-30 END

90.7K 1.8K 135
                                    

Bab ini ada 2700 kata.
Ramaikan dng komentar kelen. Cefaatt!!
Biasakn vote sblum membaca
Karna vote itu gratis tot

Sorry typo! Tandai ajj

-
-
-

Vanya beristirahat di kamarnya. Wanita yang kehilangan anak perempuan nya itu tertidur karena sangat kelelahan terus terusan menangis dan berkali kali pingsan.

Cakra dan Riko di luar kamar untuk menemui tamu yang datang berbelasungkawa.

Kamar sederhana itu sunyi. Hening. Hanya ada seorang wanita yang tertidur pulas tapi sosok wanita muda sejak tadi duduk di sisi kasur membelai sayang rambut Vanya.

"Mamah.... Jangan nangis nangis terus. Kasihan mamah jadi capek." Elena mengusap setitik air mata yang jatuh.

"Kakak sedih banget liatnya, aku merasa sangat jahat udah bikin mamah nangis."

Elena juga sembab matanya.

"Kakak gak tenang jadinya.... Hiks. Hiks..." ia menundukkan kepalanya ke bahu Vanya dan menangis di sana.

Lama sekali Elena menumpahkan tangis yang tak bisa di dengar oleh siapa pun. Lalu mata ibunya mengerjap-ngerjap, terbuka dan melihat lihat seolah mencari seseorang.

"Elena?"

Elena yang menangis di sampingnya terhenyak. Apakah Vanya bisa melihat nya?

"Elena kamu di sini?"

"Elena di sini mah." Suara itu tidak masuk ke telinga Vanya tentunya.

"Tadi itu mamah mimpi ya? Mamah mimpi kamu nangis di sana sayang." Serak suara Vanya.

Memejamkan mata, air pun mengalir dari sudut matanya. "Mamah... mamah sudah ikhlas nak. Mamah ikhlas... hiks hiks... semoga Tuhan menempatkan mu di tempat yang indah sayang.."

"Mamah gak bisa janji buat gak nangis lagi tapi mamah janji untuk tetap tegar dan kuat meski tanpa kamu nak."

"Mamah gak boleh lupa kan kalo masih punya ayah dan Riko yang harus mamah perhatiin?"

Elena mengangguk angguk cepat dengan wajah berderai air mata.

"Mamah sayang kamu nak... i love you sayang."

"I love you too mamah."

Ibu dan anak itu pun menangis di kamar itu. Bersamaan. Vanya tidak tahu jika ada Elena yang memeluknya sayang tapi batin sebagai ibu merasa jika putrinya memang masih ada di sini.

Ia tidak mau terus terusan menangisi kepergian Elena yang mungkin tidak akan tenang di sana.

Tak lama kemudian Cakra datang bersama seorang wanita dewasa. Wanita itu adalah dokter.

Elena menyingkir memberi tempat untuk dokter itu memeriksa keadaan Vanya. Hatinya semakin berdenyut nyeri melihat sang ibu harus di infus.

"Tolong jangan sampai jatuh sakit mamah." Ucap Elena sedih.

Dokter itu pun menyarankan agar Vanya tetap beristirahat dan tidak perlu menunggu air infusan nya habis jika Vanya sudah merasa kembali fit alat infus nya boleh di lepas.

Sampai dokter itu kembali pergi, Elena tetap berada di kamar itu memperhatikan bagaimana ayahnya menguatkan Vanya yang merasa terpukul atas kepergian Elena.

Elena bersyukur sang ibu memiliki suami yang setia dan memperlakukan istri dan anaknya dengan baik. Cakra terlihat telaten menyuapi Vanya makan siang lalu menemaninya sampai Vanya benar benar tidur nyenyak.

Oh My Ghost [21+]💋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang