JCD~29

7K 443 13
                                    

بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Eid mubarak ✨ maafkan author kalau banyak salah dan suka telat up yaa.

VOTE DAN KOMENNYA JANGAN LUPA 💙💜

Happy reading!

Tak lama kemudian, suster mengajak Shazia dan Gus Zayyan ke ruangan yang sudah di siapkan. Gus Zayyan tidak mau melepas genggaman tangan Shazia sama sekali, dan sedari tadi ia pun selalu menyenderkan kepalanya di bahu Shazia.

Sesampainya di ruangan, Gus Zayyan langsung merebahkan tubuhnya di brankar, tak lupa tangannya pun terus menggenggam tangan Shazia. Setelahnya suster pun pamit dan meninggalkan keduanya,

"Lepas dulu, mas. Zia mau ambil barang-barang di mobil," ucap Shazia yang berusaha melepaskan genggaman tangan Gus Zayyan,

"Gamau, nanti saja. Temenin saya dulu,"

"Kan dari tadi udah Zia temenin,"

"Gamau, saya mau tidur,"

"Yaudah tinggal tidur mas, gak capek tangannya dari tadi genggam tangan Zia?"

"Enggak, udah sini tidur sama saya," ucap Gus Zayyan sembari menarik Shazia untuk tidur di sebelahnya.

"Ih gamau, mas aja udah,"

"Ayoklah, saya mau tidur. tapi mau di peluk kamu." Ucap Gus Zayyan,

Akhirnya Shazia mengalah, ia merebahkan tubuhnya di sebelah Gus Zayyan. Karena memang brankar cukup besar, sehingga muat untuk 2 orang. Gus Zayyan terus memeluk Shazia dan menenggelamkan wajahnya di dada Shazia, dan Shazia membalas pelukannya juga mengelus rambutnya.

Shazia akan membiarkan Gus Zayyan tertidur pulas terlebih dahulu agar ia bisa mengambil barang-barang di mobil serta memberi kabar kepada keluarganya. Karena sedari tadi ia fokus dengan Gus Zayyan, apalagi Gus Zayyan yang tak mau di lepas sama sekali.

Setelah beberapa menit, Shazia melihat Gus Zayyan yang sudah tertidur pulas dengan nafas yang teratur. Pelan-pelan Shazia melepaskan pelukannya, dan menyelimuti Gus Zayyan.

"Huft lega, pegel banget. Mas Zayyan bener-bener emang." Ucap Shazia yang mengoceh,

Pelan-pelan Shazia keluar ruangan dan menuju ke parkiran mobil untuk mengambil barang-barangnya, sementara di sisi lain Gus Zayyan terbangun dan ia tak melihat Shazia. Ia memanggil Shazia berkali-kali, namun tak ada respon.

"Zia kamu di mana?" Ucap Gus Zayyan yang kebingungan,

"Ish di mana sih, jahat banget masa saya di tinggalin sendiri. Awas aja kalau udah ke sini lagi,"

Gus Zayyan mengubah posisi menjadi duduk. Ia menunduk, dan tak kuasa menahan air matanya.

"Hiks.. Zia di mana, jangan cari suami baru hiks.."

"Nanti kalau cari suami baru, saya sama siapa huaaa umi.."

tak lama kemudian, Shazia masuk ke ruangan sembari membawa barang-barangnya. Ia melihat Gus Zayyan sudah menangis sesenggukan, Shazia langsung menghampiri Gus Zayyan dan memeluknya.

 Ia melihat Gus Zayyan sudah menangis sesenggukan, Shazia langsung menghampiri Gus Zayyan dan memeluknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
JODOH CERMINAN DIRI (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang