1- To My Youth

167 8 0
                                    

04.00 PM

Jam pulang kerja, banyak karyawan yang lalu lalang di bus dan halte. Jalanan sangat ramai hingga berdesak, bertabrakan antara karbondioksida dan asap kentut mobil.

Waktu sore adalah waktu yang harus dinikmati setelah lelahnya bekerja. Seperti dengan menonton film, jalan-jalan sore ke taman kota, atau memakan makanan enak yang ada disekitar kota.

Dipojok kafe roti sebelah timur sana terdapat perempuan yang sedang mengutak-atik laptopnya, dengan mulut penuh mengunyah roti. Sementara didepannya ada laki-laki yang sedang bersantai mendengarkan headset dan memakan soup hangat.

"Argh!" Pekik Perempuan itu.

Laki-laki yang didepannya pun mendongak kearah perempuan yang sedang kesal.

"Kenapa nunna?" Tanya Laki-laki itu

"Ah Junghwanniee! Masa Nunna ditolak lagi sih!" Keluh Permpuan itu kepada Laki-laki yang dia sebut Junghwan.

"Sudahlah Nunna, itu artinya Nunna harus balik lagi ke rumah." Ucap junghwan

"APAAN?!! Enggak yaa! Nunna bakal terus berusaha nyari kerjaan, nunna gk bakal mau pulang kerumah! Meskipun duit Nunna sekarat."

Mendengar itu, Junghwan menghembuskan nafas.

"Mau sampe kapan Nunna ngehindar dari masalah? Hwannie tau Nunna adalah pekerja keras, tapi Nunna juga harus bisa menghadapi masalah nunna. Hwannie kangen Nunna Minji yang dulu.." Ucap Junghwan kepada Perempuan yang ia sebut Nunna, adalah Minji.

"Dek, maafin Nunna ya, Nunna janji bakal pulang kerumah, tapi bukan saat ini waktunya, entah kapan Nunna bakal pulang. Disini Nunna bakal memberanikan diri dulu, Nunna tahu jalan yang Nunna jalani salah, tapi Nunna juga tidak tahan terus-terusan dirumah, apalagi.." Ucapan Minji terhenti ketika Junghwan memeluk Minji yang tiba tiba bersedih.

Junghwan tidak ingin kakak kesayangannya ini menangis, meski Nunnanya adalah sosok yang kuat, tapi Junghwan tidak tega melihat Nunna berdiri sendiri dengan punggung rapuhnya untuk membiayai hidupnya sendiri.

Nunna Minji kabur dari rumah karena Mami dan papi mau jodohin nunna ke duda anak satu.

'Ayolah, lagian cewek lajang mana yang mau dijodohin sama duda anak satu!' Batin Junghwan

Ah iya, junghwan tidak memberitahu mami papi bahwa sudah 5 bulan terakhir ini ketemu minji dan sering menjenguknya. Junghwan tidak mau mami papi semakin memaksa Nunnanya untuk menikah. Junghwan tidak ingin kehilangan nunnanya lagi seperti tahun lalu.

"Hiks.. Hwannie, kamu mau nambah makannya?" Tanya minji sambil mengusap ingusnya

"Engga nunna, aku sudah kenyang. Tapi kalo nunna mau beliin buat dibawa pulang, boleh deh Hwan mau pesen 1 porsi spagetti cheese hehe." Ucap Junghwan cengegesan.

Puk

Minji pun menggeplak pundak junghwan sambil tertawa

Adiknya ini memang sangt lucu, bisa selalu membuat minji tertawa dikala sedih.

Jalanan sudah mulai ramai, dan hari sudah mulai gelap. Minji dan Junghwan memutuskan untuk pergi ke apartement sederhana yang di sewa minji.

Di perjalanan menuju pulang

"Nunna"

"Hm..?"

"Hwannie bentar lagi mau lulus SMA." Ucap Junghwan

"Ah iyaa! Waaah adek nunna cepet gede ternyata ya" jawab minji terharu sambil merangkul pundak junghwan

Adiknya ini sangat tinggi, bahkan melebihi tinggi minji, padahal dulu Junghwan hanya sebatas siku tangan minji.

MR.TREASURE [HyunsukXMinji]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang