Kamu milikku

maaf kepada echi

saat itu gin sedang dibawah ke rumah sakit.

"papi,kenapa gin diruang operasi?"

"tadi papi nembak tangan kamu,maaf,tapi ini demi kebaikan kamu dan echi juga"

"eh iya,echi mana pi?"

"echi ke rumah"

"emang kenapa pi? kok dia ga ikut kesini?"

"nanti papi ceritain,kamu operasi dulu ya? pelurunya dikeluarin dulu"

"okay..."

gin menjalani operasi sampai 4 menit,gin keluar dari ruang operasi.

"jadi,kenapa pi?"

"nanti dimobil,ini privasi"

"okay??"

saat dimobil

"gin,kamu kemarin mabok ga?"

"gin aja ga minum"

"oh ya kamu gabisa minum"

"iya,terus kenapa?"

"kemaren kamu nafsu ga?"

"gatau"

"kemaren kamu katanya nafsu sama echi,makanya itu papi jemput,pas waktu itu juga papi liat kamu kayak orang mabok"

"ga sumpah pi"

"kecapean?"

"iya,kemaren pas pulang gin kecapean banget"

"oke,berarti itu alasannya kenapa kamu bisa mabok"

"ah,berarti kemaren gin ga ngapa ngapain echi kan?"

"cuman dicium bibirnya echi"

"HAHH?!" gin terkejut

"iya"

"nanti sampe rumah gamau tahu gin mau minta maaf sama echi"

"iya,good"

sesampainya dirumah gin tidak peduli dengan barangnya yang masih di bagasi,dia langsung berlari kedalam rumah dan mencari echi

"echi mana?"

"di kamarnya aenon"

"ooh oke"

gin berlari ke kamar aenon

*tok tok*

"iya,masuk ga dikunci"

gin masuk dan gin melihat echi sedang bercerita sembari menangis

"echii,maafin gin ya?"

echi ketakutan

"gin tau gin salah,gin gabisa nahan nafsu gin,gin minta maaf banget sama echi,kemarin gin kecapean banget jadi maaf banget ya kalo berlebihan? ya echi yaa??"

"huum" echi mengangguk

"beneran? kayaknya kamu ga bener bener maafin gin"

"beneran gin,udah gapapa,lupain aja,wajar cowo"

"huhuuu maaf banget chiii" entah apa yang merasuki tubuh gin namun gin sujud didepan echi

"ehh gausah kayak gitu,bangun bangun,aku gasuka kamu sujud sujud gitu" suruh echi

"udah gapapa gin,gue maafin" sambung echi

"serius?"

"iya,gapapa"

"maafin ya,gin janji gabakal kayak gitu lagi"

"iya,pegang janjinya ya?"

"iyaa"