13

818 56 29
                                    



















"Lalu, apa tujuanmu menceritakan itu padaku?" Jeff mengeluarkan suara setelah Build menyelesaikan ceritanya.

Lelaki di depannya tersenyum sinis, tangannya menutup album foto yang berisi kenangan keduanya, "Biarkan Mile kembali padaku. Dia selalu berkata bahwa aku adalah rumahnya. Jadi—"

"Tidak." Jeff menyela cepat sebelum Build menyelesaikan perkataannya, "Kak Mile sekarang adalah suamiku, kau tidak bisa tiba-tiba datang dan berkata akan mengambilnya. Lagipula, kau sendiri yang mengusirnya dari rumah dan aku hanya—"

Sesaat Jeff terdiam. Apa arti dirinya bagi Mile. Ia diperlakukan dengan baik, semua keinginannya terpenuhi, ia sama sekali tak kekurangan, lelaki itu juga tak pernah bersikap kasar. Bukan hanya Mile, tapi semua anggota keluarga lelaki itu memperlakukannya dengan baik.

Apakah—semuanya adalah rekayasa?

"—membawanya pulang." Dalam hal ini Jeff hanya mencoba meyakinkan diri.

Setidaknya di depan Build, ia tak boleh terlihat lemah.

"Apakah kau berpikir bahwa kau adalah rumah untuknya?" Build memajukan wajahnya lalu tersenyum remeh, "Jangan berkespektasi terlalu tinggi, Jeff. Mile menikahimu karena ia mencintaiku, dia melakukan semuanya untukku."

Tanpa sadar Jeff mengepalkan tanganya erat, "Kau juga harus ingat satu hal, Build. Bahwa kau adalah seorang kriminal, yang bisa begitu saja lepas dari jerat hukum karena sejumlah uang."

Tawa renyah tiba-tiba saja terdengar, membuat hampir seluruh pengunjung cafe melihat mereka, "Bukankah itu memang fungsi uang dan kekuasaan?"

Jeff mengepalkan tangannya semakin erat, batinnya bergejolak marah, setelah membuatnya seperti ini, lelaki itu masih bisa tertawa dan menyombongkan uang serta kekuasaan.

Raut wajahnya? Sama sekali tak menunjukan penyesalan.

"Sayang." Suara yang sangat familiar itu membuat Jeff menolehkan kepalanya ke arah pintu dan melihat sang suami yang berjalan ke arahnya.

"Kak Mile." Lirih Jeff sambil melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan.

Ah,  sudah satu jam berlalu ternyata.

Us menepati janjinya.

"Kata Us kau pergi sendiri. Kenapa tidak minta ditemani?"

"Mile—"

"Ayo pulang."

Untuk saat ini Jeff memang belum tau harus bersikap bagaimana, tapi situasi yang dialamini sekarang cukup mengejutkan. Jeff kira suaminya akan bertanya kenapa ia ada di sini, bersama Build, dan duduk dalam satu meja.

Bukankah setidaknya lelaki itu mencercanya dengan berbagai pertanyaan.

"Mile—"

Belum sempat Build menyelesaikan ucapannya, Mile sudah mendorong kursi rodanya dan pergi meninggalkan cafe.

Sudah dua kali Buile memanggil nama Mile tapi lelaki itu tak menyahut walau hanya satu kata.

"Kupikir, setelah ini kita perlu bicara." Ucap Jeff sebelum Mile membantunya memasuki mobil.

Sepasang mata tajam itu menatapnya sendu, "Tentu, sayang. Kita perlu membicarakan sesuatu."










.

.

.








Sejak mengalami kecelakaan hebat hingga divonis lumpuh seumur hidup, Jeff sudah tau bahwa hidupnya tak akan lagi sama. Ia hanya bisa duduk di atas kursi roda, tak bisa lagi menapak tanah, tak bisa lagi melompat, tak bisa lagi berlari. Ia tau setelah semua ini ia hanya akan terus merepotkan orang lain. Bergantung pada mereka karena kakinya sudah tak lagi berfungsi.

I'm Sorry (Milejeff) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang