ayam woku || bab 04

23.8K 1.4K 28
                                    

happy reading maaf kalo ada ke typoan maklum namanya juga manusia biasa

...

sesampainya di supermaket setelah aksi cium mencium itu terjadi ketiganya baru saja masuk kedalam supermarket

batara mendorong troli sementara itu neo tengah duduk didalam troli kerna batara yang meletakkan nya disana yang membuat arzhel keheranan kerna anak itu menurut apa yang dikerjakan bapak nya

"ayam nya mau berapa potong?"tanya arzhel sontak kedua bapak dan anak itu berpose seperti memikirkan sesuatu

semua orang yang di supermaket menatap mereka bertiga ada yang terkekeh ada juga yang abai

"5 potong/5 myy"keduanya menjawab dengan serempak membuat arzhel terkekeh lalu memasukkan 5 potong ayam kedalam troli

troli pun didorong oleh batara sementara itu neo melihat lihat ia menatap buah buahan

"momyy, dadyy mau buahhh"rengek neo membuat arzhel mengangguk lalu mengendong neo

sesampainya di stan buah neo menatap arzhel cemberut membuat arzhel kebingungan

"kenapa sayang?"tanya arzhel dengan lembut

"mau semuanyaaa momyy"cemberut neo membuat arzhel menatap batara sebentar

"bungkus semuanya"ujar batara membuat neo berbinar-binar sontak arzhel tersenyum

"mumpung banyak gimana nanti kita buat buah coklat sama sup buah hm?"tanya arzhel

"mauuuu"

batara hanya menatap interaksi itu sederhana namun membuat neo bahagia dan batara tau kerna arzhel bisa mengatasi neo dengan lembut

dari gaya bicara arzhel yang tak pernah marah dengan neo dan begitupun sebaliknya neo yang selalu menguji kesabaran arzhel tapi menyayangi arzhel membuat hati beku batara meleleh

"udah?"tanya batara yang menatap arzhel pria manis itu menggeleng melihat keringat batara dengan cepat ia mengusap nya

"kita lanjut ke perbumbuan baru pulang kamu keringetan capek ya?maaf yaa"arzhel mengusap dahi batara merasa bersalah kerna telah lama belanja

sebuah perasaan aneh mengetar didadanya debaran yang membuat detak jantung nya lebih berpacu cepat

ia menatap manik mata hitam bulat itu dengan sejenak menikmati usapan nya

"nah udah ayo ke stan bumbu"ajak arzhel batara yang melamun pun terkejut lalu mengangguk

jujur saja baru pertama kali ia diperlakukan seperti itu pipi dan telinga nya sedikit merona

dulu dengan mantan istri ia tak pernah diperlakukan sebaik itu yang hanya dipikirkan oleh otak mantan istri nya itu uang,uang dan juga uang

seusai mengambil bumbuan dan juga beberapa Camilan mereka pun membayar nya tentu saja uang batara

melihat arzhel sedikit kesusahan batara mengambil alih barang belanjaan itu dengan tangan satu nya lagi yang mengendong neo yang ketiduran
(vibes nya udah kayak pasusu aja nih🗿)

"eh kamu ngk kesusahan?"tanya arzhel menatap batara sejenak ia takut pria itu merasa berat kerna membawa 2 beban sekaligus🗿

"hm?ngk kok duluan aja"batara tersenyum tipis kerna baru kali ini ia diperhatikan ingat baru kali ini

arzhel menatap tak yakin namun ia mencoba agar tetap percaya kepada batara

sesampainya dimobil supir pun membantu batara membawakan barang belanjaan baru lah mereka masuk kedalam mobil dengan enteng

di mobil pun batara masih mengendong neo lengan nya digulung ke atas membuat urat tangan nya terlihat

"arzhel"panggil pria itu sontak membuat arzhel yang melamun pun mengalihkan perhatian nya

"iya?"

"boleh kah buatkan aku tempe orek?"tanya batara menunduk takut tidak diperbolehkan oleh arzhel

arzhel yang melihat pemandangan itu hanya terkekeh ia mengusap rambut batara lalu mengangguk

"aku masakin kampung aja mau?"tanya arzhel batara menatap arzhel walaupun tatapan nya tajam jauh dilubuk hati pria itu ingin diperhatikan dan itu semua dilihat oleh arzhel

"apakah boleh?saya takut kamu kecapean"ujar nya menikmati usapan arzhel

"bolehhh,enggak bakal yaudah istirahat aja dulu ya sini tiduran"arzhel menepuk bahunya

terlihat dimata pria itu bahwa ia kelelahan dan butuh tempat bercerita arzhel tadi sempat membaca sebuah artikel dengan hp kecil nya

kenapa seorang batara yang notabenenya pria tampan dengan penuh keharmonisan tiba saja mendadak menjadi tegas dan tak tersentuh

itu semua akibat mantan sang istri yang tak pernah memberikan perhatian sedikit pun dan juga hak sebagai suami

tbc

em nanti jangan bilang kalo batara dingin ya kerna disini tuh Batara penuh keharmonisan cuma mendadak tegas dan tak tersentuh kerna mantan nya oke?

dan buat update maaf kalo lama saya lagi demam hehe^^

Duda Tampan itu Milikku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang