bab 10

253 17 11
                                    

H-12 sebelum acara perpisahan tiba, semua santriwati dan santriwan sedang sibuk belajar untuk menghadapi ujian akhir yang akan dilaksanakan dua hari lagi.


Ketiga sahabat kaila sibuk belajar pagi ini. Sedangkan kaila yang tadi malam berniat untuk menghafal sisa juz ke 5 nya, ia malah tertidur.

"MAMPUS, INI TANGGAL BERAPAAAAAA???," teriak kaila yang baru saja terbangun dari tidurnya sampai membuat ketiga sahabat nya kaget bukan main.

"Tanggal 31 Maret. Emang ada apa sama hari ini, kaiii?" tanya tiara.

"HAAA?! 31 MARET?!" sahutnya dengan mata nya yang melotot dan mulut tercenggang.


BUGH!


Rana reflek melempar bantal dari kasur atas tepat mengenai wajah kaila.

"Berisik! jangan teriak-teriak ngapa ahhh," pekik Rana.

Kaila menarik nafas nya dalam-dalam dan berjalan kesana kemari sambil membaca Al-Qur'an yang berada di tangan nya.

"Kamu ngapain mondar-mandir gitu kai? Udah mirip kek kipas angin aja," ledek Keysa


Kaii merenggek. "Hari ini gue setoran yang 5 juz sama Gus zizan"



"HAAA? SERIUS?" sahut ketiga sahabatnya serentak, sehingga membuat Rana yang masih berada di kasur atas pun langsung turun.

"Serius hari ini kaii?" tanya nya lagi.


Kaila mengangguk dan terduduk di kursi meja belajar nya.

"Tapi gue baru hafal 4 juz," lirihnya.

"OMG OMG. SERIUS LO BARU HAFAL 4 JUZ KAI?" panik Rana. menatap dan memegangi bahu kaila.

"Tadi malem gue niat mau hafal, tapi malah ketiduran. Terus tadi abis sholat subuh, gue mau ngafal tapi ketiduran juga. Gue nyesel banget. Sekarang gue takut kalo Gus zizann bakalan marah dan gak lulusin gue tahun ini," katanya, menatap balik Rana dengan air mata yang sudah menetes.

Rana menepuk dahi kaila, lalu menghapus air mata di pipi nya.

"Dikit-dikit jangan nangis lah, gue tau kalo lo kuat kaila. Mending lo coba aja samperin Gus zizan dulu, terus lo ceritain semuanya. Semoga aja dia mau ngasih keringanan lah," padahal hatinya sudah bergetar saat melihat posisi kaila yang sedang sedih dan bingung seperti ini.


Tiara dan Keysa pun mendekat dan ikut memeluk kaila. Kini mereka berempat saling berpelukan dan memberi support satu sama lain.

"Bismillah dulu kaila, mana tau gus zizan bakal maklumin. Kamu juga udah hebat loh bisa hafal 4 juz dalam waktu 2 bulan," ujar tiara yang berusaha untuk meyakinkan kaila jika semuanya akan baik-baik saja.

"Semangat ya bestie. Kita bertiga tau kok kalo kamu bisa, soalnya waktu itu kamu bilang udah berguru ama Spiderman. Jadi kamu pasti kuat," sahut Keysa sambil memeluknya.

Rana terkekeh."Kalo Gus zizan gak mau maklumin, tinggal lo sat set aja patahin tulang tulang nya sekalian," celetuk nya yang berusaha mengeluarkan kaila dari ketakutan nya sendiri.

Senyum kaila kini mulai melebar, menatap ketiga sahabatnya yang benar-benar membuat nya sangat percaya diri untuk menyetorkan hafalan nya dengan gus zizan pagi ini.

Walaupun sebenarnya kaila tidak takut tentang kelulusan nya. Kaila sangat takut jika ia gagal, gus zizan akan membuktikan ancaman nya dan menceritakan semua tentang percobaan bunuh diri nya. Kaila sangat takut, pasti kedua orang tuanya akan sangat kecewa dan sedih jika mendengarnya.

suara hati gus zizanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang