Prolog

48 5 0
                                    

"Ayah, bunda, kita beneran mau pindah ke jakarta? Terus sekolah Zahra gimana?" Tanya Zahra pada kedua orang tuanya dengan raut wajah murung.

"Kita pindahnya saat kamu sudah lulus sekolah sayang." jawab sang bunda.

"Iya Zahra,karna ayah sama bunda ada banyak pekerjaan di jakarta
Jadi saat kamu sudah lulus sekolah nanti kita akan pindah dan kamu akan melanjutkan sekolah menengah pertama kamu di sana." sambung sang ayah.

"Kalo gitu Zahra mau tinggal disini aja!" Bantah Zahra.

"NO! kamu harus ikut Zahra. Kalau kamu nggak ikut, nanti tinggal disini sama siapa?"

"Kan ada devano yah, Zahra bisa tinggal sama devano!"

"Jangan Zahra...kamu harus ikut, tidak ada penolakan." jelas ibunda Zahra.

Zahra hanya termenung saat mendengar perkataan kedua orang tuanya itu. Sedih, itulah yang di rasakan Zahra sekarang. Bagaimana tidak? Padahal ia sudah nyaman dengan lingkungan nya saat ini, tetapi kedua orang tuanya memutuskan untuk pindah.

***

Setelah kelulusan, keesokan harinya devano dan Zahra bertemu di suatu taman, tepatnya mereka sekarang berada di bawah pohon dan duduk di sebuah bangku.

Devano memandang Zahra dengan tatapan sendu saat melihat Zahra yang murung.
Sebenarnya ia sudah tau kalau Zahra mau pindah.
Ia memulai pembicaraan dengan menanyakan rencana pindahnya Zahra.

"Kamu beneran jadi pindah besok lusa?, kamu gak bercanda kan?" Tanya devano dengan serius.

Zahra menatap devano dengan matanya yang berkaca kaca.
"iya dev aku pamit ya, sebenernya aku juga gamau pindah." jawab Zahra sambil meneteskan air mata.

Devano yang melihat Zahra menangis langsung mengusap air mata Zahra dan memeluk Zahra dengan erat, teringat bahwa hari itu adalah pertemuan terakhir sebelum berpisah dengan Zahra.

"Sudah Zahra jangan nangis lagi dong,kita kan cuma berpisah aja bukan berarti kita gaakan ketemu lagi kan?" Ucapan devano membuat Zahra menatapnya dan tersenyum.

"Nih, kado." Devano menyodorkan sebuah kotak kecil kepada Zahra.

"H-hah? Kado?".
Devano mengangguk."Buka dong!"

Zahra membuka kado tersebut.
"Wih, makasih ya!" Antusias Zahra.

"Anggap aja kenang kenangan."

"Aku yakin suatu saat nanti pasti kita akan ketemu lagi, percaya deh sama devano yang ganteng ini." sambung devano sambil membuat humor.

Zahra tertawa kecil dan mengangguk dengan apa yang di ucapkan devano itu membuat hatinya tenang.

"Janji ya?" Zahra menjulurkan jari kelingkingnya pada devano.

"Iya janji" jawab devano tersenyum sambil mengaitkan kelingkingnya pada kelingking Zahra.

"Makasih ya udah jadi sahabat terbaik untuk aku, aku beruntung punya sahabat sebaik devano" ucap Zahra menatap devano.

Devano tersenyum tulus dengan Zahra. "Aku juga beruntung karena dipertemukan orang yang sebaik dan secantik zahra."

Itulah yang membuat persahabatan mereka erat karena devano yang selalu mengerti Zahra maupun sebaliknya.

"Gimana kalo kita jalan jalan dulu ke tempat mainan di depan sana sebelum kita pisah." tawar devano yang di balas anggukan oleh Zahra.

Zahra dan devano bermain di taman itu sambil tertawa dan membuat candaan yang membuat mereka bahagia seakan akan tidak akan ada perpisahan di antara mereka walaupun kenyataannya Zahra akan meninggalkan devano ke Jakarta.

"Perpisahan bukan berarti kita tak akan bertemu lagi, tetapi arti dari sebuah perpisahan adalah adanya jarak di antara kita untuk bertemu"

-Devano Aksa mahendra

***

ALMERA ZELYNA ZAHRA MAHARDIKA (ZAHRA)
Gadis yang mempunyai wajah cantik,bermata indah,hidung mancung,berakhlak baik,dan senyum manis yang terukir membuat Zahra di sukai banyak temannya sekaligus Zahra adalah anak dari seorang pemegang perusahaan besar, yakni: (DANIEL MAHARDIKA) adalah ayah Zahra.
dan Zahra juga merupakan anak dari seorang yang mempunyai toko butik yang memiliki banyak cabang, yakni: (KIRANA AMALA MAHARDIKA) adalah bunda Zahra. Kedua orang tua Zahra sama sama mempunyai banyak kesibukan di luar kota, yaitu di jakarta.
Yang mengharuskan Zahra harus ikut dan pindah sekolah, selain itu Zahra harus berpisah dengan sahabatnya yang dimana mereka sudah bersahabat lama dari kecil.

DEVANO AKSA MAHENDRA (DEVANO)
Lelaki yang merupakan anak dari seorang kaya raya. Devano, anak yang mempunyai wajah tampan dengan hidung mancung,beralis tebal,senyum yang indah,tubuh yang tinggi, menjadikannya banyak di sukai oleh banyak para siswi,akan tetapi devano tidak menghiraukan siswi siswi itu.
Devano dan Zahra bersahabat bagaikan sepasang kekasih yang selalu saling mengerti dan memahami satu sama lain dan selalu bersama kemanapun mereka pergi.

HAI-HAIII ASSALAMUALAIKUM SEMUANYA.....
KENALIN INI CERITA PERTAMA AKU DAN..
MAAF YA KALAU CERITANYA KURANG SERU KARNA MASIH PENULIS PEMULA🙏

DAN MAAF APABILA ADA KESAMAAN NAMA TOKOH,ALUR CERITA, DAN APAPUN ITU...
KARNA CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN SENDIRI TANPA MENGAMBIL DAN MENJIPLAK DARI CERITA LAIN...

SEMOGA SUKA SAMA CERITA NYA
HAPPY READING..❤️
JANGAN LUPA VOTE,KOMEN,DAN FOLLOW YA UNTUK CERITA SELANJUTNYA!💐

TOLONG KOREKSI YA KALAU ADA TYPO!

Janji Ku Tepati Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang