⁶ • Sunghoon

93 26 6
                                    

Note: - Broken home triggers ‼️
- Tolong hargai author dengan vote dulu sebelum membaca.

Special appreciate for Jake and Sunghoon, Enhypen.

• amoristhan •


Bagaimana rasanya dibebani oleh ekspektasi orangtuamu? Sedih? Lelah? Muak?

"Bagaimana mungkin kau tidak bisa melakukan hal sepele seperti ini?! Kau sengaja ingin membuat keluarga ini malu, hah?!"

"Mengapa kau tidak bisa meniru kakak-kakakmu yang cerdas itu?!"

"Menyedihkan! Bodoh!"

"Sia-sia saja kupertahankan kau di rahimku! Bocah tolol!"

"Kau ini benar-benar tidak bisa diandalkan! Anjing saja bisa melakukan ini lebih baik daripada dirimu! Memalukan!"

Kau bukannya tidak bisa. Kau bukannya tidak mau mencoba. Kau bukannya tidak berusaha.

Tetapi ketika kau melakukan satu kesalahan, semua usaha dan dedikasimu seolah tidak pernah ada. Usaha dan pencapaianmu terlihat begitu kecil dan buram di mata orangtuamu. Mereka hanya bisa melihatmu dengan jelas ketika kau melakukan kesalahan.

Begitulah lingkungan di mana Sunghoon tumbuh. Ia lahir dengan menyaksikan orangtuanya begitu bahagia melihat kehadirannya di dunia. Mereka memberikannya mainan, tempat tidur bagus, baju berbahan sutra, makanan mewah, dan semua hal yang membuat anak-anak biasa iri kepadanya.

Ya, semua fasilitas diberikan tanpa batas oleh orangtua Sunghoon sampai suatu hari semua itu terhenti karena Sunghoon tidak terlihat lebih 'pintar' dari tiga kakaknya yang lain.

Kakak pertamanya sangat cantik. Tubuhnya tinggi dan seperti gitar spanyol. Rambutnya mengembang indah, matanya berkilau seperti berlian. Ia adalah anak pertama yang sempurna.

Kakak kedua Sunghoon di juluki manusia komputer karena ia sangat cerdas. Keuangan keluarga mereka diatur olehnya sehingga mereka tidak pernah bangkrut.

Kakak ketiga adalah yang terfavorit. Ia bisa melakukan banyak hal. Membenarkan mesin, menguasai lima bahasa, memiliki suara yang merdu, masakannya lezat, ia penulis buku yang sukses membuat jutaan orang menangis karena ceritanya, juga seorang perancang busana.

Melihat ketiga kakaknya, Sunghoon sangat terpukau. Sesuai dengan ucapan orangtuanya, Sunghoon meniru kakak pertama. Ia mengenakan wig, menyumpal dada dan bokongnya, memakai dress berkilau dan memakai lipstik. Bukannya senang, orangtuanya malah menamparnya.

Akhirnya Sunghoon meniru kakak kedua. Ia membuat sebuah robot yang memotong semua bunga mawar ungu di halaman rumah. Sunghoon berpikir, orangtunya pasti senang karena ia membersihkan halaman. Tetapi orangtuanya menendang Sunghoon dan melempar robot itu sehingga melukai kepalanya.

Sunghoon mulai berpikir, apa yang salah? Bukannya aku disuruh meniru kakak?

Untungnya keberuntungan mulai berpihak pada Sunghoon. Ia meniru kakak ketiga yang senang bernyanyi merdu. Sunghoon berlatih bernyanyi hingga suatu hari nyanyiannya itu terdengar oleh orangtuanya. Mereka sangat senang dan bangga. Sunghoon pun menyanyikan satu lagu setiap hari sebelum orangtuanya tidur.

CARNATION || ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang