02. Teringat

26 5 0
                                    

Assalamualaikum
Jangan lupa vote & komen ya
Selamat membaca ❤️

"Gue gaakan pernah lupa sama janji yang udah kita buat, sesulit apapun rintangannya untuk ketemu sama Lo, gue akan perjuangin itu"

-Devano Aksa mahendra

"Aku beruntung bisa mengenal mu, banyak cerita denganmu yang menjadi kenangan indah terukir di pikiranku"

-Almera zelyna zahra

***

Pagi itu terdengar suara hujan yang turun dengan derasnya membasahi permukaan bumi,  yang membuat lelaki bertubuh tinggi itu terbangun dari tidurnya.

Devano membuka kedua matanya perlahan dan langsung menoleh ke arah jam dinding, ia baru sadar melupakan suatu hal.

"Hah udah jam 06.30..!!, astaghfirullah gue belum sholat subuh lagi. Kenapa mamah ga bangunin sih." devano langsung berlari menuju kamar mandi untuk membersihkan wajah dan berwudhu.

Setelah itu devano memulai ibadah sholat subuh nya yang terlambat dengan khusyuk.

Saat ia selesai melakukan ibadah sholat nya devano tidak beranjak keluar dari bilik kamarnya, ia memilih untuk duduk di samping jendela sambil menikmati suasana hujan yang tenang.

Di sela sela itu devano teringat akan suatu hal yang ia lakukan di masa kecilnya yang menjadi salah satu kenangan terindah baginya.

Devano tersenyum, Ia teringat dengan kenangannya bersama Zahra saat bermain di bawah hujan.

"Mungkin suatu saat nanti kita akan ketemu lagi Zah, gue masih inget janji yang kita ucapin waktu itu." tak terasa air mata devano jatuh disaat ia mengucapkan kalimat itu.

"Walaupun sekarang kita udah ga pernah berkomunikasi lagi, gue akan berusaha untuk nyari Lo Zah. Gue pengen kita bareng bareng lagi." devano tersenyum penuh harapan. Jerit langit meneteskan butiran-butiran air seakan mengerti perasaannya.

***

Disisi lain seorang gadis yang sama halnya seperti devano, Ia memandangi hujan yang turun dengan lebat dan duduk di samping jendela kamarnya.

Gadis itu adalah Zahra yang sedang memikirkan devano dan mengingat tentang kenangannya bersama devano.

Entah mengapa hari itu tiba tiba saja Zahra merasa rindu dengan sahabatnya, devano.

"Gue kangen sama Lo dev, kapan kita bisa bareng bareng lagi." gumaman Zahra sambil menatap hujan.

Zahra tak bisa menahan kesedihannya, air matanya pun seketika terjatuh dari kedua bola mata indahnya.

"Lo janji kan Dev kalo kita akan ketemu lagi, gue tunggu janji Lo sampe kapanpun itu." lirih Zahra dengan nada sedih.

"Tok tok tok" terdengar suara ketukan pintu.

"Iya masuk aja".

Ceklek
Pintu pun terbuka.

Ternyata suara ketukan pintu itu berasal dari bunda Zahra yang ingin mengajak Zahra sarapan.

Zahra dengan cepat menghapus air mata yang membasahi pipinya.

Janji Ku Tepati Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang