-02 ⚠️

307K 3K 56
                                    

Evander menyeringai elang. Dalam sekejap dirinya sudah berada di atas kasur dengan Elena yang terlentang di bawahnya.

Menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Elena. "Oghh sayang.... Kau begitu harum. Wangi yang sangat menenangkan tapi membuat ku kecanduan."

"Oghhh istri ku." Evander begitu terhipnotis oleh aroma manis menyegarkan yang baru pertama kalinya ia hirup.

Leher Elena habis dijelajahi nya seolah sedang menghirup bubuk ganja yang tak ada habisnya. Leher itu bahkan sudah basah dan merah merah.

Kemudian bibirnya naik ke rahang, mencium sekelilingnya dan merambat ke bibir mencumbu benda kecil kenyal itu. Kalau saja tidak dalam pengaruh sihirnya, Elena sudah pasti kehabisan nafas karena ciuman bertubi-tubi dan tidak ada hentinya dari Evander.

Besar kekar tubuhnya bak monster yang tengah memerangkap seorang makhluk mungil. Sekali lagi Evander perhatikan dengan seksama wajah cantik seperti putri tidur itu. Kulit nya putih bersih, alis nya terukir cantik, bulu mata yang lentik, hidung mungil nya yang mancung, dagu yang cukup lancip dan bibir merah muda yang kecil bagian atasnya tapi tebal di bagian bawahnya.

Sekali lagi ia mencium bibir itu penuh sayang. Badan besarnya terlihat seperti menindih Elena nyatanya tidak demikian. Tangan kekar itu menyentuh leher, bahu, menurunkan tali tipis hingga melorot ke lengan.

Matanya berkilat penuh gairah menatap tajam pada bongkahan bulat dengan ujungnya yang berwarna pink. Ia arah kan telapak tangannya. "Begitu pas di tangan ku.. tapi nanti aku akan pastikan benda favorit ku ini menjadi lebih besar agar aku semakin nyaman menggenggam nya, meremasnya dan mengulum bola bola ini."

Payudara kiri Elena ia remas dan semakin lama remasan nya semakin kuat karena rasa gemas. Dan yang sebelah kanannya tak berhenti ia cium kulum, lidahnya menari nari lentik di bulatan merah muda itu.

Terdengar suara berisik antara mulut dan payudara indah itu. Evander memainkan sesuka nya. Meremas, mencengkram, memilin, memutar mutarnya seperti adonan kue. Beberapa kali puting itu di hisap dan di tarik tarik nya.

Elena tidak sadar. Elena tidur dengan amat sangat pulas karena sihir.

Sembari melorotkan lingerie hitam itu, bibir Evander juga mengecup sekujur kulit atasnya hati-hati. Lalu turun ke bawah pada kain berenda yang menjadi tujuan utama nya.

"Ako akan lihat milik mu sayang." Evander seperti meminta izin pada wanita itu.

Perlahan ia lepas celana dalam Elena. Menatap takjub pada tubuh yang merekah merah sehat itu. Air liurnya mungkin akan menetes netes jika ia lupa mengatupkan mulutnya.

Di tekan nya paha elena ke atas hingga kakiku ikut naik. Ia tiup bibir basah itu dan meresponnya dengan berkedut kedut.

Sungguh panas terbakar gairah sang calon raja Ziush itu. Dari sekian banyak wanita yang pernah mengisi kamar ini hanya Elena lah yang memiliki vagina cantik menurutnya, bersih terawat tanpa bulu.

"Bahkan bagian intim nya pun sangat harum. Bagaimana bisa aku menahan diri untuk tidak mencium dan menjilat jilat madu mu sayang." Evander menjulur julurkan lidahnya ke bagian tengah itu.

"Milik mu sangat bersih tidak sehitam dan serimbun punya mereka." Menggerakkan lidahnya naik turun seperti anjing yang menjilat jilati tulang yang nikmat.

Ludah dan lendir pun tumpah sampai sampai membasahi seprai. Elena orgasme di tengah ketidaksadarannya.

Evander tidak hanya dengan mulut nya saja tapi mengobrak-abrik nya dengan jari tengah dan telunjuk nya. Kalau saja sadar, kamar itu sudah pasti diisi dengan desahan dan erangan Elena.

Oh My Ghost [21+]💋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang