Sunghoon rela menukar lidahnya demi tetap bersama Jake yang terus menerus melupakan dirinya. Mereka hidup begitu lama hingga sampailah di akhir cerita mereka.
Dunia seakan tutup mata pada apa yang diharapkan oleh jiwa murni manusia.
Note:
• Jake Sun...
Special appreciate for Jake and Sunghoon, Enhypen.
• amoristhan •
MASA SEKARANG
Sunghoon menambahkan selimut bulu lembut yang hangat menutupi tubuh Jake. Cuaca hari ini terasa dingin dan lembab, bebatuan terlihat lebih gelap sebab dihujani air langit sejak daritadi matahari masih mengintip malu-malu dari balik gunung.
Tidak biasanya Jake tidur lama. Ia akan tertidur setiap tiga sampai empat jam sekali dan terbangun selama satu jam. Satu jam yang sangat berharga bagi Sunghoon. Satu jam di mana ia dan Jake bisa mengobrol tentang banyak hal walau beberapa menit harus dipotong dengan kegiatan perkenalan diri.
Tetapi saat ini, Jake telah tertidur lebih dari enam jam. Sunghoon yakin ia tidak salah membaca jam. Lilin yang ia gunakan sebagai penerang juga sudah meleleh sepenuhnya. Tidak mau ambil pusing, Sunghoon memutuskan untuk mengambil camilan selagi menunggu Jake.
Kaki-kaki jenjang Sunghoon tidak lagi sekuat dulu. Ia harus menggunakan tongkat untuk menopang beban tubuhnya agar bisa berdiri dan berjalan. Gejala ini mulai dirasakan Sunghoon sejak beberapa bulan yang lalu.
Pendengaran Sunghoon juga mulai melemah. Minggu lalu ia hampir membiarkan satu rumah kebakaran karena tidak menyadari lampu api terjatuh dari tempat gantungannya. Kobaran api berhasil membakar bagian belakang dapur.
Susah payah Sunghoon memaksa kakinya untuk tetap bertahan sampai akhirnya ia tidak kuat lagi dan memilih untuk mengesot di lantai. Tubuh Sunghoon bergerak lebih cepat dengan cara itu dibandingkan ketika ia berdiri. Sesudah mengambil camilan, Sunghoon bergerak lagi untuk mengambil buku catatannya.
Buku bersampul keras dengan ornamen bunga anyelir atau carnation itu kertasnya sudah mulai menguning dan bernoda titik-titik coklat. Di buku itulah Sunghoon mencatat semua hal yang ia alami dalam satu hari. Ia mencatat hal-hal yang ia bicarakan bersama Jake. Ia mencatat cuaca pada hari itu. Ia mencatat berapa lama waktu yang dihabiskan Jake untuk tertidur.
Ia juga mencatat gejala dan rasa sakit baru yang ia rasakan.
Buku catatan yang sudah berusia cukup tua itu juga dihiasi banyak gambar dan tempelan foto. Dulu Sunghoon menemukan kamera dari penyimpanan rumah yang mereka tempati saat ini, tetapi karena kamera itu adalah tipe lama, kamera itu pun akhirnya rusak dan mati. Untungnya Sunghoon dan Jake sempat menggunakan kamera polaroid itu.
Di tiap halaman, Sunghoon menempelkan foto beserta keterangan latar belakang foto itu diambil.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
* Jalanan malam di bawah rembulan ~ Jake Sunghoon.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
