𝟐𝟐. 𝐋𝐄𝐓 𝐆𝐎 𝐎𝐅 𝐋𝐎𝐍𝐆𝐈𝐍𝐆

5.4K 264 14
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



ADA ADEGAN 🔞
Bisa skip jika merasa terganggu akan adegan dewasa di dalamnya.

Felix berjalan dengan angkuh ketika memasuki sebuah tempat yang terlihat temaram, namun justru di dalamnya menampilkan berbagai ornamen yang nampak mahal. Pria dengan balutan setelan jas hitam memasuki sebuah ruangan pertemuan khusus di iringi oleh Edmund.

Ketika langkahnya memasuki ruangan tersebut, terdapat beberapa orang di sana yang tak lain adalah koleganya yang akan membahas bisnis mereka. Ketukan sepatu pantofel pada lantai marmer berhenti di sebuah kursi tempat yang tersisa untuknya, Mereka memulai pembahasan soal bisnis.

Felix cukup bosan berada di sana dan ingin lekas cepat berakhir, sebab ia sudah ada janji dengan Charlotta untuk bertemu.

Setelah menghabiskan waktu dua jam, akhirnya selesai juga dengan pertemuan mereka, tanpa pikir panjang Felix keluar begitu saja dan menyerahkan pada Edmund untuk membereskan sisanya.

Edmund hanya mengumpat di dalam hatinya terhadap sepupunya tersebut, ia tahu jika tingkah Felix saat ini karena ingin mendapati pujaannya. "Dasar budak cinta" gumam Edmund.


Charlotta berdiri di taman yang cukup ramai orang berlalu lalang, ia baru tiba lima belas menit di sana setelah membuat janji dengan Felix, ia sesekali membenarkan rambutnya yang tersapu angin.

Charlotta di kejutkan oleh tangan kekar yang merengkuh pinggangnya dari belakang, Charlotta menahan nafasnya ketika ia merasakan sebuah kecupan pada cuping telinganya.

"Maaf membuatmu menunggu, baby girl" bisiknya dan dapat wanita itu rasakan hembusan nafasnya menyapu kulit lehernya yang mulus.

"Kau mengejutkanku Felix!" Protes Charlotta seraya berbalik menghadap pria itu yang melepas pelukannya.

"i'm sorry baby" cup satu kecupan mendarat di bibir plum Charlotta, ia sedikit tersentak karena Felix mengecup bibirnya di tengah keramaian, sungguh Charlotta tidak biasa dengan hal tersebut.

"Jangan melakukannya di tengah orang banyak!" Cicit Charlotta dengan pipi menggembung.

Felix seketika gemas dengan tingkah wanitanya yang malu-malu. "Ayo kita pergi" ajaknya dengan menggenggam tangan Charlotta.

Keduanya sampai di sebuah restoran hotel tempat yang Felix pesan sebelumnya, nampak jelas di penuhi kemerahan di dalamnya, dengan pelayanan yang sangat baik untuk para pengunjung.

Keduanya duduk saling berhadapan, Felix selalu mengulas senyum tipis pada wanitanya yang sangat menikmati momen mereka berdua.

"Kau suka tempat ini?"

Charlotta menatap manik pria di hadapannya seraya menjawab dengan anggukan.

Keduanya menunggu pesanan mereka sambil berbincang ringan. Sesekali Felix menggenggam tangan Charlotta dengan elusan lembut.

𝐅𝐞𝐥𝐢𝐱 𝐙𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢𝐨𝐧✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang