Sinar matahari memasuki sebuah kamar mewah dengan nuansa putih membuat seorang lelaki yang masih tertidur mengerjapkan matanya pelan.
"Morning, love." Sebuah suara yang memasuki indera pendengaran Jeff membuat lelaki itu langsung membuka lebar kedua matanya dengan kaget.
"Kak Mile, apa aku terlambat bangun?" Tanya Jeff dengan panik.
"Tidak Jeffy. Ini masih sangat pagi, masih jam 6. Ada rapat pagi, dan itu mendadak." Jawab Mile.
Mendengar hal itu Jeff mendukkan dirinya dengan susah payah membuat Mile dengan sigap membantunya. "Kenapa tidak membangunkanku?"
"Jeffy, aku lebih dari mampu untuk melakukannya sendiri."
"Aku yang tidak mampu." Setelah berkata demikian. Jeff tak mendengar sang suami menyahut. Hanya terdengar langkah kaki serta pintu yang ditutup pelan. "Oke, Jeff, kau baru saja membuat suamimu marah."
Jeff mengatakannya dengan sadar, dan dengan sadar juga tau bahwa Mile tak suka jika Jeff merendahkan dirinya sendiri. Tapi dengan keadaannya yang seperti ini, pikiran buruk bahwa dirinya tidak berguna dan hanya bisa merepotkan orang lain selalu muncul setiap saat.Tujuh tahun lalu, lebih tepatnya dua tahun sebelum Mile meminangnya menjadi pasangan hidup. Jeff mengalami kecelakaan fatal yang membuat kakinya lumpuh total tanpa ada harapan untuk bisa berjalan lagi. Jangan ditanya bagaimana keadaannya saat ini, Jeff hancur, dunianya runtuh seketika ketika mengetahui fakta tersebut. Entah sudah berapa banyak air mata yang tumpah kala itu. Bahkan lebih parahnya lagi Jeff pernah melakukan percobaan bunuh diri karena berpikir bahwa keberadaannya sudah tidak berguna lagi. Impiannya untuk menjadi penari lenyap sudah, ditambah dengan fakta bahwa tak ada satupun anggota keluarganya yang memberikan semangat kala itu. Hubungan mereka yang tidak baik sejak ayahnya menikah lagi karena ibunya meninggal menjadi alasan utama.
Saat itu, di taman rumah sakit, tepat setelah Jeff menggoreskan pisau dinadinya namun gagal karena ketahuan seorang perawat.
Datang seorang lelaki yang entah dari mana. Tiba-tiba saja duduk di sebelah kursi roda Jeff. Awalnya hening, tak ada pembicaraan apapun sampai lelaki itu tiba-tiba saja bercerita tentang harinya yang cukup melelahkan, kopinya tumpah dan merusak berkas yang akan digunakannya untuk rapat, kehilangan klien karena suatu hal yang Jeff tidak peduli apa itu, serta ibunya di rumah yang terus mengomel dan adiknya yang hobi sekali mengoleksi benda-benda tajam karena lulusan teknik—yang satu ini Jeff agak bingung.
Pada pertemuan pertama mereka, Jeff sama sekali tak memberi respon. Pikirannya masih melalang buana tentang bagaimana esok harinya akan dijalaninya dengan kedua kaki yang total lumpuh. Begitupun dengan pertemuan kedua, ketiga, keempat. Baru dipertemuan mereka yang kesekian kali Jeff memberi respon karena lelaki tersebut membawa seekor kucing berwarna abu-abu yang diberi nama Grey. Katanya lelaki tersebut terpaksa menjemput Grey ke vet karena sang pemilik—adiknya sendiri tak bisa menjemput karena ada urusan mendadak.
Kecintaan Jeff terhadap kucing membuatnya tak bisa tak merespon. Ditambah dengan wajah dan perilaku Grey yang menggemaskan membuat Jeff betah berlama-lama memangku hewan tersebut yang langsung nyaman di bawah elusan tangannya.Itulah komunikasi pertama mereka, dimana Jeff akhirnya tau bahwa lelaki itu bernama Mile Phakpum Romsaithong, putra pemilik rumah sakit tempat Jeff berobat.
Tapi ternyata lelaki tersebut tak bekerja di sini, melainkan punya sebuah agensi entertainment yang dikelolanya bersama beberapa teman sejawat.
Dekat dengan Mile selama hampir dua tahun, Jeff akhirnya bisa menemukan kembali semangat hidupnya. Lelaki itu membawa pengaruh yang baik untuk mental Jeff yang sempat terluka. Bahkan tak jarang Mile menginap di apartmentnya hanya untuk sekedar menemani Jeff supaya tak kesepian, padahal Jeff sudah menolak dengan keras tapi ternyata lelaki itu lebih keras dan tak mudah menyerah jika memiliki keinginan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry (Milejeff) END
Fanfiction"Kau mengusirnya dari rumah, lalu dia pergi dan aku hanya membawanya pulang."- "Maaf."- MILEJEFF BXB HOMO MPREG DONT LIKE DONT READ FANTASY