truth

384 36 10
                                    

Thanks for vote ygy
Yang baru join, welkam 😂🖐
Akan kupastikan kalian tidak akan menyesal karena telah mampir disini.

Enjoy~~




























Seperti biasa, Dara kembali berkutat pada mata kuliahnya.
Ia sempat berpikir, apakah ia salah memilih jurusan?
Namun ia sangat mager jika harus mengganti jurusannya, terakhir kali ia dibuat pusing oleh berkas berkas kepindahannya itu.

"Mau nyontek boleh Ra?" Tanya Alve.

"Ngga, aku aja ngerjainnya pakai separoh napas gini. Kamu dateng dateng minta contekan. Situ sehat?"balas Dara.

"Ishh.. kali ini doang. Besok besok ngga lagi" Alve memohon mohon.

Mendengar keberisikan dibelakangnya, Rafael pun menoleh kearah belakang dan menatap sinis Alve.
"Be quite" ucapnya.

Seketika Alve terdiam dan kembali keposisi duduknya didepan.

Dara tersenyum lucu melihat betapa patuhnya seorang Alvero Malik dihadapan Rafael.
















..


















Sepulang kuliah,
Dara hendak kembali membeli buah buahan untuk Ivar. Namun toko buahnya tutup.
Dengan langkah lesu nya, Dara melangkah pulang kerumahnya.

Namun sesampainya dirumah.
"De, mama sama papa barusan aja kerumah sakit" ucap Iqbal.

"Ha??!! Kenapa??!! Kok bisa?!!" Tanya Dara panik.

"Itu anak tetangga depan rumah katanya lagi drop. Terus mamanya minta tolong ke keluarga kita buat anter mereka ke rumah sakit" jelas Iqbal

"Si Ivar?!!" Dara lagi lagi dibua panik.

"Iya namanya Ivar, soalnya tadi mamanya bilang minta tolong anterin Ivar ke rumah sakit" ucap Iqbal.

Dengan tangannya yang gemetaran.
Dara mencoba menghubungi mamanya dan menanyakan dimana alamat rumah sakitnya.
Setelahnya Iqbal pergi mengantar Dara menuju rumah sakit.

Melihat adiknya yang gemetaran didalam mobil karena cemas.
Iqbal berpikir heran. Pasalnya mereka baru saja berteman, bagaimana bisa Dara tampak sangat mengkhawatirkan keadaan Ivar?













..















Sesampainya di rumah sakit.
Tepat di depan kamar Ivar, Dara menatap nanar tubuh Ivar yang kini terbaring tak berdaya dengan banyaknya alat medis yang terpasang di tubuhnya.
Untuk saat ini seluruh pengunjung termasuk keluarga, tidak diperbolehkan  untuk masuk ke dalam dikarenakan ruangan harus tetap steril.

"Makasih ya, uda dateng kesini" ucap mama Ivar memegang bahu Dara.

Dara mengangguk
"Semoga Ivar lekas sembuh ya tante"balasnya.

"Maaf sebelumnya. Kami izin pamit pergi dulu ya, nanti pasti kami datang untuk melihat Ivar lagi bu, ini soalnya ada panggilan pekerjaan" ucap Mama Dara.

"Oh iya iya ngga apa apa bu, pak. Terimakasih sudah merepotkan mengantarkan kami kesini. Terimakasih banyak."ucap Mama Ivar.

"Papa sama mama pergi dulu ya, kamu jagain Ivar disini ya" ucap Papa Dara.

"Iya pa" balas Dara.

Kedua orangtua Dara pun pergi meninggalkan rumah sakit.
Dan kini tinggalah mereka bertiga didepan pintu kamar Ivar.
Dara, Iqbal dan Mama Ivar.

Ivar Jenner - Letting GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang