[SIDE STORY] Goodbye

57 5 0
                                    

"Yujin-ie, anyeong! Kamu jaga diri baik-baik, arra?" Kata Gunwook sambil tersenyum dan melambaikan tangannya ke arah adiknya itu. Sementara itu, Yujin hanya bisa melambaikan tangannya balik dan tersenyum pelan. Ia sebetulnya sedang menahan tangisnya agar tidak jatuh, ia tidak ingin melihat Gunwook hyung nya menjadi cemas karena meninggalkan dirinya.

Pada hari itu, dimana hari yang sangat tidak ingin Yujin ingat-ingat, merupakan hari dimana Gunwook akhirnya pergi meninggalkannya selama enam bulan ke Indonesia. Dan pada minggu sebelumnya, Gyuvin sudah pergi terlebih dahulu bersama beberapa mahasiswa yang ikut ke dalam program pertukaran mahasiswa itu ke Inggris.

"Hey, kamu menangis?" Tanya Matthew sembari merangkul Yujin. Tak terasa, air mata Yujin akhirnya jatuh juga setelah ia sudah tidak melihat Gunwook lagi. Yujin pun hanya merespon dengan gelengan saja sambil menyeka air mata nya.

"Eomma, ayo kita pulang saja." Ucap Yujin. Matthew pun menghela napas nya panjang, dan segera menuruti perkataan Yujin untuk segera pulang.

Di perjalanan pulang, beberapa kali Matthew mencoba untuk menghibur si 'bungsu' agar mood nya kembali membaik, namun Yujin hanya merespon setiap perkataan Matthew dengan ucapan singkat dan sesekali hanya menggeleng atau mengangguk. Matthew pun kembali terdiam, ia menduga sepertinya Yujin sedang ingin 'sendiri' dan tidak ingin diganggu.

 Matthew pun kembali terdiam, ia menduga sepertinya Yujin sedang ingin 'sendiri' dan tidak ingin diganggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh, Yujin-ie? Sudah pulang rupanya." Kata Jiwoong sambil menatap kearah Yujin yang baru saja masuk ke dalam ruangan kerja nya. Tanpa menjawab perkataan dari appa nya, Yujin hanya mengangguk lalu berjalan menuju sofa untuk berbaring disana.

Pada keesokan hari nya, Yujin memutuskan untuk pergi ke kantor perusahaan appa nya saja untuk beristirahat sejenak sebelum pulang bersama Jiwoong. Lagipula, dirumah tidak ada orang. Eomma nya masih berada di rumah sakit, dan kedua hyung nya juga sudah pergi.

Berkali-kali Yujin mengecek akun Instagram dan group chat miliknya dan kedua hyung nya itu, memastikan jika kedua hyung nya sudah update mengenai keseharian mereka di negara lain. Ia bahkan belum mendapat kabar apakah Gyuvin dan Gunwook sudah sampai atau belum. Dan itu tentunya membuat Yujin menjadi semakin sedih.

"Yujin? Kamu mau makan apa malam ini?" Tanya Jiwoong. "Sebentar lagi pekerjaan appa sudah siap, nanti juga kita jemput eomma dulu baru pergi makan-" "Aku masih kenyang." Potong Yujin. "Kenyang? Kamu sudah makan tadi?" Tanya balik Jiwoong. Mungkin saja ketika diperjalanan tadi, Hanbin membelikan Yujin makanan.

Yujin tadi dijemput pulang oleh Hanbin, seperti biasa. Dan tentunya itu atas suruhan Jiwoong.

"Enggak." Geleng cepat Yujin, masih dengan wajah datarnya. Ia sejujurnya sedang tidak mood untuk melakukan apapun, termasuk makan.

Jiwoong pun kembali menghela napasnya panjang. Ia masih bingung dengan perubahan mood Yujin yang tentunya aneh bagi nya.

"Yujin. Dengar appa." Panggil Jiwoong. "Tidak seharusnya kamu terus-menerus bersedih seperti ini. Kamu bahkan belum makan dari pagi, 'kan? Bagaimana kamu-" "Ck. Diamlah. Aku tidak perlu mendengar ocehan dari appa." Potong Yujin kembali. Ia sangat muak jika ia kembali mendengar appa nya yang terus saja berbicara. Akan lebih baik jika appa nya bekerja saja, pikir Yujin.

"Kim Yujin!" Seru Jiwoong marah. Ia tidak menduga bahwa Yujin sudah mulai melawan pada dirinya. "Appa tahu jika kamu masih bersedih dengan kabar kedua hyung mu. Tapi, tidak bisa kah kamu lebih perhatian dengan dirimu sendiri-" "Appa! Sudahlah. Aku muak sekali dengan semua ini." Kata Yujin kembali sambil berdiri tegak, menatap marah kepada appa nya. Ia pun langsung meraih tas nya dan segera keluar dari ruangan Jiwoong sambil menangis.

Yujin tidak tahu harus berbuat apa sekarang. Ia butuh kedua hyung nya, ia merindukan-

"Oh, Yujin? K-kamu baik-baik saja?" Ucap Hanbin. Ia terkejut ketika melihat Yujin berjalan sambil menangis. Dengan segera ia dan Jeonghyeon (tadi itu Hanbin dan Jeonghyeon sedang duduk santai di dekat ruangan Jiwoong) berlari kearah Yujin dan segera memeluknya.

"H-hyung. A-aku-" "Shh, sudah-sudah. Ada hyung disini." Ujar Hanbin lembut sambil mengelus kepala Yujin yang semakin kuat tangisan nya. Sementara Hanbin memeluknya, Jeonghyeon terdiam seribu bahasa. Ia cukup heran mengapa Yujin keluar dari ruangan appa nya sambil menangis begitu. Apakah ia dan appa nya sedang bertengkar? Ujarnya dalam hati.

Sembari Hanbin menenangkan Yujin, Jeonghyeon pun mulai berinisiatif untuk datang ke ruangan Jiwoong. Hanya sekedar memastikan bahwa boss nya itu baik-baik saja.

"H-hyung?" Panggil Jeonghyeon setelah mengetuk dan membuka pintu ruang kerja Jiwoong. Didalamnya, ia dapat melihat Jiwoong sedang menelungkupkan wajahnya diatas meja kerjanya. "Jiwoong hyung. Ada yang bisa aku bantu?" Ujarnya kembali.

"A-ah, ne." Jawab Jiwoong setelah mengangkat kepalanya. "Aku baik-baik saja, tidak apa-apa. Omong-omong, apakah Yujin masih ada diluar?" "Ne. Saat ini Yujin sedang duduk bersama Hanbin-ssi di ruangan saya." Jawab Jeonghyeon sopan.

"Benarkah? Setidaknya ia sudah tenang." Angguk Jiwoong. "Aduh, bagaimana ini... Saya tadi 'kelepasan' memarahi Yujin-ie. Apakah saya bisa pulang terlebih dahulu bersama anak saya? Surat-surat ini akan saya selesaikan besok-" "Tidak apa-apa, hyung. Lebih baik hyung langsung pulang saja dengan Yujin." Kata Jeonghyeon. Jiwoong pun mengangguk dan langsung mengambil barang-barang miliknya lalu berjalan cepat keluar, berharap jika ia bisa menemui Yujin dengan segera.

"Yujin-ie?" Panggil Jiwoong sesaat setelah berada diruangan dimana Hanbin dan Yujin berada. Pada saat itu, Yujin sudah mulai tenang. Merasa namanya dipanggil, Yujin pun langsung menoleh ke arah Jiwoong.

"Appa-" "Hanbin. Bisakah kamu meninggalkan saya dan Yujin di ruangan ini? Ada sesuatu yang mau saya sampaikan sama Yujin." Kata Jiwoong. Dengan segera Hanbin pun berjalan keluar sambil mengiyakan perkataan Jiwoong tadi, meninggalkan Yujin berdua dengan appa nya saja.

"Yujin. Kamu baik-baik saja? Maafkan appa, appa seharusnya tidak membentak kamu tadi." Lanjut Jiwoong, setelah ia duduk disamping Yujin. Sementara itu, Yujin masih terduduk diam sembari menundukkan kepalanya. Di satu sisi, ia menyesal telah melawan appa nya tadi. Namun di sisi lain, ia masih merasa kesal dengan appa nya.

Dan untungnya, setelah dibujuk beberapa kali oleh Jiwoong, akhirnya Yujin pun luluh juga. Mereka berdua akhirnya pergi dari sana untuk makan malam bersama, tentunya dengan Matthew juga. Di perjalanan pulang setelah makan malam bersama, Yujin pun kembali merenung. Apakah kedua hyung nya baik-baik saja disana? Apakah kedua hyung nya sudah makan? Pertanyaan-pertanyaan itu terus saja memenuhi pikiran Yujin. Ia betul-betul mencemaskan dan merindukan kedua hyung nya itu.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

THE END!

Back to Kim's Familia! (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang