12

647 40 22
                                    

Hampir satu bab ini nyeritain flashback, yaaaa. Tolong tarik nafas dan siapkan air—karena bab ini sedikit menguras emosi, jangan lupa siapkan juga kesabaran😊





























Setelah berpikir panjang dan mempertimbangkan segala risiko yang akan ia tanggung, Jeff akhirnya memutuskan untuk memenuhi undangan Build. Lelaki itu mengajaknya bertemu di sebuah cafe yang jaraknya tak terlalu jauh dari rumah.

Hanya butuh dua puluh menit jika jalanan lancar tanpa hambatan.

"Maaf karena merepotkanmu, Us." Ucap Jeff pada orang yang mengantarnya.

Awalnya ia akan meminta bantuan Bible, tapi urung karena mengingat kejadian beberapa hari lalu. Sopir, sedang mengantar Mama mertua.

"Bukan masalah, Jeff." Jawab Us dengan senyum lebar.

"Us, bisa aku minta tolong satu hal lagi." Pinta Jeff ketika mobil sudah berhenti di depan sebuah cafe.

"Apa pun untuk temanku."

Mendengar nada bicara yang kelewat bahagia itu Jeff refleks terkekeh geli, "Tinggalkan saja aku di sini, tapi jika dalam satu jam aku tidak ada kabar, bisakah kau hubungi suamiku?"

Us memandangnya curiga, "Kau tidak akan melakukan sesuatu yang aneh kan, Jeff?"

Pertanyaan itu membuat Jeff sedikit gugup, tanpa sadar kedua tangannya bertaut gelisah, "T-tidak, aku hanya akan bertemu seseorang."

"Serius?" Us kembali bertanya memastikan.

"Ya." Untuk meyakinkan Us, Jeff mengeluarkan ponselnya dari saku celana, "Baterai ponselku tinggal sedikit, takut nanti tiba-tiba mati dan tak bisa menghubungi Kak Mile."

Layar ponselnya itu ditunjukan dan memang benar dayanya hanya tersisa kurang dari 20%.

"Kebiasaan." Timpal Us sambil menyipitkan matanya, "Oke, aku akan menghubungi Kak Mile jika dalam satu jam kau tidak ada kabar."

Tak lagi banyak bertanya, kini Us keluar dari mobil dan membantunya duduk di kursi roda. Menepuk kepalanya dua kali lalu lalu melambaikan tangan dengan senyum ceria.

Setelah Us sudah tak terlihat lagi, Jeff mulai merasa gelisah, ia terus bertanya-tanya apa yang akan disampaikan Build hingga mengajaknya untuk bertemu di luar. Apakah ini ada kaitannya dengan foto yang Jeff terima waktu itu.

Menjalankan kursi rodanya, Jeff memasuki cafe dan terlihat tak banyak orang, hanya beberapa anak muda yang sibuk dengan laptop dan beberapa anak sekolah yang bergerombol dengan teman-teman mereka.

"Sudah lama menunggu?"

Suara itu membuat Jeff tersentak kaget sebab sejak tadi ia hanya menunduk sambil memainkan cincin pernikahan di jari manis.

"Belum." Jawabnya singkat.

Build meletakan sebuah album foto terbuka di depannya, "Ingin mendengar ceritaku?"

Jantung Jeff berdebar lebih cepat dari biasanya, jari jemarinya yang ada di bawah meja meremas satu sama lain, "Singkat saja, aku tak bisa terlalu lama di sini."

Build tersenyum sinis, membuat Jeff merasakan perasaan tak enak, "Bagaimana kalau kita mulai dari cerita tujuh tahun lalu?"
























Seorang lelaki melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi pada malam hari yang gelap disertai hujan deras. Wajahnya kacau berderai air mata, sedangkan mulutnya sejak tadi tak berhenti menggumamkan sesuatu seperti, "Ibu, tunggu Biu."

I'm Sorry (Milejeff) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang