari terjangan banteng beranak seperti altezza.

"Kamu laper ngak? Aku beliin mau?" Tawar frinzy yang masih setia menempeli altezza ke mana pun pria itu pergi.

Altezza melirik jam tangannya sebentar lalu mengangguk sebagai jawaban. Frinzy dengan senang hati menggiring altezza ke kantin rumah sakit dan tidak lupa buntut altezza yang selalu mengikuti.

Altera dan sih kembar bahkan pernah di tegur karena sering datang ke rumah sakit hanya untuk nongkrong bersama ariga.

••••

Prince memijit pangkal hidungnya nya, pusing. Berkas-berkas sangat menumpuk sampai prince tidak punya waktu untuk sekedar mengisi perutnya yang lapar. Bahkan besok dia ada perjalanan bisnis ke itali dan itu berlangsung selama seminggu penuh.

Hufff

Prince menghela nafasnya gusar lalu menyandarkan dirinya pada sandaran kursi.

Sangking lelah nya tangan prince sampai berubah warna menjadi kebiruan. Sejak pagi dia belum istirahat sedikit pun, apalagi sibuk mengurus surat cerai dirinya dan tania.

Tok tok tok

"Tuan...nyonya queenze ingin bertemu!" Ujar sekretaris prince dari luar.

"Suruh masuk" Jawab altezza yang masih menutup matanya.

Clekek

"Berikan aslam investasi pada frinzy!" Ucap queenze yang baru datang sambil menatap prince penuh penuntutan.

"Bisakah ibu berbicara baik padaku"

"Saya tidak suka basa basi, berikan saja itu dan setelah itu saya tidak akan menemuimu lagi" Ujar queenze tak ingin di bantah.

transmigrasi altezza BL (END✅) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang