-27

36K 1.2K 41
                                    

Tandai klo ada typoooo ye!
-
-
-

Elena sudah mandi dan berpakaian santai. Wanita itu mencepol rambutnya tinggi sambil berjalan keluar kamar.

Mata Evander menajam gelap sesaat melihat penampilan Elena yang memang seperti biasanya tapi tetap memancing sisi ganas Evander di ranjang.

Wanita cantik bertumbuh langsing tapi mungil dibandingkan Evander itu siang ini mengenakan kaos putih ketat berlengan panjang. Memiliki potongan sangat rendah di bagian dada sehingga setengah dari payudara besarnya seolah akan tumpah belum lagi puting mungil nya tercetak jelas karena Elena sengaja tak memakai bra.

Hot pants longgar setengah paha Elena kenakan di kaki. Hampir seluruh tubuh Elena dipenuhi bekas bekas cupang Evander, ada bekas memar keunguan di leher, bekas gigitannya di sekitar lengan dan paha.

Evander memang selalu seberingas itu sampai Elena menangis nangis menikmati. Setiap melakukan itu pasti akan ada banyak rambut Elena yang rontok karena ulahnya dan jangan lupakan basah di mana mana sebab Elena mengalami squirting berkali-kali.

"Hi sayang." Elena harus berjinjit ekstra untuk mengecup pipi Evander mengingat hantu itu tinggi sekali.

Sialan. Otak kotor hantu itu malah sedang membayangkan tengah menyetubuhi Elena. Menjepit tubuh kecil itu ke dinding dan menghujaminya brutal seraya tangan kekarnya menggilas gilas payudara montok Elena.

"Katanya kamu bikin camilan. Camilan apa?" Tanya Elena sambil mengambil air dingin dalam kulkas dan menuangkannya ke gelas sebelum di minum.

"Ekhem." Evander berdehem.

"Biji salak." Dalam kedipan mata Evander sudah berdiri di depan kompor untuk menuangkan semangkok kecil camilan yang dibuatnya.

"Loh? Kan keras emang bisa di makan?"

"Bukan biji salak sungguhan sayang." Evander membawa makanan itu ke meja makan.

Menarik kursi untuk Elena dan wanita itu segera duduk. Evander menyerahkan sendok untuk nya.

"Terimakasih sayang." Ucapnya manja.

"Hem."

"Ini namanya biji salak. Bahan utamanya ubi ungu, terus kuahnya pake gula dan santan. Kamu cobain dulu sedikit, enak atau nggak."

"Keliatan nya sih enak. Sejauh ini kamu gak pernah gagal dalam memasak."

Dan benar saja makanan itu sangat cocok di lidah Elena. Dua kali suapan baru lah Elena berkomentar.

"Kan kan kan.... Aku udah feeling ini bakalan enak! Manis nya passsss terus kenyal kenyal empuk gitu si bola bola nya ini." Hebohnya tak dibuat buat.

Elena makan dengan lahap. Evander senang melihatnya. Ia selalu takut bila  gagal membuatkan makanan untuk Elena, bermodalkan niat dan belajar otodidak dari YouTube Evander hampir tidak pernah gagal memasak apa pun.

"Mau lagiiii!" Elena mengangkat mangkok kosong nya pada Evander.

Gemas dan senang, Evander mengecup banyak banyak pipi Elena dan mengambil mangkok kosong itu.

Elena terkekeh kegelian.

Untuk beberapa saat Elena kembali menikmati makanan itu. Evander menunggunya dan ia akan bicara serius dengan wanita itu.

Tapi Evander harus disibukkan dengan tugas tugas perkuliahan Elena.

Bukan, bukan Evander yang menyelesaikan nya sendirian dia hanya membantu Elena dalam mencari artikel untuk referensi atau gantian ia yang ngetik dan merapikan word di laptop itu.

Oh My Ghost [21+]💋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang