2020 : Mencoba Merangkai Kembali

21 13 32
                                    

[Happy Reading]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Happy Reading]




"Mungkin kalau aku berusaha lebih untuk mendapatkan mu aku akan kembali mendapatkan mu, kan?"
-Pristiva Malik

⊹。₊°⟡.⸙͎۪۫༄

Hari kelulusan sekolah dasar sudah terjadi beberapa bulan lalu dan saatnya gadis pemalu ini masuk dan menginjakkan kaki ke sekolah menengah.


Saat hari kelulusan sekolah dasar sampai saat ini Nayla sama sekali tidak berinteraksi dengan Malik,teman kecilnya. Bahkan mereka tidak menyimpan nomor handphone satu sama lain, bukan karena mereka bermusuhan tapi, mereka berdua sudah memiliki temannya masing-masing dan mungkin saja sudah sedikit canggung karena semakin dewasa.

Mata Nayla terus tertuju pada layar ponsel sementara kakinya yang terus melangkah maju hampir tiba pada pintu tangga di lorong pertama, ia melangkahkan kakinya satu persatu demi mencapai lantai satu dan menemui, Zara. Ya, mereka memang selalu bersekolah di tempat yang sama dan masih berteman sejak sekolah dasar.

Lima menit lagi bel upacara masa pengenalan lingkungan sekolah berbunyi tetapi, kedua gadis ini betul-betul tak bisa menemui satu sama lain. "Nay! Omg, cepet ayo taro tasnya di kelas mana saja. Kita akan dihukum karena terlambat baris di lapangan, aku duluan ya!" ucapan yang dilontarkan oleh Zara kepada Nayla kala itu bagaikan angin kencang yang berlalu dengan cepat.

Gadis berkacamata dengan tas abu-abu itu langsung berlari menuju salah satu kelas dan menaruh sembarang tas miliknya di sana, ia berlari menuruni tangga dan ikut bergabung dengan barisan siswa-siswi baru sekolah menengah pertama itu seraya mengenakan topi dan membenarkan posisi dasinya.

Upacara dimulai dengan baik serta lancar,  tak ada ancaman-ancaman juga omongan keras seperti masa pengenalan lingkungan sekolah yang terjadi di televisi. Segerombolan kakak OSIS yang kala itu bertugas menuntun adanya MPLS di sekolah mereka turut berbicara mengenai mengapa sekolah ini berdiri, di mana kantinnya, perpustakaannya dan lain-lain.

Nayla dan sejumlah murid lainnya turut mengikuti langkah kakak kelas mereka yang kala itu masih mengajak mereka untuk mengelilingi area luas sekolah, gadis itu menoleh ke kanan-kiri menelusuri suasana sekolah. "Nah, ini kelas kalian sementara sebelum akan masuk pembagian kelas ya." Nayla melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam dan langsung duduk di sembarang tempat.

Kebetulan kelas itu adalah kelas yang sama tempat Nayla menaruh sembarang tas ransel abu-abunya jadi, gadis berkacamata oval itu sudah tak perlu keluar masuk kelas untuk mengambil tasnya di kelas lain, kan. "Kayaknya aku gak perlu kenalan di kelas ini deh. Toh nanti juga kelasnya dirombak lagi," gerutu gadis itu tak acuh.

Sempurna [TERBIT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang