bab 5

284 12 1
                                    

Nashron azizan

Pagi hari ke-3 saat kaila sendirian dirumah. Tiba-tiba saja kyai Hasbullah mendatanginya dan berkata pada kaila jika hukuman nya kini sudah selesai.

Kaila merasa sangat senang dan tak sabar ingin cepat-cepat kembali ke pesantren menemui ketiga sahabat nya.

Kaila bingung ingin pergi ke pesantren dengan kendaraan apa agar cepat sampai. Namun kebingungannya itu berakhir ketika mata kaila tertuju pada motor Gus zizan yang terparkir di depan ndalem lengkap dengan kunci nya.

"Maaf kyai, saya boleh pakai motor Gus zizan atau tidak?"

"Boleh, pakai saja kaila. Sebelum zizan tau," bisik kyai Hasbullah.

"Makasih ya kyai, saya pamit dulu, assalamualaikum"

"Waalaikumussalam"

Tanpa berpikir panjang, kaila pun langsung menaiki motor Gus zizan yang lumayan tinggi namun kaila harus berusaha agar ia bisa dengan cepat
sampai ke asrama. Karna jika berjalan dari ndalem ke asrama lumayan jauh.

"Ntar kembaliin nya pas gus zizan masuk ke kelas aja deh," gumamnya.

"Ummi, abi, zizan berangkat ngajar dulu ya," ujar gus zizan sambil mencium punggung tangan kedua orang tuanya.

"Kamu kesekolah mau naik apa?" tanya ummi Yeyen.

"Naik mot-

Mata gus zizan seketika membelalak saat melihat halaman ndalem yang kosong tanpa ada motor nya yang terparkir."ASTAGFIRULLAH MOTOR ZIZAN KEMANA UMMI?"

"ya kamu tadi letak nya dimana?

"Tadi zizan panasin didepan sini, tapi sekarang kok gak ada," ujarnya panik sembari mencari-cari keberadaa motornya di sekeliling ndalem.

"Coba liat di garasi. Nanti kamu lupa"

"Gak mungkin zizan lupa ummi. Orang tadi jelas-jelas ,zizan parkirin di depan

Abi Hasbullah terkekeh. "Motor kamu tadi abi liat di pake kaila ke pesantren"

"Kok Abi ijinin, terus zizan mau naik apa ke pesantren?"

"Naik mobil yang di garasi lah"

"Abi ada-ada aja, mending zizan naik sepeda ke pesantren daripada naik mobil"

"Ya itu sih terserah kamu. Abi hanya menawarkan," kekeh Abi Hasbullah.

"Kok kaila bisa sekolah, abi?" tanya ummi yeyen.

"Bukan nya kaila masih dihukum Abi?" heran gus zizan.

"Hukuman nya Abi persingkat jadi 3 hari aja. Lagi pula keliatan nya kaila gak nakal seperti yang kakak kamu ceritain,"

"EMANG KAILA GAK NAKAL ABI!" serentak ummi Yeyen dan gus zizan.

Kyai Hasbullah menutup telinganya karna suara teriakan ibu dan anak itu."Cepat pergi ke pesantren zizan. Ntar murid-murid kamu pada nunggu" ujarnya sengaja mengalihkan
pembicaraan karna tak mau lagi diserang oleh ummi yeyen dan gus zizan.

Gus zizan menghela nafas karna hari ini ia terpaksa pergi menaiki sepeda untuk sampai ke pesantren. Mau bagaimana lagi, tinggal itu saja kendaraan yang bisa ia pakai ke sekolah. Walaupun Abi Hasbullah menyarankan untuk menaiki mobil tapi Gus zizan menolak.

Selama perjalanan gus zizan marah sekaligus bingung dengan kaila. Karna bagaimana bisa seorang kaila Azahra Anisa menaiki motor gus zizan yang sangat tinggi itu. Bahkan waktu itu untuk turun dari motornya saja butuh bantuan.

Gus zizan mengayuh sepeda dari ndalem menuju pesantren dengan wajah yang sangat tenang. Walaupun diliat para santriwan dan santriwati yang diam-diam menertawakannya karna menaiki sepeda ontel yang Gus zizan naiki sudah sangat jadul.

suara hati gus zizanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang