Pamela Ambarwati.
Gadis itu meletakkan gelas anggur tepat di hadapannya.
Tersenyum menatap seseorang yang masih bergelung di atas selimut. Pamela membenarkan letak lingerie yang sedang ia pakai, tersenyum miring ketika membaca pesan yang masuk pada ponsel pria yang sedang bersamanya.
My world🦋
Kamu kapan pulang?
Aku kangenPamela mual melihat pesan yang dikirimkan Putia. Hingga sebuah ide cemerlang terlintas begitu saja di kepalanya.
Ada paket yg dateng nanti
Tersenyum puas, Pamela memilah kue-kue tart yang terpajang di e-commerce, memesan satu lengkap dengan tulisan Happy Birthday my wife serta dengan selembar surat yang harus sampai pada perempuan itu. Kemudian Pamela meletakan ponsel itu ke tempat semula, tak mau membuat Jenggala curiga karena ia mengotak-atik ponselnya.
Pamela mengecup bahu telanjang pria itu sekilas.
”Sayang, aku ambil uang di dompet kamu ya.”
Hanya bergumam sebagai jawaban, Pamela mengambil dompet yang tergelak di atas nakas, mengambil semua uang cash yang ada disana. Memasang blazer, ia bersiap pergi.
”Aku pulang duluan ya, see you.”
Cup.
Mengecup bibir suami temannya itu, Pamela keluar dari kamar nomor 147 melenggang pergi dengan senyuman merekah. Hingga sampai lobby hotel, Pamela menjumpai Citra sedang berdiri di balik meja resepsionis, seperti tengah mengajarkan sesuatu pada dua gadis yang juga tengah bersamanya, melihat Pamela lewat, Citra keluar dari kukungan meja granit dan menarik sebelah tangan Pamela.
”Apaan sih? Gue bisa laporin lo ya ke pihak hotel.”
” ... Kasar sama tamu!”
Citra terkekeh dan mencengkram tangan Pamela membuat perempuan yang satu kantor dengannya itu meringis.
”Lo sadar gak sih dengan apa yang lo lakuin, Mel?”
Pamela merotasi matanya ke atas, ”enggak! Gak peduli.”
”Jenggala itu suaminya, Putia, Mel!”
”Iya, gue tau, terus kenapa? Lo jangan sok suci deh! Lo juga ngapain di hotel, sama-sama berdosa juga!” Pamela hendak pergi meninggalkan Citra jika saja tangannya tidak tertarik dan tubuhnya terdorong sampai menyentuh dinginnya lantai.
”Gila lo!” umpat Citra.
”Jangan nyalahin gue terus! Gue juga gak bakal kali rebut suami orang kalo cowoknya juga gak kegoda sama gue!”
”Gak waras lo, Mel!”
”Emang! Udah sana lo, gak usah ikut campur.”
Citra mendorong bahu Pamela lagi membuat gadis itu berteriak histeris, membalas perbuatan Citra dan terjadilah kekacauan di lobby hotel sampai beberapa security harus memisahkan anak pemilik hotel dengan tamunya.
”Mau sampai kapan lo gini? Udah cukup lo buat rumah tangga orang tua gue hancur. Gue gak mau lo sampe rusak hubungan Putia dan suaminya. Gue gak akan biarin itu terjadi, bangsat!”
KAMU SEDANG MEMBACA
GAPUT: After Marriage
Short StoryKehidupan Jenggala dan Putia, berlanjut disini. Kuliah, kerja, nikah. Setelah menikah apa ya? Tentang Putia yang di hadapkan dengan seorang Jenggala yang ternyata bukan dari keluarga sederhana, melainkan anak dari seorang pengusaha sukses dari Sydne...