"Yujin-ie? Kamu baik-baik saja?" Panggil Gyuvin sembari mengetuk pintu Yujin berkali-kali. Tapi tidak ada satupun jawaban yang keluar dari balik kamar itu. Hal ini tentunya membuat Gyuvin berasa sangat bersalah.
Pada hari itu, Gyuvin mendapatkan sebuah kabar baik dimana ia diterima untuk mengikuti program pertukaran mahasiswa ke luar negeri. Gyuvin yang sebelumnya memilih Inggris sebagai pilihan pertama, langsung lolos dan akan menjalankan program itu selama enam bulan. Dan tanpa disangka, Gunwook juga mengikuti program yang sama dan juga lolos. Bedanya, Gunwook sebelumnya memilih negara Indonesia sebagai negara tujuannya.
Mendengar berita dari kedua hyung nya itu, tentu membuat perasaan Yujin menjadi campur aduk. Ia senang ketika mendengar kedua hyung nya lolos mengikuti program itu, namun ia juga merasa sangat sedih mengingat ia akan ditinggal sendiri selama enam bulan.
Dan berakhir lah seperti ini, dimana Yujin menangis dan mengurung diri di kamar sejak pagi. Ia bahkan belum makan dari semalam, sehingga membuat keluarganya (apalagi Gyuvin dan Gunwook) menjadi cemas bukan main.
"Hyung, eottokhae? Yujin belum keluar dari tadi." Kata Gunwook lemah sambil menatap ke arah pintu kamar Yujin yang masih terkunci. "Ck. Entahlah, aku juga tidak tahu harus berbuat apa." Jawab Gyuvin. Ia pun langsung berjalan menuju ruang tengah dan duduk di atas sofa, disusul oleh Gunwook.
"Apakah Yujin-ie masih marah dengan kita, hyung?" Tanya Gunwook lagi. "Kurasa begitu. Biarkan saja lah dia, sambil menunggu perasaannya sudah membaik." Angguk Gyuvin. Ia masih mengingat wajah Yujin yang begitu kesal dan cemberut ketika mendengar berita sebelumnya.
"Kalau begitu... Apa sebaiknya aku menolak saja offering dari program-" "Aniya! Jangan seperti itu, Gunwook. Jangan sampai kau menolak penawarannya." Geleng Gyuvin sambil menolak tegas perkataan adiknya itu. "Tapi, bagaimana dengan Yujin nanti? Apakah ia bakal baik-baik saja selama kita tidak disini nanti?" Tanya Gunwook kembali. Ia tentunya merasa cemas meninggalkan Yujin sendiri di rumah. Meskipun kedua orang tua nya masih ada, bukan berarti mereka bakal ada terus di rumah. Bahkan di hari libur saja, Jiwoong dan Matthew sama-sama sibuk dengan pekerjaan masing-masing (seperti sekarang).
Gyuvin pun terdiam mendengar perkataan dari Gunwook tadi. Ada benarnya juga, ia cukup khawatir jika meninggalkan Yujin sendiri di rumah ketika kedua orang tua mereka sibuk. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa ia dan Gunwook sangat senang dan tidak ingin menolak kesempatan itu.
Argh, ini semua membuat kepala Gyuvin menjadi sakit.
"Eum. Yujin! Ini enak, kamu mau coba?" Kata Jiwoong sambil tersenyum dan memberikan dimsum isi udang pada Yujin. Tanpa menjawab, Yujin mengambil piring itu dan langsung memakan dimsum yang diberikan oleh Jiwoong.
"Iya, enak." Singkat pelan Yujin sambil mengangguk. "Enak? Kamu mau pesan lagi? Seingat appa, kamu suka dengan dimsum isi kepiting, 'kan?" Kata Jiwoong kembali sambil menatap Yujin yang kini hanya duduk diam sambil menunduk. "I-iya." Angguk Yujin kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back to Kim's Familia! (Season 2)
Fanfic[2nd Book of ZB1 UNIVERSE] Kembali lagi dengan kisah Jiwoong dan keluarga 'kecil' nya! 🌟 95% Baku 🌟 ZB1 things 🌟 Ini adalah Book yang menjadi penambah cerita dari UNIVERSE baru 🌟 MattWoong's Daily Stories 🕯 BxB Area! 🕯