-12 ⚠️

162K 2.5K 11
                                    

Sebelum bca wajib kudu vote ya!
Baca kga bayar koin msa ngasih vote ajj kga sudiiii??? 😭

Yg kaga vote smoga tengah mlm Evander datengin kamar kelen🫵🏻🤣

***

Sebuah tempat di luar bumi.

Angin malam sangat dingin dari malam malam biasanya tapi penduduk Kerajaan Ziush tahu bagaimana cara menghangatkan tubuh. Biasanya menyalakan bara api di perapian dan tidur tidak jauh dari tempat tersebut.

Atau untuk mereka yang sudah berpasangan saling menghangatkan lewat sentuhan dan gerakan intim di tempat tidur mereka seperti halnya sang raja dan permaisuri nya itu.

Raja Kaiden bergerak liar di atas sang istri. Menggenjot nya penuh nafsu hingga pertemuan dua kelamin mereka terdengar nyaring dan becek. Keringat keringat mereka sudah basah di sekujur tubuh, ranjang berkelambu emas itu ikut berderit saking kuatnya hentakan sang raja yang masih terlihat bugar dan tampan di usianya yang sudah melewati empat ratus tahun.

Bersama sang istri ia sudah melahirkan ratusan anak ada yang sudah menikah dan ada pula yang masih menunggu permaisuri terpilih.

Ratu mereka dianugerahi kemampuan melahirkan banyak keturunan untuk menambah populasi di kerajaan Ziush sementara pasangan yang lain tidak lebih dari dua anak.

Tiap dari mereka yang memiliki hubungan sedarah tidak ada larangan nya untuk menikah jika memang sudah menjadi garis takdir yang dipilih oleh Dewa.

"Aaaakhhh...." Sang ratu pun kembali menerima sperma Kaiden yang melimpah di rahim nya.

"Perut ku kembung." Lirih lelah sang ratu. Ratu Felinna.

"Ahahahaaa terlalu banyak aku memuntahkan nya."

Kaiden menyingkir dari ranjang. Berdiri lalu merentangkan tangan seraya menerima jubah emas nya melayang dan terpasang di badan.

Ia merapatkan jubahnya dan menalinya di pinggang. Berdiri di balkon kamar memandang langit malam Ziush.

Ia tersenyum bersahaja menyadari jika penerusnya berhasil menemukan sang pendamping dan sebentar lagi ia akan melepaskan tahtanya setelah ratusan tahun memimpin.

"Sayang. Kau terlihat senang ada apa?" Ratu Felinna mendekat memeluk tubuh sang suami dari belakang. Buah dadanya yang besar terjepit di punggung lebar suami nya.

Sang ratu mengenakan gaun sutra semata kaki. Tipis dan memiliki belahan rendah di dada sehingga tidak dapat menutupi payudaranya yang berisi. Payudara yang setiap harinya tidak pernah tidak Kaiden hisap.

"Aku senang karena Evander tidak membutuhkan waktu lagi menunggu permaisuri nya."

"Oh itu berarti kita harus meninggalkan istana ini sayang?" Felinna bersuara lirih. Ia hanya bersedih karena tidak lagi tinggal di istana nya.

"Kemari lah sayang." Kaiden membawanya ke depan. Mengangkatnya agar duduk di pembatas dinding pagar itu sehingga wajah mereka saling pandang.

"Kita tidak meninggalkan istana ini sayang. Tapi kita memiliki kebebasan untuk berpetualang ke tempat tempat indah yang belum pernah kita jamah."

"Kita masih bisa datang ke istana tapi tentunya tidak sebebas sekarang." Kaiden mencium pelan leher sang istri yang penuh dengan kissmark nya.

"Oh rasanya berat sekali meninggalkan istana ini. Hari hari ku dipenuhi momen indah nan panas bersama mu suami ku. Semua tempat di setiap sudut istana ini menjadi saksi bisu kegilaan mu dalam menyetubuhi ku." Felinna melepaskan lilitan tali jubah suaminya.

Oh My Ghost [21+]💋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang