[SIDE STORY] Sensitive

46 3 0
                                    

"Akhirnya." Ucap pelan Yujin setelah duduk di kursi miliknya. Setelah sampai di ruang kelas nya, Yujin langsung menghidupkan ponselnya yang mati sedari tadi dan mulai membuka tas nya untuk mengambil buku cerita. Hari ini merupakan hari dimana Yujin akan mengambil nilai story telling dalam pelajaran bahasa Inggris, dan Yujin juga sudah membaca-baca buku cerita Cinderella yang ia beli beberapa hari yang lalu. Entah mengapa ia merasa gugup untuk bercerita isi buku itu di depan kelas nya nanti.

"Takuto! Baru datang?" Seru Yujin sambil tersenyum sesaat setelah melihat sahabatnya itu masuk ke dalam kelas dan berjalan menuju kursi nya. Meskipun begitu, Takuto sama sekali tidak menjawab sapaan Yujin. Ia hanya melengos masuk dengan wajah datar sambil menunduk, setelahnya ia langsung menutup mata nya sambil menelungkupkan wajahnya diatas meja.

Aneh, batin Yujin. Tidak biasanya ia melihat Takuto seperti ini. Apakah ia sedang memiliki masalah? Entahlah, Yujin tak tahu pasti. Mungkin ia akan bertanya langsung kepada Takuto ketika jam istirahat nanti.

 Mungkin ia akan bertanya langsung kepada Takuto ketika jam istirahat nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hey, Takuto. Mau pergi makan siang bersama?" Sapa Yujin ramah kepada Takuto. Sesaat setelah bel istirahat berbunyi, Yujin langsung berjalan cepat kearah bangku Takuto (mereka berdua memang berbeda bangku, bangku Takuto berada di tengah-tengah kelas sedangkan bangku Yujin ada di sudut kiri belakang kelas).

"Eung? Tidak. Aku bawa bekal." Singkat Takuto sambil mengambil tas bekal miliknya. "Benarkah? Tumben sekali kau membawa bekal." Bingung Yujin. Biasanya Takuto selalu makan di kantin, dan sangat jarang membawa bekal.

"Mau makan di kantin saja? Aku hari ini tidak membawa bekal." Lanjut Yujin. "Enggak. Aku mau makan disini saja." Jawab Takuto lagi, masih dengan nada ketus nya. Yujin pun menghela nafasnya pelan, lalu langsung berlari ke lantai bawah (ke kantin maksudnya). Yujin sepertinya hanya mengambil makanan miliknya lalu langsung membawanya ke atas, agar ia bisa makan bersama dengan Takuto.

"Ya. Makananmu sudah habis?" Kaget Yujin setelah ia masuk ke dalam kelas. Ketika ia masuk tadi, ia melihat Takuto yang sedang menutup kotak bekal nya dan juga mengelap mulutnya dengan tisu. Tanpa menjawab perkataan Yujin, Takuto hanya mengangguk lalu memasukkan kembali kotak bekal miliknya ke dalam laci meja nya. Yujin pun langsung berjalan ke bangku yang ada didepan Takuto lalu makan di sana.

Meskipun daritadi Yujin banyak berbicara kepada Takuto, namun dari tadi Takuto hanya merespon setiap perkataan Yujin dengan singkat, seakan-akan ia tak tertarik dengan seluruh perkataan Yujin. Lagi dan lagi, Yujin merasa aneh dengan perilaku Takuto yang aneh ini. Tidak biasanya Takuto seperti ini, apakah ia sedang dalam masalah? Batinnya.

"Takuto. Omong-omong, kau ada masalah? Sedari pagi aku melihatmu selalu murung." Kata Yujin langsung. Ia sejujurnya tidak tahan melihat sahabatnya ini yang terlihat murung sedari tadi.

"Enggak." Geleng Takuto. "Aku merasa biasa-biasa saja. Kenapa memangnya?" "A-aniya. Aku hanya khawatir melihatmu seperti ini." Ujar Yujin. Ia agak terkejut ketika Takuto bertanya balik kepadanya dengan nada 'ngegas'.

Yujin pun memutuskan untuk diam saja. Daripada Takuto marah lagi kepadanya, pikir Yujin. Lagipula, ia masih tidak tahu mengapa Takuto menjadi sensitif seperti ini.

 Lagipula, ia masih tidak tahu mengapa Takuto menjadi sensitif seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku pulang." Datar Yujin setelah berjalan masuk ke dalam rumahnya. Seperti biasa, rumah dalam keadaan sepi. Meskipun ia tahu bahwa kedua hyung nya berada di dalam kamar mereka masing-masing, namun tetap saja terasa sepi seperti tidak ada orang.

"Oh, Yujin-ie! Kamu baru pulang?" Sapa Gunwook ramah. Ketika Yujin sedang membuka pintu kamarnya, secara bersamaan Gunwook baru saja keluar dari kamarnya. "Ne, hyung. Aku baru pulang." Jawab Yujin sambil tersenyum. "Hyung, aku lapar. Apa menu makan malam hari ini?" "Gak tahu. Aku baru saja ingin mengecek dapur." Singkat Gunwook. Yujin pun hanya mengangguk lalu masuk ke dalam kamar nya. Sejujurnya, hari ini sangat melelahkan bagi Yujin.

Setelah hampir terlelap, Yujin tiba-tiba terbangun dikarenakan ketukan pintu dari Gyuvin. Dengan segera ia pun langsung keluar dan duduk di ruang tengah.

"Ada apa?" Kesal Yujin. Ia masih kesal karena tidurnya terganggu oleh hyung nya itu. "Mau makan apa? Kita pesan makan saja. Appa belum pulang." Ujar Gyuvin. "Terserah hyung saja, aku masih mengantuk." Jawabnya. "Mengantuk?" Heran Gyuvin dan hanya diangguki oleh Yujin.

"Hm, baiklah. Kamu makan malam dulu sebelum tidur." Lanjut Gyuvin kepada Yujin. Yujin pun kembali meresponnya dengan anggukan ringan sambil membaringkan dirinya di sofa yang ia duduki daritadi. Sementara Gyuvin memesan makanan melalui ponsel, Gunwook baru saja keluar dari kamar nya.

"Ada apa hyung? Sudah pesan makanan kita untuk malam ini?" Tanya Gunwook. "Ini baru mau aku pesan. Kau mau apa?" "Terserah hyung saja. Memangnya hyung pesan apa?" Tanya Gunwook lagi menanggapi perkataan Gyuvin. "Aku juga belum tahu mau pesan apa- bagaimana kalau kita pesan pizza?" Lanjut Gyuvin. Mendengar 'pizza' tadi langsung membuat Yujin menjadi terbangun dan menyetujuinya. Sudah lama sekali ia tidak memakan pizza.

"Ahahaha, arraseo. Kita pesan pizza saja kalau begitu." Angguk Gunwook. Dan setelahnya, setelah memesan makanan, mereka bertiga pun duduk di ruang tengah sambil berbincang-bincang. Dan setelahnya, Yujin pun langsung masuk kembali ke kamar untuk melanjutkan tidur nya yang sempat terganggu. Entah mengapa ia merasa sangat kelelahan pada hari itu.

MEET THE SUPPORTING CAST!

1. Toyonaga Takuto

 Toyonaga Takuto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Back to Kim's Familia! (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang