VLARIEON -15

18 6 1
                                    


"Sebenarnya tidak ada anak yang benci dengan orangtuanya, mereka hanya merasa kecewa terlalu dalam atas semua perlakuan yang telah dilakukan. Karena sebenci apapun anak terhadap orangtua, mereka akan tetap menyayanginya, namun tak semua orang melakukan hal yang sama juga"

-Carvion Bryan Saganta

"Di cari kesana kemari taunya lagi pacaran disini toh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Di cari kesana kemari taunya lagi pacaran disini toh."

Mendengar suara itu sontak Bryan langsung menoleh ke belakang dan ternyata dugaannya benar, suara itu adalah milik Ravenga yang terdengar sangat nyaring di telinganya.

Ravenga yang ditemani oleh kelima anggota Vlarieon yang lain menatap Bryan dengan tatapan jail.

"Beruang kutub sekarang udah berubah jadi beruang hutan, Ven!" seru Mavigo mengompor-ngompori dan diikuti dengan teman-teman yang lainnya.

Namun hal itu tak membuat hati Bryan ingin marah, dia malahan senang. Meskipun awalnya hanya Ravenga saja yang tahu dan dia tak membiarkan semua orang tahu, tapi hari ini berbeda.

"Woy, beruang kutub, lanjutin aja pacarannya, kasih tau kita dimana ruangan nyokap lo," pekik Ravenga setengah berteriak.

"Jangan teriak-teriak, ini rumah sakit," peringat Keyno menepuk salah satu pundaknya.

Refleks Ravenga membekap mulutnya sendiri menggunakan kedua tangannya, "Oh, iya, gue lupa."

Keyno hanya bisa geleng-geleng dengan sikap Ravenga yang tidak pernah tahu tempat itu. Ada-ada saja tingkah ketua kita yang satu ini.

Bryan melirik wanita yang berdiri di sampingnya saat ini, dan mereka saling adu pandang satu sama lain.

"Ngapain lo masih disni? Tuh, teman-teman lo mau jenguk nyokap lo," pekik wanita itu. Dan bisa kalian tebak kan siapa wanita yang sedari tadi bersama dengan Bryan? Ya, benar, dia Veila, seseorang yang hanya mampu Bryan cintai dalam diam dan kejauhan.

"Lo gak mau ikut?" tanya Bryan.

Veila menggeleng dengan perlahan, "Lain kali aja, sepupu gue udah nungguin di parkiran."

"Perlu gue anter?"

"Gak usah, lo sama temen-temen lo aja," balas Veila menunjuk kearah Ravenga dan kawan-kawan menggunakan gerakan dagu.

"Gue duluan," pamit Veila yang akan siap melangkahkan kakinya, tapi sebelum itu Bryan mencekal lengannya dan berkata.

"Hati-hati, jaga diri baik-baik, jangan sampai terluka lagi kaya itu." Arah matanya membawa ke lengan yang terbalut perban.

Veila tersenyum sebentar lalu mengangguk dan segera pergi dari sana. Tanpa mengalihkan pandangannya sedetikpun Bryan memandangi punggung Veila hingga ia benar-benar menghilang dari penglihatannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

VLARIEON [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang