Lagi-lagi hal itu terjadi. Jeff tak bisa tidur hingga membuat kandungannya sakit. Itu mungkin sudah terjadi sekitar setengah jam yang lalu. Tangannya terus meremat perut bagian bawahnya yang terasa sangat sakit, rintihan juga tak berhenti keluar dari bibirnya sejak tadi.
Jika kalian bertanya dimana Mile saat ini, lelaki itu belum pulang padahal jarum jam sudah menunjukkan tangah malam lewat. Jeff tadi mendapat pesan bahwa ada beberapa masalah hingga harus membuat suaminya itu tinggal lebih lama di kantor.
"Hahhh....hahh...Kenapa s-sakithhh sekali." Rintihan itu terus keluar padahal Jeff sudah berulang menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan. Tapi nihil, tak ada hasil sama sekali.
Ditengah rasa sakit yang mendera, Jeff tiba-tiba saja merasa bagian bawahnya basah. Pikiran negatif terus berputar diotaknya memikirkan satu kemungkinan yang terjadi....
Ceklek....
"Jeffy, kau belum tidur?" Suara pintu terbuka disusul dengan sosok suaminya yang memasuki kamar membuat Jeff langsung mengarahkan pandangannya pada sosok tersebut.
"Kak Mile...." Panggilanya lirih yang langsung membuat Mile mendekat dengan wajah panik.
"Apa? Kenapa sayang? Apa yang terjadi padamu? Kenapa kau berkeringat?"
Jeff meremat bahu Mile dengan kuat, "Sakithh....sakithhh....."Perkataan itu sontak membuat Mile semakin khawatir. Lelaki itu tanpa basa-basi langsung menyingkap selimut yang menutupi sebagian kaki Jeff dan akan langsung membawanya ke rumah sakit. Tapi apa yang dilihatnya ketika selimut tersingkap membuat rasa khawatir Mile bertanpa berkali-kali lipat.
"Astaga, sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa kau sampai berdarah?" Tak ada jawaban dari pertanyaan yang Mile ajukan.
Jeff dengan wajah meringis kesakitan dan peluh yang membanjiri tubuhnya membuat Mile langsung menggendongnya dan bergegas pergi di rumah sakit.
Pertanyaannya bisa ditunda, tapi keselamatan bayinya dan Jeff tetap yang utama.
....
Di sebuah lorong rumah sakit yang cukup sepi, Mile duduk seorang diri dengan penampilan yang bisa dibilang sudah tak lagi rapi. Jas kerjanya sudah tanggal, dasinya tak terpasang dengan rapi, serta rambutnya yang sudah tak beraturan.
Pulang ke rumah dan hal pertama yang dilihatnya adalah Jeff yang kesakitan tentu membuat Mile panik bukan main hingga bertanya-tanya apa sebenanrnya yang terjadi. Ibu dan ayahnya sedang ada perjalanan bisnis dan Jeff di rumah hanya ditemani sopir serta tiga orang wanita paruh baya yang statusnya adalah asisten rumah tangga.
"Mile...." Panggilan tersebut langsung membuat Mile bangkit dari duduknya.
"Bagaimana Jeff?" Tanyanya pada sang sahabat yang berprofesi menjadi seorang dokter.
Apo. Sahabat Mile menghela nafas pelan, "Ada apa sebenarnya? Dari hasil pemeriksaan Jeff banyak pikiran hingga membuat kandungannya bereaksi demikian."
Mile terdiam dengan wajah berpikir. Seingatnya mereka baik-baik saja, tidak ada pertengkaran atau perselisihan. "Lalu, bagaimana keadaan Jeff sekarang?"
"Dia baik. Tapi jika sampai hal ini terjadi lagi dan lebih parah. Aku tak bisa menjamin kalau kandungan Jeff akan bertahan."
Perkataan Apo tersebut membuat Mile mengacak rambutnya frustasi. Hubungannya dengan Jeff baik-baik saja, bahkan setelah si cantik bertanya tentang siapa itu Build. Namun, entah kenapa kini Jeff kembali kesakitan hingga mengalami pendarahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry (Milejeff) END
Fanfiction"Kau mengusirnya dari rumah, lalu dia pergi dan aku hanya membawanya pulang."- "Maaf."- MILEJEFF BXB HOMO MPREG DONT LIKE DONT READ FANTASY