VLARIEON [ON GOING]

VLARIEON -02

“Banyak lelaki melihat wanita dari segi kecantikan, terus waspadalah wahai kaum wanita, jaga diri kalian dan jaga kehormatan kalian demi masa depan”

*
*
*
*

*
*
*
*

3 hari telah berlalu,

Kini, mereka telah melalui hari-hari sulit dengan penuh tekanan dari para senior.

Meskipun dilalui dengan penuh keluhan yang selalu terlontar dari mulut. Nyatanya mereka bisa, dan sekarang sudah ditetapkan sebagai murid di SMA NEPTUNUS.

Pagi ini, Ravenga sedang berjalan menyusuri lorong demi lorong menuju ke kelasnya. Tak sedikit siswi yang kagum akan pesonanya.

Mereka rela berdesak-desakan di depan pintu kelas masing-masing agar bisa melihat wajah tampan seorang Ravenga yang sedang berjalan dengan santainya, satu tangannya dia masukkan kedalam saku celana.

"Woy gagak," suara Mavigo menggelegar di seluruh lorong itu. Ravenga kemudian membalikkan tubuhnya dan mendapati Keyno, Mavigo dan Alianzo yang sedang berjalan beriringan.

Mavigo memang manggil Ravenga dengan sebutan 'gagak' karena nama Ravenga jika g dan a nya dihilangkan maka jadi Raven yang artinya dalam bahasa indonesia adalah gagak.

Terkesan aneh, tetapi bukan Mavigo, jika tidak memiliki tingkah tengil dan jail seperti itu.

Setelah itu, mereka berempat berjalan bersama menuju ruang kelas. Sungguh sebuah keajaiban, karena mereka bertujuh di satukan dalam satu kelas yang berarti mereka akan bersama selama tiga tahun kedepan, sesuai aturan dari sekolah.

Sesampainya di kelas, mereka langsung duduk di tempat masing-masing. Ravenga sendiri duduk bersebelahan dengan Bryan. Sementara Mavigo dengan Daniel, Alianzo dengan Elmovi, dan Keyno duduk dengan teman kelasnya yang di rumorkan murid paling pintar.

Saat ini mereka sedang berkumpul di meja milik Bryan dan Ravenga.

"Gue denger-denger tadi, ada anak Osis yang naksir sama anak kelas sebelah," ucap Daniel membuka percakapan diantara mereka dengan gosip yang beredar.

"Siapa?" tanya Alianzo.

"Lo tau kan si ketua Osis? Nah, dia yang suka," balas Daniel.

"Maksudnya siapa cewek kelas sebelah gob**k." Mavigo menoel kepala Daniel.

"Gue gak tau orangnya yang mana, tapi tadi katanya namanya itu, Hina, Hena, Henina, gue lupa namanya. Kalau gak salah awalannya H," tutur Daniel sambil mengingat-ingat.