09. pasar malam

19 4 0
                                    

Hai hai selamat hari raya
idul Adha untuk umat Islam 🤩
Happy reading ❤️
Jangan lupa tekan vote nya ya
Hargai penulis 🥰

***


Terhitung sudah seminggu menjalani kegiatan pembelajaran di SMA sejak hari pertama masuk sekolah tersebut.

Kini, empat orang gadis cantik tengah duduk bersama di bangku pada taman sekolah SMA Garuda.
Pada waktu istirahat, mereka berkumpul pada taman tersebut untuk berbincang bincang santai sebelum waktunya pembelajaran di mulai lagi.

"Mapel hari ini susah banget Gilakk..otak gue kayak mau meledak. Beda banget ya pelajarannya kayak di SMP?" keluh Nesya pada teman temannya.

"Yaiyalah beda sya, Lo kalo mau balik lagi ke SMP gapapa kok. Biar nanti udah tua baru masuk SMA" balas Maudy yang juga kelihatan pusing menjawab Nesya.

"Ihhh...Lo mah, orang lagi curhat juga" kesal Nesya.

"gue juga pusing sya, makanya jangan ngomong Mulu. Makin panas otak gue dengernya" sindir Maudy yang tak tahan dengan Nesya yang nyerocos.

Nesya hanya memutar bola mata malasnya pada Maudy.

"Udah udah eh, mapel apa sih kalian hari ini?" Lerai Zahra pada mereka berdua dengan pertanyaan.

"FISIKA" jawabnya serentak.

"Oohh..biasa aja" jawab Zahra santai.

Nesya dan Maudy terbelalak saat mendengar ucapan santai dari mulut Zahra.

"Bisa bisanya Lo sesantai itu!!" Ucap Nesya tak terima.

"Wajar lah santai, Zahra kan emang udah pinter dari Masi Bayi" cibir Maudy.

Alhasil Zahra hanya tertawa mendengarnya. "Ga gitu juga kali".

"Nanti deh kita belajar bareng supaya mudah, biar otak kalian nggak meledak". Mereka pun terkekeh mendengar ucapan Zahra.

"Oh iya malam ini kita ke pasar malem bareng yok. Besok juga kan hari libur nasional" ajak Zahra mengubah topik pembicaraan.

"Oh iya besok kan tanggal merah, ayo deh gas" ujar Nesya setuju.

"Gue sih ayo aja" ucap violin.

"Maudy,gimana?" Tanya Zahra yang melihat Maudy agak terdiam.

"Sorry banget ya, gue gabisa ikut... soalnya malam ini gue mau jemput Abang gue di apartemen nya" tutur Maudy pada teman temannya.

"Ohhh..iya gapapa, Abang Lo emangnya ga bawa mobil Dy?" Tanya Zahra.

"Nggak, waktu itu Abang gue berangkat pake taksi".

***

Malam hari, kini tiga gadis itu sedang berada di pasar malam. Hanya Maudy yang tidak bisa ikut karena ingin menjemput sang kakak.

Mereka pergi ke pasar dengan menaiki taksi online untuk berangkat bersama sama.

"Gue mau naik itu" tunjuk Nesya pada wahana permainan komedi putar yang hanya untuk anak anak. Sedangkan mereka? Mereka bukan anak anak lagi melainkan sudah BAYSAR (bayi besar).

 Sedangkan mereka? Mereka bukan anak anak lagi melainkan sudah BAYSAR (bayi besar)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anggap aja ini mainannya....

"Inget umur sya, kalo Lo yang naik itu yang ada malah ambruk kuda kuda nya" ucap Zahra sambil menepuk pundak Nesya.

Violin dan Zahra mengeluarkan tawanya saat melihat wajah kecewa Nesya yang tidak bisa menaiki wahana itu.

"Gimana kalo naik itu aja?" Violin menunjuk salah satu wahana permainan, yaitu biang lala. Yang sangat cocok untuk bayi besar seperti mereka.

"Nah kalo yang itu lebih cocok untuk kita naikin, yaudah ayok" ajak Nesya tak sabar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nah kalo yang itu lebih cocok untuk kita naikin, yaudah ayok" ajak Nesya tak sabar.

"Ayo"

**

"WOAHHH BAGUS BANGET DARI ATAS" girang nesya yang melihat keindahan dari atas wahana biang Lala.

"Iya bagus banget, pemandangan kayak gini sih harus di abadikan" ucap Zahra yang mengambil ponsel nya untuk memotret dari ketinggian wahana itu.

"Pertama kalinya gue naik wahana ini bareng kalian" ujar violin.

Zahra dan Nesya tersenyum ke arah violin.
Tak lama ada sesuatu yang di lihat Zahra dari dari situ.

"Gue mau beli itu!!" Seru Zahra melihat salah satu penjual disana.

"Beli apa Zah?" Tanya Nesya.

"Itu!"

Setelah turun dari wahana itu, Zahra berlari kecil menuju penjual HARUM MANIS yang merupakan salah satu makanan kesukaan nya.

"Pesen satu bang!" Pesan Zahra pada penjual harum manis tersebut dengan girang.

"Siap neng"

Setelah berbelanja tadi, mereka duduk di bangku pada sudut pasar tersebut untuk memakan makanan yang sudah mereka beli tadi.

***

"Bay bay Nesya,violin. hati hati ya", Zahra melambaikan tangan pada kedua temannya itu saat turun dari taksi setelah pulang dari pasar malam.
Zahra di antar terlebih dahulu karena memang rumahnya adalah rumah pertama dari kedua temannya itu dari arah pasar tersebut.

"Bay bay juga zahra"

Saat ia membuka pintu gerbang rumahnya itu, betapa terkejutnya ia saat melihat ada seseorang yang sedang berlutut di hadapan kedua orang tuanya yang di sertai dengan tangisan.

Ia penasaran sebenarnya apa yang sedang terjadi, untuk mengatasi rasa penasaran nya, Zahra berjalan melangkah mendekati mereka untuk melihat kejadian yang sedang terjadi.

"Ayah, bunda, ini ada apa?" Tanya Zahra pelan pada kedua orang tuanya.

Mereka langsung menoleh serentak dengan pipi yang sudah di basahi air mata saat Zahra membuka suara.

"LOH???" Zahra tersentak kaget saat melihat wajah seseorang yang sedang berlutut di hadapan kedua orang tuanya tadi.
Tas yang ia pegang pun terjatuh seketika dari genggamannya.

"I-ini kakak yang aku tolong waktu itu di toko buku pas dompetnya jatuh kan??...ini sebenarnya ada apa? Apa yang terjadi?!" Zahra menyerang dengan banyak pertanyaan-pertanyaan untuk mengatasi rasa penasarannya.

Segini dulu ya ceritanya
Semoga suka❤️
Hanya sekedar menekan tombol vote, udah bikin author salto
Sederhana namun berarti🤩

Janji Ku Tepati Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang