Makasih uda mampir ygy.
Makasih uda vote ygy.Ini cerita kedua.
Kedepannya bakal banyak cerita cerita dari PU yang berbeda. 😂Enjoy~~
Sehari setelah perkenalannya dengan pria didepan rumahnya itu. Dara terus menerus tersenyum. Bahkan moodnya jauh lebih baik dari kemarin.
"Cakep banget sumpah" gumamnya.Ceklek..
"Dek, liat sepatu bola kakak ngga yang warna biru?" Tanya Iqbal yang tiba tiba saja sudah masuk kamar Dara dan melihat lihat kedalam lemari sepatu Dara
"Lah, ketinggalan kali dirumah lama" balas Dara.
Iqbal menatap sejenak kearah Dara.
"Iya kali ya. Mau ikut ngga anterin kakak ngambil sepatu??" Ucapnya."Ngga kak capek, besok aku kudu daftar kuliah sekalian liat liat kelas"
"Yauda, bye" Iqbal menutup pintu dari luar.
..
Keesokan harinya.
Ternyata tidak segampang dan sesimple di film film. Daftar kuliah dikampus ini membuat Dara pusing 7 keliling, karena ia harus mondar mandir dari ruang satu keruang lainnya demi mengurus dokumennya.Setelah semuanya rampung, Dara membaringkan dirinya diatas bangku taman yang lebar itu. Bangku itu sangat nyaman karena terdapat pohon yang memiliki daun rimbun sebagai payung menghindari sinar matahari langsung.
"Hhh... pinggangku" ucapnya."Ekhemm.. " seseorang bersuara dari balik pohon itu. Tampaknya ia merasa terganggu dengan keberadaan Dara.
Dara menoleh kebalik pohon dan disana terdapat seorang pria memakai hoodie merah.
"Sorry sorry. Aku ganggu ya. Aku ngga tau kalo ada orang disini" ucapnya.Pria itu bangkit dari posisinya dan berjalan.
Dara mengabaikannya, namun seketika matanya menangkap sebuah buku catatan milik pria itu. Sepertinya ia tidak sengaja meninggalkan buku catatan itu.
Buru buru Dara mengambil buku itu dan membaca nama yang tertera di ujung buku itu.
"Rafael W.S." gumamnya.Dan dengan segera Dara berlari menghampiri pria tersebut.
Maklum, Dara harus berlari. Dikarenakan pria itu sangat tinggi, langkah kakinya sungguh diluar jangkauannya.
"Ini ketinggalan" ucap Dara yang kini berada tepat didepan pria itu yang kini diyakini bernama Rafael.Pria itu mengambil buku miliknya dari tangan Dara.
"Kamu ganggu banget aku tidur tau ngga?" Ucapnya."Aku kan uda minta maaf tadi. Yauda deh aku minta maaf lagi. Maaf ya Rafael W.S. tapi ngomong ngomong W.S nya itu apa?" Tanya Dara yang mencoba akrab dengan Rafael.
Tanpa menjawab pertanyaan Dara, Rafael berjalan melewati Dara.
Dara yang merasa dicuekin, malah justru terus mengikuti Rafael. Karena untuk saat ini, ia tidak memiliki teman sama sekali.
"Nama aku Dara. Aku baru aja pindah kesini. Aku belom punya temen, jadi kamu adalah teman pertamaku." Ucap Dara yang berusaha keras berjalan disisi Rafael yang bertubuh jangkung itu."I dont care" balas Rafael.
"Hey.. jangan ngomong gitu. Sekarang kamu bisa aja ngomong gitu, tapi beberapa waktu kemudian bisa aja kamu ngomong 'I need you' " ucap Dara dengan pedenya.
Rafael menghentikan langkahnya. Dan menatap Dara dengan tatapan bingungnya. Pasalnya, bagaimana bisa ada seorang perempuan yang mencoba untuk akrab dengannya dengan melontarkan kata kata cringe menurutnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ivar Jenner - Letting Go
Fanfiction☆Cerita ke 2 Tatapan sayu nya, yang kian lama semakin memberikan arti mendalam. You'll forget me soon and be happy with someone other than me - Ivar 04 Mei 2024 🖊