Sunghoon rela menukar lidahnya demi tetap bersama Jake yang terus menerus melupakan dirinya. Mereka hidup begitu lama hingga sampailah di akhir cerita mereka.
Dunia seakan tutup mata pada apa yang diharapkan oleh jiwa murni manusia.
Note:
• Jake Sun...
Special appreciate for Jake and Sunghoon, Enhypen.
• amoristhan •
Apa yang terlintas di pikiranmu ketika mendengar kata, 'harapan' ?
Apakah itu adalah sesuatu yang ingin dicapai? Atau malah sesuatu yang harus kau kubur dalam-dalam?
Apa jadinya jika suatu hari akan ada kesempatan di mana kau bisa mewujudkan harapanmu, tetapi kau harus memberikan bayaran yang sepadan sebagai alat penukarnya.
Akankah kau mengambil kesempatan itu? Atau malah memilih untuk melepaskannya.
•
Ketidakmampuan manusia membuat mereka dengan mudah menciptakan harapan.
Tubuh yang lemah dan lelah itu semakin jatuh lebih dalam menuju dasar air. Sunghoon tidak dapat mendengar apa-apa lagi. Ia menendang-nendang kosong, berusaha untuk mencapai permukaan. Napasnya terasa cepat dan pendek, jantungnya melemah.
Satu hal yang terbersit di kepalanya hanyalah bagaimana cara untuk menyelamatkan Jake, sedangkan dirinya sendiri tengah bertarung untuk mempertahankan nyawa.
Terlambat. Sunghoon tidak dapat menepati janjinya. Mata hitam yang dihiasi bulu mata lentik itu perlahan tertutup. Gelembung udara mulai keluar dari hidungnya. Air mulai mengisi paru-parunya.
Maaf, aku tidak bisa menepati janjiku. Mari bertemu di kehidupan selanjutnya.
Langit kembali menurunkan hujan. Hujan yang terasa begitu lembab, sedih. Sepertinya ada bidadari yang tidak sengaja menumpahkan air mata dari surga sehingga memancing alam untuk ikut merasakan kesedihan.
Konon, otak manusia akan memutarkan memori kehidupan selama tujuh menit selama masa-masa sekarat.
"Hei, apa kau sendirian?" "Ya. Aku sendirian. Aku tidak suka sendirian." "Aku juga tidak suka. Kalau begitu apakah kau ingin bersamaku?" "Tidak mau. Kau pasti akan pergi meninggalkanku, seperti yang lainnya." "Kalau begitu aku akan berjanji untuk tidak meninggalkanmu."
Sebuah suara asing memenuhi kepala Sunghoon. Ia berpikir bahwa itu suara malaikat maut yang bersiap membawanya ke akhirat. Tetapi suara itu terlalu indah untuk menjadi suara milik malaikat maut.
Suara itu memanggilnya, menariknya mendekat, memberikan kekuatan untuk membuka mata sekali lagi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
