Di suatu sabtu pagi yang cerah, Yujin menghabiskan waktunya dengan membantu eomma nya membersihkan rumah. Ia tidak sendiri, ada Gyuvin hyung nya yang membantu. Baik Jiwoong dan Gunwook sama-sama masih tertidur lelap pada pagi itu.
"Yujin-jjae. Kamu sudah bersihkan isi lemari di ruang tamu?" Tanya Gyuvin. "Eum. Sudah. Tinggal sapu dan pel lantai saja." Jawab Yujin sambil mengangguk. Pada waktu itu, mereka berdua membagi tugas. Yujin membersihkan dan mengelap lemari dan perabotan lain, sedangkan Gyuvin bertugas untuk menyapu dan mengepel lantai. Sementara itu, Matthew sedang berada di laundry room untuk mencuci baju.
"Apakah hyung ada kegiatan lain pada siang besok? Mau temani aku cari baju untuk ulang tahun Takuto?" "Takuto? Dia berulang tahun besok?" Tanya balik Gyuvin sambil menyapu lantai di ruang tamu. "Iya." Singkat Yujin. Disaat bersamaan, ia juga sedang mengelap meja yang berada di ruang tengah. "Aku berencana untuk mencari jaket padding di-" "Oh! Aku tahu dimana tempat menjual jaket seperti itu." Seru Gyuvin. "Kulihat di dekat sekolah kita ada toko yang menjual padding jacket. Bukan merk terkenal, sih. Itu produk lokal." "Benarkah? Baiklah." Angguk Yujin.
Sebetulnya, ia sudah mencari tahu dan mendapatkan toko yang menjual jaket yang ingin dibelinya itu. Tapi mungkin bisa saja ia dan Gyuvin pergi ke toko yang hyung nya maksud sebelumnya. Mana tahu lebih bagus dan murah.
Pada sore hari nya (masih di hari yang sama), Yujin dan Gyuvin sedang sibuk memanggang kue bersama. Sementara itu, Matthew sedang sibuk mengisi sebuah seminar online di depan laptop miliknya. Ia memilih untuk duduk di ruang tengah, bersama dengan Jiwoong yang sedang sibuk memainkan ponselnya.
Dan Gunwook masih berada di dalam kamar, sedang tertidur pulas.
"Kamu mau- eh. Ini masih bagus?" Bingung Gyuvin sambil melihat tanggal expired pada botol pewarna makanan yang ia pegang. "Itu baru dibeli kemarin." Gumam Yujin. "Benarkah? Kedua-dua nya?" Tanya Gyuvin kembali. Ada dua botol pewarna makanan yang sedang ia pegang, masing-masing berwarna merah dan juga cokelat. "Oh, iya. Masih jauh." Gumam Gyuvin.
"Mau yang mana?" "Terserah hyung saja." Jawab Yujin pelan. Ia dan Gyuvin tidak bisa terlalu ribut, dikarenakan Matthew tidak menggunakan earphone selama seminar online itu.
"Sudah siap? Appa lapar nih." Kata Jiwoong pelan sembari berjalan ke arah dapur dan melihat aktivitas kedua anaknya itu. "Sebentar lagi. Kalau appa lapar, itu masih ada burger milik Gunwook. Kurasa ia tidak akan memakannya." Jawab Gyuvin dengan nada pelan juga. Siang tadi mereka hanya memesan burger saja melalui aplikasi pemesan makanan.
Sementara Gyuvin sedang sibuk mengaduk adonan kue (beserta dengan Jiwoong yang akhirnya memakan burger milik Gunwook), Yujin sedang asik memainkan ponselnya. Ia sedang membuka Instagram, dikarenakan sebelumnya ada teman nya Yujin yang mengirimkan sebuah video kepada nya.
Dan ketika ia sedang membuka video itu, tanpa ia ketahui, rupa nya ponsel Yujin tidak dalam keadaan hening sehingga suara yang ada di video itu terdengar dengan sangat kuat. Hal itu sontak membuat Yujin dan lainnya menjadi terkejut.
"Yujin-ie? Yujin-ie?" Panggil (kode) Matthew lembut sambil menatap kearah dapur. Dengan segera Yujin pun langsung mengecilkan suara ponselnya dan langsung mematikan layar ponsel miliknya. Sementara itu, Gyuvin hanya tertawa melihat tingkah laku adik nya itu.
"Aigoo, apa yang kamu lakukan?" Geleng Gyuvin sambil tertawa. Sedangkan Jiwoong hanya menggeleng heran setelah kejadian itu. "Aku enggak tahu... Bagaimana ini?" Ucap Yujin cemas. Ketika suara di ponselnya itu muncul, sebetulnya Matthew sedang berbicara di depan laptop nya.
"Maka nya, lain kali kamu pastikan bahwa ponsel kamu dalam keadaan hening." Lanjut Gyuvin kepada Yujin. "Pasti eomma akan marah kepada mu nanti, karena sudah menganggu. Mana tadi eomma sedang memberikan materi." Ujarnya kembali. Sedangkan itu, Yujin tiba-tiba merasa sangat bersalah karena sudah menganggu eomma nya.
"Ck. Gyuvin. Jangan menganggu adikmu." Datar Jiwoong sambil menggelengkan kepala nya kembali. Gyuvin tidak menjawab perkataan itu, ia hanya tertawa ringan saja sambil terus mengaduk adonan nya. Sangat seru menganggu Yujin, batin nya.
Sesuai dengan janji sebelumnya, Yujin dan Gyuvin pergi mencari jaket padding untuk Takuto pada keesokan hari. Mereka pergi makan siang terlebih dahulu di rumah (dikarenakan Matthew sedang memasak banyak sekali makanan), barulah setelahnya mereka berdua dapat pergi keluar.
"Yang ini bagaimana?" Tanya Gyuvin sembari menunjuk ke arah beberapa gantungan jaket padding kepada Yujin. "Yang ini saja, kalau begitu." Kata Yujin setelah melihat ukuran yang tepat untuk Takuto. Setelahnya, ia pun langsung pergi membayar jaket itu dan meninggalkan Gyuvin yang keheranan. Tentu saja ia heran, mengapa adiknya bisa memutuskan untuk membeli jaket secepat itu? Entahlah, setidaknya itu sudah mengurangi waktu mereka untuk berbelanja. Lagipula, Gyuvin sedikit mengantuk pada siang itu.
"Setelah ini kamu mau kemana lagi?" Kata Gyuvin setelah mereka keluar dari toko itu. "Uhm, gak tahu. Hyung sendiri mau pergi ke mana?" Tanya balik Yujin. Ia sejujurnya tidak ingin langsung pulang ke rumah, namun ia dan hyung nya sama-sama tidak tahu ingin kemana setelah ini.
"Oh! Mau pergi bermain bowling? Kamu sudah pernah main itu, tidak?" "Bowling?" Bingung Yujin. Ia sering bermain itu bersama teman-temannya, dan ini merupakan pertama kali nya ia dan Gyuvin bermain bersama. Sepertinya ini bukan ide yang buruk, batin Yujin dalam hati. Setidaknya mereka tidak langsung pulang ke rumah.
Setelah itu, mereka berdua pun pergi menuju pusat bowling untuk bermain disana. Hanya berdua saja, mereka tidak mengajak Gunwook karena ia sedang sibuk mengerjakan tugasnya.
Dan ketika Yujin dan Gyuvin sedang asik bermain, Gyuvin bertemu dengan beberapa teman lama nya di sekolah dulu. Bukan Ricky dan yang lain, Yujin saja tidak mengenal teman-teman hyung nya itu.
Mereka sempat berbincang sejenak sebelum akhirnya Gyuvin pun kembali ke tempat adiknya yang kini hanya duduk diam sambil menatap papan skor miliknya dan Gyuvin.
"Yujin? Kamu baik-baik saja?" "Ah, ne." Angguk pelan Yujin. Entah mengapa, ia tiba-tiba termenung tadi. "Itu siapa, hyung?" "Teman lama ku di sekolah. Memangnya kamu tidak pernah lihat mereka?" Jawab Gyuvin dan hanya digelengi oleh adiknya itu.
Dan setelahnya, mereka melanjutkan permainan mereka hingga selesai. Dilanjutkan dengan makan malam bersama, akhirnya mereka berdua pun pulang ke rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back to Kim's Familia! (Season 2)
Fanfic[2nd Book of ZB1 UNIVERSE] Kembali lagi dengan kisah Jiwoong dan keluarga 'kecil' nya! 🌟 95% Baku 🌟 ZB1 things 🌟 Ini adalah Book yang menjadi penambah cerita dari UNIVERSE baru 🌟 MattWoong's Daily Stories 🕯 BxB Area! 🕯