bab 8

264 10 0
                                    

"kaila cepet bangun siap-siap sholat subuh," ujar Tiara yang membangunkan kaila sembari menyentuh dahi nya."Astaghfirullah kaii. Badan kamu panas banget,"

"Gue sholat disini aja, soalnya badan gue kek nya lagi males di ajak gerak," gumam kaila dengan mata nya yang sedikit terbuka.

"Saya panggil ustadzah rara buat liat keadaan kamu, sepertinya ustadzah raraudah balik lagi ke pesantren," sahut Keysa.

Kaila menggeleng."Bentar lagi panas di badan gue reda kalo kena air wudhu"

"Mau saya bantu ke kamar mandi?"

"Gak usah, gue bisa sendiri kok"

Rana berdengus kesal menatap kaila. "Lo lagi sakit kai. Jangan batu banget lah kalo di bilangin." ujar nya sembari memapah tubuh kaila ke kamar mandi.

Setelah kaila selesai berwudhu, ketiga sahabat nya itu pun akhirnya meninggalkan nya sholat sendirian di kamar karna kemauan nya sendiri.

Selama ia sholat, kaila merasakan suhu tubuh nya yang semakin meningkatkan dan tubuhnya yang menggigil semakin kuat.

"Ya allah, kenapa badan nya semakin gak enak gini," gumam kaila dalam hati.

Kisaran pukul 06.00 wib.

Rana,keysa, dan tiara kembali. Saat mereka membuka pintu. Mereka dikagetkan dengan kaila yang tergeletak di atas sajadah dengan wajah yang sangat pucat dan tubuh yang menggigil.

"Kaila bangun, ini kita bertiga udah pulang," panik tiara sembari mengoyang-goyang kan tubuh kaila.

Tubuhnya semakin menggigil hebat sehingga mulut nya tak dapat berkata-kata lagi. Kaila hanya bisa melirik kearah ketiga sahabatnya itu.

"Gue panggil ustadzah rara dulu."panik Rana yang langsung berlari keluar asrama.

"CEPETAN RA!!!" teriak Keysa panik.

Rana pun dengan sekuat tenaga berlari mencari keberadaan ustadzah rara yang tadi berada di masjid. Namun saat ia sampai, Rana tak menemukan ustadzah rara disana.

"Woi fanti!" panggil Rana.

Fanti berbalik."Apa?"

"Kamu ada liat ustadzah ra-

"GAK!"

"Gue belum siap bicara nya." Decak Rana.

Fanti membuang nafas kasarnya dan pergi meninggalkan Rana."Gak ada waktu buat bicara sama orang gak penting."

"BACOT LO SETAN ARAB!" kesal Rana yang kemudian mengelus dada nya."astaghfirullah, mending gue cepet-cepet cari ustadzah rara"

Rana pun berlari ke setiap asrama santriwati, berusaha mencari keberadaan ustadzah rara disana namun nihil hasil.

DBUK!

"Astaghfirullah maaf," panik

Rana tak sengaja menabrak Udin yang sedang berjalan.

"Kamu kenapa ra, kayak nya lagi panik gitu?" tanya Udin.

"Gue lagi nyari ustadzah rara, soalnya ada hal penting banget yang mau gue kasih tau sama dia," jawab Rana.

"Mau kasih tau apa?"

"Isss, banyak tanya lo." Kesal Rana yang langsung pergi meninggalkan Udin tanpa salam.

"Ustadzah rara lagi di aula dekat asrama santriwan," teriak Udin yang membuat Rana seketika berbalik menghampirinya.

"Serius?"

"Iya, serius"

"Yaudah makasih, assalamualaikum"

"Waalaikumussalam"

suara hati gus zizanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang