2022 : Martabak Cokelat Kacang

14 7 24
                                    

[Happy Reading]•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Happy Reading]


"Pernah ada yang bilang kalo kita udah bisa bawain martabak ke rumah orang yang kita suka itu namanya udah hebat banget, apalagi rasa cokelat."

⊹。₊°⟡.⸙͎۪۫༄

Sejak tadi pagi hujan rintik terus mengguyur kota tempat tinggal Nayla, dirinya sudah mulai bosan ketika ternyata ia hanya bermain ponsel semenjak dua jam yang lalu. Terkadang gadis itu bangkit dari kasur dan berjalan menuju dapur demi mencari segenggam chiki seperti apa yang ia lakukan setiap harinya tapi, naas nasib gadis itu justru tak menemukan apapun kemudian kembali ke kamar untuk bermain ponsel lagi.

Tepat pukul tujuh malam gadis itu tengah duduk di sofa ruang tamu seraya menekuk kedua lututnya, tangannya yang panjang itu ia julurkan ke arah meja dan mengambil benda pipih yang sedang bergetar dengan dominan warna hitam dan langsung menyalakannya.

Nayla bersenandung kecil dan langsung mendapati sebuah notifikasi pesan dari pacarnya, Malik. Raut antusias berhasil terukir jelas di wajah gadis berkacamata oval itu ketika dirinya membaca dua gelembung pesan dari sang kekasih.


Dua pesan singkat itu benar-benar berhasil membuat jantung Nayla berdetak lebih cepat dari biasanya persis seperti ia sedang dikejar oleh hantu, memang hanya pertanyaan klasik yang diajukan tapi, kalian tahu kan jika kedua remaja jatuh cinta? Semua yang dilakukan pasangannya akan menjadi romantis untuk remaja yang lain.

Gadis itu lanjut tersenyum singkat dan mulai membalas pesan yang dikirim oleh pacarnya, ia akhirnya tidak merasa bosan karena Malik memberikan pesan di saat itu.

Jawaban Malik kala itu sempat membuat Nayla kesal, sebenarnya ia hanya ingin ditemani oleh pemuda itu. Gak salah, kan? Nayla mengetikkan kata-kata dengan jemari lentiknya.

Lagi-lagi satu bait pesan yang muncul dari layar berhasil membuat Nayla tersenyum kecil kemudian kembali mengerucutkan bibirnya. Gadis berkacamata itu kembali menghadapi kebosanan yang menghantui dirinya sejak tadi.

Berjam-jam telah berlalu begitu saja, seorang Nayla tak lagi bisa menunggu lama pacarnya yang pergi itu. Dia bukan tak mengizinkan Malik menjemput Mamanya tetapi, dirinya juga merasa kesepian, bukankah wajar?

Belum Nayaka mengirimkan pesan lagi kepada pacarnya ia justru langsung mendapatkan sebuah panggilan telepon dari sang empu.

"Halo, Nay?" Suara serak basah milik Malik yang terdengar dari seberang telepon berhasil membuat sekujur tubuh Nayla merinding, sempat gadis itu tak ingin mengangkat telepon karena ia takut hal ini akan terjadi tapi, apalah dayanya. Nayla mengerutkan keningnya dan ternganga hingga beberapa detik. "Nayla, halo?"

Sempurna [TERBIT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang