menikah? || bab 06

16.7K 988 15
                                    

happy reading maaf kalo ada ke typoan maklum namanya juga manusia biasa

...

"ayo menikah dengan ku"

"eh?"

"kamu tidak mau arzhel?"tanya batara merasa kecewa dengan respon pria cantik itu lalu menghela nafas

"b-bukan seperti itu hanya saja aku takut belum bisa menjadi sempurna buat mendidik neo apalagi kita baru kenal belum ada cinta diantara kita berdua kan?"ujar arzhel batara tersenyum kecil

"kalo urusan mendidik neo kita berdua bisa jika itu kamu memang yakin dan untuk cinta semuanya bakal berjalan seiring waktu"ujar batara

arzhel memikirkan ucapan batara sejenak tidak salah sih sebenarnya cinta juga nanti akan datang dengan sendirinya seiring waktu berjalan

"yasudah aku mauu"ujar arzhel sontak membuat batara terkejut ia menatap arzhel lambat

"kau serius?"tanya batara

"betul kata mu cinta bakal datang dengan seiring nya waktu yasudah ayo menjalin hubungan yang jelas dan mendidik neo"ajak arzhel

batara tersenyum baru kali ini arzhel melihat nya pria itu menarik arzhel agar lebih dekat dengannya

"terimakasih"batara mengecup kening arzhel membuat pria itu merona entah dorongan dari mana ia berani memeluk batara

menyembunyikan wajahnya di dada bidang pria itu sementara batara memeluk pinggang ramping arzhel

semua itu disaksikan oleh para bodyguard dan juga maid dibawah sana mereka menatap tuan nya yang berbunga-bunga

...

sorenya arzhel dan juga batara menuju gereja dan beberapa saksi yang mereka bawa setelah pernikahan sederhana itu keduanya pun sudah sah menjadi pasusu

kenapa sederhana?kerna itu permintaan arzhel menurut nya untuk apa menghambur kan uang hanya untuk sebuah pesta?

bukan pelit namun saat ini lebih baik menghemat kalau hanya untuk bersenang senang lebih baik makan

setelah selesai menikah dengan acara yang sederhana batara mengajak arzhel untuk pergi ke mall milik nya

banyak pandangan mata yang menatap ke arah arzhel batara melihat itu semua ia pun memeluk pinggang arzhel

"anggap saja itu sebuah angin"ujar batara tersenyum tipis kearah arzhel pria itu mengangguk angguk

"kita mau belanja apa?"tanya arzhel menatap sekeliling nya

"hm?ke toko perhiasan dulu ayo"ajak batara arzhel mengangguk lalu tersenyum keduanya berjalan dengan beriringan

batara melihat pasangan didepannya sangat romantis bergandengan tangan dan juga lebih cair

melirik arzhel sebentar lalu menggenggam tangan pria itu membuat arzhel terkejut dan melihat kearah batara

sesampainya di toko perhiasan genggaman tadi tak dilepas oleh batara sementara nya pria jangkung itu sedang memilih hiasan apa yang cocok oleh arzhel?

"apakah aku boleh melihat cincin itu?"tanya arzhel melihat sebuah kontak cincin yang memiliki permata ditengah nya

pelayan itu mengangguk lalu mengambil nya arzhel menatap cincin itu menyesuaikan dengan jari nya,itu sangat pas dijari lentik nya

"kau suka?"tanya batara melihat reaksi arzhel yang tersenyum menatap cincin itu

"mohon maaf pak tapi cincin itu sepaket dengan gelang dan juga kalung ditengah cincin itu adalah batu red diamond dan  juga terbuat dari rhodium"jelas pelayan itu batara mengangguk kecil

"tidak jadi aja ya batara?"tanya arzhel menatap batara ia memikirkan dominan uang nya

batara terkekeh lalu mengecup tangan arzhel yang tengah memasang cincin termahal itu batara juga mengecup kening arzhel

"apapun untuk mu"batara terkekeh lalu membuka dompetnya

"bungkus itu istri ku menyukai nya dan untuk cincinnya akan kami pakai saja"ujar batara memberikan sebuah kartu black care

pelayan itu terkejut lalu mengangguk dan mulai membungkus nya sementara itu arzhel hanya diam membisu ia menjadi gugup dan malu

"terimakasih"ujar batara mengambil perhiasan itu semua pelayan membungkukan tubuh nya

"terimakasih tuan batara kami senang anda mendatangi mall yang anda punya dengan istri tercinta"ujar manager di toko perhiasan

batara mengangguk lalu permisi dari sana sementara itu arzhel menatap cincin nya

"kenapa kau membelikan nya untuk ku?apakah uang mu tak habis?"tanya arzhel

"uang bisa dicari kebahagiaan ngk bisa di beli"ujar batara mengelus rambut arzhel

tbc

Duda Tampan itu Milikku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang