TIGA

6 2 0
                                    

...

Carlo: a...aa..apakah kau benar manusia? *sedikit berteriak*

Bianca: kau ini bicara apa? Tentu saja aku manusia, memangnya aku dari tadi mengoceh terdengar seperti apa? Setan? 

Carlo: tidak...tapi kenapa kau bilang sekarang tahun 1991?

Bianca: memang benar kan? Sekarang tahun 1991 apa kau lupa tahun?

Pria itu meraih telepon tersebut dan meletakkan pada telinganya lagi

Carlo: apa maksudmu? Aku tidak mengerti...sekarang itu tahun 2001 bukan 1991

Bianca: kau mabuk ya?

Carlo: tidak sama sekali tidak, aku sadar

Bianca: ohh..kau mau menggodaku ya?

Carlo: dih siapa juga yag ingin menggodamu, aku ini serius

Bianca: carlo sekarang itu baru tahun 1991 bukan 2001

Carlo: apakah kau sedang bercanda?

Bianca: tidak aku tidak bercanda dan aku berani sumpah aku juga tidak berbohong, cek saja kalendermu

Karena merasa aneh pria itu langsung menutup panggilan tersebut dan masih bingung dengan apa yang dikatakan bianca, dia melihat kalender yang tertulis dengan jelas tahun 2001 disana, mencoba menelpon beberapa temannya memastikan bahwa sekarang bukanlah tahun 1991 dan semua jawaban mereka sama seperti jawaban dirinya yakni 2001. Lalu kenapa bianca bilang seperti itu? Dia terdengar seperti yakin sekali kalau sekarang tahun 1991, apakah dia hantu? Tidak mungkin, karena carlo bisa mendengarkan hembusan nafasnya yang artinya dia hidup, lantas apa dia gila? Atau punya gangguan kejiwaan? Tapi carlo tidak ambil pusing. 

mungkin saja wanita yang di telponnya itu sedang dalam kondisi yang kurang baik dalam mengingat sesuatu.

1 minggu kemudian 

carlo membeli sepeda di toko sepeda yang jaraknya hanya 100 meter dari rumahnya, dia berfikir capek juga jika ingin keluar dekat-dekat sini membeli makan atau obat harus berjalan kaki lagipula bersepeda juga sehat. Niat hati ingin mencoba bersepeda ke arah timur pandangan matanya malah tertuju pada beberapa toko elektronik yang ada di kiri jalan.

"kata dia ada 1 toko, buktinya ini ada 4. Hmm.." gumamnya

"Wanita memang pintar bersilat lidah...ralat bukan wanita tapi hantu" 

Kemudian dia berhenti dan mengunci roda sepedanya lalu masuk kedalam toko tersebut menanyakan charger dari telepon jadul yang sengaja ia bawa di kantong celananya

"pak saya mau beli charger"

"telepon nya merk apa pak?" balas penjaga toko

Carlo mengeluarkan benda itu dari kantongnya dan memberikannya kepada penjaga toko 

"ini pak"

Penjaga toko mengernyitkan dahi, "hmm ini telepon produksi awal tahun 90-an pak...kami tidak punya stoknya lagi karena sudah tidak diproduksi"

"hah awal 90-an?" tanya carlo

"iyaa benar pak" sambil mengangguk

"saya kira tidak sejadul itu"

"memangnya bapak tidak tau?" tanya penjaga toko

"tidak...saya tidak terlalu mengerti benda jadul seperti ini pak" jawabnya terlihat sedikit bingung

"lalu bapak bisa punya telepon itu, beli darimana?"

"saya menemukannya di gudang" jawabnya

"bapak coba tanya saja ke toko elektronik yang ada di sebrang jalan sana, toko kami dan beberapa toko elektronik disini baru buka sekitar 2 tahunan tapi kalau toko itu sudah lebih dari 10 tahun, mungkin mereka masih punya atau menyimpan stok barang lama" penjaga toko menunjuk ke arah toko tersebut

"baik kalo begitu pak, terimakasih"

Carlo memicingkan matanya dan melihat toko elektronik dengan bangunan kayu klasik, tidak ada keraguan dia kemudian mendorong sepedanya ke sebarang jalan dan menuju toko tersebut.

Dia memasuki toko yang mempunyai banyak rak kaca di sisi kanan dan kiri ruangannya, barang-barang antik tertata rapi disana. Mata nya kemudian menoleh ke sumber suara dari orang yang baru saja memanggilnya

"selamat datang di toko kami, ada yang bisa dibantu?" ucap dari seorang remaja perempuan

"iyaa aku mau bertanya apakah toko ini menjual charger dari telepon ini?" tanyanya sambil menyerahkan telepon tersebut

remaja perempuan itu mengernyitkan dahi melihat benda yang dipegangnya, "...hmm tunggu sebentar"

dia masuk ke dalam pintu ruangan yang ada di pojokan, sekitar 5 menit kemudian munculah dia bersama seorang pria tua berambut putih dan kacamata di bawah kantung mata yang berjalan menghampiri carlo.

pria tua itu membawa sebuah kabel hitam panjang, "...mungkin ini yang kau butuhkan pak?"

"sebenarnya aku juga tidak tau bentuk chargernya seperti apa, jadi tolong berikan apapun yang sesuai saja dengan telepon nya"

"apapun? Pak telepon anda sudah tidak diproduksi di pasaran lagi jadi saya hanya mencari alternatif chargernya saja" jawab remaja itu dengan nada ketus

"nak...bagaimana kau bisa mendapatkan HP itu?" tanya pria tua menatap carlo

"dari gudang pak"

"umurnya sudah 10 tahunan dan aku dulu juga pernah memperjual belikannya disini sangat banyak peminatnya karena salah satu keunggulan dari telepon tersebut adalah baterainya yang awet meskipun dibiarkan menyala sampai kapanpun tidak akan mengurangi daya baterainya kecuali jika kau menggunakannya, tapi sekarang aku pikir sudah tidak ada yang mau telepon kuno seperti itu"

Carlo tidak membalas ocehan dari pria itu

"saya coba dulu ya pak chargernya"

Carlo masih terdiam

"pak..."

"ohh iyaa iyaa silahkan" ucap carlo sedikit kaget

Dan ternyata chargernya cocok, akhirnya dia membeli charger itu dan pulang kembali ke rumah Hatinya dibuat bingung oleh orang-orang yang baru saja ia temui hari ini, dia merasa mereka tidak mungkin berbohong tentang telepon tersebut.

ANGEL INSIDE OLD PHONE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang