JCD~11

9.3K 491 7
                                    

بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Happy reading!

"Shazia, siap-siap kita ke rumah sakit" ucap Gus Zayyan

Kini Shazia sudah berada di rumah sejak beberapa hari setelah berada di rumah sakit,ia sudah kembali pulih.

"mau ngapain,siapa yang sakit?" ucap Shazia yang kebingungan

"ikut saja"

"ish yaudah iya iya" kemudian Shazia beranjak dari sofa dan meninggalkan Gus Zayyan seorang diri

Setelah sampai di kamar,ia segera bersiap-siap untuk berangkat menuju ke rumah sakit. Ia bingung mengapa gus Zayyan mengajaknya ke rumah sakit,tetapi ia tetap berusaha berfikir positif.

kini Shazia sudah selesai bersiap-siap,dan ia segera turun ke bawah untuk menghampiri Gus Zayyan "Zia udah siap,ayok"

"Hmm yasudah" jawab Gus Zayyan

Kemudian keduanya menuju ke rumah sakit, sepanjang perjalanan Shazia bertanya-tanya kepada dirinya sendiri. ia takut bahwa orang tersayangnya yang berada di rumah sakit itu.

"Emang siapa yang di rumah sakit,Gus?" Tanya Shazia

"Saya tidak bisa kasih tau,nanti kamu akan tau sendiri"

"buset mainnya rahasiaan,gak seru"

"setelah sampai di rumah sakit nanti,sudah bukan rahasia lagi"

"ish emang ada apa sih?"

"Banyak tanya kamu" jawab Gus Zayyan dengan nada kesal

"santai aja si,galak banget"

sepanjang perjalanan,Shazia tertidur karena semalam ia terus menonton Drakor hingga larut malam. Mengapa Gus Zayyan tidak melarangnya? Karena semalam Gus Zayyan lembur di kantor sehingga tidak tau kalau shazia menonton hingga larut malam.

Gus zayyan sesekali menoleh ke arah Shazia,ia tersenyum " cantik,kamu selalu cantik Shazia. Namun belum saatnya saya mengungkapkan rasa ini,karena kamu mungkin belum menerima kenyataan ini"

"Tidak salah abi menjodohkan saya dengan kamu, saya kira kamu sangar karena hobi kamu yang sama seperti Rasullullah. Ternyata kamu seperti anak kecil,sering ngambek. Tolong Tunggu saya hingga waktu yang tepat,Shazia Habibatul Alhumeyra."

kini mereka sudah sampai di rumah sakit setelah menempuh beberapa menit perjalanan,Gus Zayyan membangunkan Shazia dengan sangat lembut.

"Shazia,bangun sudah sampai" ucap Gus Zayyan

"Hmm" gumam Shazia dengan mata yang masih tertutup

"Shazia,bangun hey" ucap Gus Zayyan sembari menepuk-nepuk pipi Shazia dengan pelan

"Ribut banget sih Gus,orang masih ngantuk juga" jawab Shazia

"kamu semalam bergadang ya?" tanya Gus Zayyan dengan tatapan tajam

"Enggak kok" jawab Shazia

"Tidak usah berbohong"

"Hehe lagian bosen Gus, yaudah ayok"

"kamu ini cari gara-gara terus,ayok"

Kemudian mereka berdua jalan menuju ruangan,shazia sangat gelisah. entah mengapa pikirannya selalu tertuju kepada kyai hafidz,namun ia terus berfikir positif.

JODOH CERMINAN DIRI (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang